Menu

Mode Gelap
Kongres Persatuan PWI 2025 Tuntas, Menteri Komdigi Dorong Pertumbuhan Jurnalisme Berkualitas Penuhi Tuntutan Pendemo, DPR Segera Bahas RUU Perampasan Aset Korsleting Arus Pendek, Rumah di Jember Hangus Terbakar Parkir Gratis Berakhir, Pemkab Jember Kembali Terapkan Tarif Sesuai Perda Audensi dengan Forkopimda Kota Probolinggo, Kelompok Cipayung Sampaikan 11 Tuntutan Satreskrim Pasuruan Kota Bekuk 6 Pelaku Curanmor di 16 Lokasi

Kesehatan · 24 Okt 2022 22:56 WIB

Awalnya Kejang, Bocah 11 Tahun di Pasuruan Meninggal Akibat Gagal Ginjal Akut


					Awalnya Kejang, Bocah 11 Tahun di Pasuruan Meninggal Akibat Gagal Ginjal Akut Perbesar

Pasuruan,- Di Kabupaten Pasuruan, tercatat ada 3 anak meninggal dunia akibat gagal ginjal akut. Dari tiga anak itu, salah satunya adalah Fisilmi Kaffah (11), warga Kelurahan Gondangwetan, Kecamatan Gondangwetan.

Putra dari pasangan suami istri Hasan Bisri (39) dan Nikmatul Faiza (31) itu meninggal dunia saat dirawat di RSUD dr Soetomo Surabaya pada 10 September 2022 lalu .

Menurut Hasan Bisri, awalnya putranya tiba-tiba mengalami kejang-kejang hingga tak sadarkan diri pada Senin, 22 Agustus 2022 lalu. Kemudian ia dibawa ke Puskesmas Ranggeh.

“Tiba-tiba kejang sapai tidak sadar, terus saya bawa ke Puskesmas (Ranggeh),” kata Bisri saat ditemui di rumahnya, Senin (24/10/2022).

Setelah di periksa di Puskesmas, pihak puskesmas langsung merujuk anaknya ke RSUD dr R Soedarsono, Kota Pasuruan.

Di di RSUD dr. R Soedarsono, bocah kelas 5 SD ini menjalani perawatan seperti biasanya. Di sana, ia diberi infus parasetamol dan diberi obat kejang.

“Diberi infus parasetamol dan obat kejang, kalau parasetamol cair tidak,” kata Bisri menegaskan.

Namun sampai tiga hari, kondisi Kaffah, tak kunjung tidak ada perkembangan. Oleh dokter RSUD dr R Soedarsono dicurigai mengalami infeksi otak.

“Di rumah sakit Purut tidak ada perkembangan, kemudian dirujuk ke RSUD Bangil,” terang Bisri.

Di RSUD Bangil, Fissilmi Kaffah menjalani proses CT Scan. Menurut Basri, dari pihak dokter menyatakan belum menemukan gangguan di otaknya.

Namun selang lima hari kemudian, putranya oleh pihak dokter dinyatakan menderita gagal ginjal akut.

“Vonis itu setelah menjalani perawatan di Bangil selama 5 hari, pihak rumah sakit bilang kalau anak saya kena gagal ginjal dan kemudian dirujuk ke RSUD dr Soetomo Surabaya,” jelasnya.

Sesampainya di RSUD dr Soetomo Surabaya, Fisilmi Kaffah langsung menjalani proses cuci darah. Setelah menjalani proses cuci darah, kondisinya tidak kunjung membaik dan tetap tidak sadarkan diri.

Tim dokter kemudian melakukan proses CT Scan. Hasilnya, Fisilmi dinyatakan mengalami infeksi otak. Memasuki hari ke 10 kondisinya semakin memburuk.

“Pada Sabtu tanggal 10 September 2022 sekitar pukul 11.00 WIB, anaknya akhirnya meninggal dunia,” (*) 

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kasus Campak Melonjak di Jember, Pencegahan Terhambat Imunisasi

29 Agustus 2025 - 14:18 WIB

Sebanyak 1.320 Kasus TBC di Lumajang, Anak dan Usia Produktif Paling Rentan

12 Agustus 2025 - 14:42 WIB

RSUD Lumajang Ungkap Fakta Meningkatnya Kasus Gangguan THT

8 Agustus 2025 - 17:23 WIB

Ratusan Warga Jember Ikuti Operasi Katarak Gratis, Lansia Prioritas

5 Agustus 2025 - 22:49 WIB

Waspada! Pasien Sakit Musiman di Jember Melonjak Gara-gara Anomali Cuaca

5 Agustus 2025 - 19:12 WIB

Capaian Cek Kesehatan Gratis Lumajang Baru 12,7 Persen, Tantangan Edukasi Masih Besar

27 Juli 2025 - 11:24 WIB

Gandeng UJ, Pemkab Lumajang Operasi Gratis Bibir Sumbing

13 Juli 2025 - 16:27 WIB

Canangkan Zero Kusta, Pemkab Probolinggo Gandeng Organisasi Pemerhati Kusta Internasional

9 Juli 2025 - 19:37 WIB

Kasus Kusta Indonesia Masuk 3 Besar Dunia, The Nippon Foundation Turun Tangan

9 Juli 2025 - 19:09 WIB

Trending di Internasional