Menu

Mode Gelap
Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September Luka Parah Akibat Ledakan Bondet, Maling Motor di Grati Pasuruan Akhirnya Tewas

Kesehatan · 24 Okt 2022 16:24 WIB

Angka PMK Turun, Jumlah Sapi Dipotong di RPH Kembali Normal


					Angka PMK Turun, Jumlah Sapi Dipotong di RPH Kembali Normal Perbesar

Probolinggo – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kota Probolinggo mulai menurun. Seiring dengan turunnya PMK, jumlah sapi yang dipotong di UPT Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) kembali normal yakni, empat ekor per hari.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis Rumah Potong Hewan (UPT RPH) DPKPP Kota Probolinggo, Moch. Effendi. Ia menyebut, menurunnya kasus PMK di Kota Probolinggo dibarengi dengan bertambahnya sapi yang dipotong di RPH tiap harinya.

“Dengan kenaikan sapi yang dipotong, sejak bulan Juli hingga September ada kenaikan. Bulan Juli 38 ekor, Agustus 83 ekor, dan September 114 ekor, jika dirata-rata ada tiga hingga empat ekor per hari,” ujarnya, Senin (24/10/2022).

Kenaikan jumlah sapi yang dipotong di RPH ini untuk memenuhi kebutuhan daging sapi di Kota Probolinggo saja. Sebelum adanya kenaikan jumlah sapi yang dipotong, sapi yang dipotong di RPH hanya mencapai seekor per hari atau turun 50%. Turunnya hewan yang dipotong di RPH karena imbas mewabahnya PMK.

Meski sudah ada kenaikan jumlah sapi yang dipotong, namun jumlah tersebut mendekati angka normal. Yang mana, jika sebelum adanya wabah PMK, UPT RPH tersebut mampu memotong empat hingga lima sapi per hari. Dan dengan menurunnya PMK, jumlah sapi yang dipotong di UPT RPH juga kembali ke angka normal, atau bertambah.

“Harapan kami, sapi yang dipotong di RPH naik, dan kami mengimbau kepada para jagal sapi untuk melaksanakan pemotongan di RPH. Hal itu untuk menjamin keamanan, kesehatan, keutuhan, serta daging yang halal untuk dikonsumsi masyarakat,” imbuh Effendi. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kasus Campak Melonjak di Jember, Pencegahan Terhambat Imunisasi

29 Agustus 2025 - 14:18 WIB

Sebanyak 1.320 Kasus TBC di Lumajang, Anak dan Usia Produktif Paling Rentan

12 Agustus 2025 - 14:42 WIB

RSUD Lumajang Ungkap Fakta Meningkatnya Kasus Gangguan THT

8 Agustus 2025 - 17:23 WIB

Ratusan Warga Jember Ikuti Operasi Katarak Gratis, Lansia Prioritas

5 Agustus 2025 - 22:49 WIB

Waspada! Pasien Sakit Musiman di Jember Melonjak Gara-gara Anomali Cuaca

5 Agustus 2025 - 19:12 WIB

Capaian Cek Kesehatan Gratis Lumajang Baru 12,7 Persen, Tantangan Edukasi Masih Besar

27 Juli 2025 - 11:24 WIB

Gandeng UJ, Pemkab Lumajang Operasi Gratis Bibir Sumbing

13 Juli 2025 - 16:27 WIB

Canangkan Zero Kusta, Pemkab Probolinggo Gandeng Organisasi Pemerhati Kusta Internasional

9 Juli 2025 - 19:37 WIB

Kasus Kusta Indonesia Masuk 3 Besar Dunia, The Nippon Foundation Turun Tangan

9 Juli 2025 - 19:09 WIB

Trending di Internasional