Menu

Mode Gelap
Cetak Pendakwah Andal, LDNU Kraksaan Bakal Gelar Festival Da’i Muda 2025 Tunarungu di Jember Minta Akses Layanan Publik dan Pekerjaan Layak Naik Motor Bawa Rumput, Warga Lekok Tewas di Jalur Pantura Grati Pemprov Jatim Terbitkan SE Pengibaran Bendera Merah Putih Latihan Upacara HUT RI di Lumajang Nyaris Gagal, Diselamatkan oleh Aksi Tak Terduga Petugas BPBD Gubernur dan TNI Resmi Memulai Rutilahu Jatim dari Probolinggo

Peristiwa · 15 Okt 2022 16:45 WIB

Sungai Lereng Semeru Meluap, 2 Eskavator Terseret Lahar


					Sungai Lereng Semeru Meluap, 2 Eskavator Terseret Lahar Perbesar

Lumajang,- Hujan deras yang mengguyur kawasan lereng Gunung Semeru Kabupaten Lumajang, Sabtu (15/10/22), membuat 5 sungai banjir akibat tidak mampu menampung debit air dari wilayah selatan.

Lima sungai yang banjir meliputi Sungai Curahkobokan Desa Supiturang Kecamatan Pronojiwo; Sungai Glidik Desa Purorejo Kecamatan Senduro; Sungai Regoyo Desa Gondoruso Kecamatan Pasirian; Sungai Mujur Desa Nguter Kecamatan Pasirian; dan Sungai Besuk Sat Desa / Kecamatan Pasrujambe.

Bahkan, selama 7 jam sejak pukul 03.04 – 10.38 WIB, Pos Pengamatan Gunungapi Semeru mencatat telah terjadi 31 getaran banjir.

Akibatnya, selama 7 jam banjir melanda, setidaknya ada 2 unit alat keruk tambang pasir diterjang banjir lahar dingin Gunung Semeru.

“Satu unit eskavator terbawa arus di aliran Sungai Mujur dan satu unit eskavator juga terbawa arus di aliran Sungai Watulapis Desa Sumberurip Kecamatan Pronojiwo,” kata kata Kepala Bidang Kedaruratan, Rehabilitasi BPBD Lumajang Joko Sambang.

Beruntung, dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa. Sebab, pada saat banjir terjadi, para pengemudi 2 alat berat itu sedang tidak ada dilokasi.

“Kami telah mengirimkan Pusdalops TRC BPBD untuk melakukan pemantauan dan monitoring serta himbauan di beberapa titik,” Joko menambahkan.

Joko juga mengimbau kepada masyarakat lereng Semeru agar tidak melakukan aktivitas dengan radius 0,5 km dari tepi sungai aliran lahar Gunung Semeru. Warga atau penambang dilarang beraktifitas di sepanjang Sungai Besuk Kobokan.

“Kami imbau masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak,” beber dia. (*)

Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 17 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Naik Motor Bawa Rumput, Warga Lekok Tewas di Jalur Pantura Grati

4 Agustus 2025 - 18:51 WIB

Gudang Produksi Mebel di Pasuruan Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

4 Agustus 2025 - 11:06 WIB

Toyota Fortuner Terjun ke Sungai di Jalur Wisata Bromo, 2 Orang Luka-luka

3 Agustus 2025 - 15:31 WIB

Di Kota Probolinggo, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah, Dilengkapi Surat Wasiat

2 Agustus 2025 - 10:33 WIB

Kecelakaan Maut di Tol Gempas, Satu Orang Tewas Seketika

1 Agustus 2025 - 08:28 WIB

Menderita TBC Menahun, Petani Pasuruan Diduga Akhiri Hidup dengan Pisau Dapur

31 Juli 2025 - 19:19 WIB

Longsor Disertai Pohon Tumbang Tutup Total Jalur Lumajang-Malang

31 Juli 2025 - 15:07 WIB

Gudang Nelayan di Mayangan Ludes Terbakar, Sempat Bikin Panik

30 Juli 2025 - 14:00 WIB

Anak-Anak Sumberlangsep Lumajang Tak Bisa Sekolah Akibat Banjir Lahar Dingin Semeru

29 Juli 2025 - 19:35 WIB

Trending di Peristiwa