Menu

Mode Gelap
Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

Peristiwa · 15 Okt 2022 16:45 WIB

Sungai Lereng Semeru Meluap, 2 Eskavator Terseret Lahar


					Sungai Lereng Semeru Meluap, 2 Eskavator Terseret Lahar Perbesar

Lumajang,- Hujan deras yang mengguyur kawasan lereng Gunung Semeru Kabupaten Lumajang, Sabtu (15/10/22), membuat 5 sungai banjir akibat tidak mampu menampung debit air dari wilayah selatan.

Lima sungai yang banjir meliputi Sungai Curahkobokan Desa Supiturang Kecamatan Pronojiwo; Sungai Glidik Desa Purorejo Kecamatan Senduro; Sungai Regoyo Desa Gondoruso Kecamatan Pasirian; Sungai Mujur Desa Nguter Kecamatan Pasirian; dan Sungai Besuk Sat Desa / Kecamatan Pasrujambe.

Bahkan, selama 7 jam sejak pukul 03.04 – 10.38 WIB, Pos Pengamatan Gunungapi Semeru mencatat telah terjadi 31 getaran banjir.

Akibatnya, selama 7 jam banjir melanda, setidaknya ada 2 unit alat keruk tambang pasir diterjang banjir lahar dingin Gunung Semeru.

“Satu unit eskavator terbawa arus di aliran Sungai Mujur dan satu unit eskavator juga terbawa arus di aliran Sungai Watulapis Desa Sumberurip Kecamatan Pronojiwo,” kata kata Kepala Bidang Kedaruratan, Rehabilitasi BPBD Lumajang Joko Sambang.

Beruntung, dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa. Sebab, pada saat banjir terjadi, para pengemudi 2 alat berat itu sedang tidak ada dilokasi.

“Kami telah mengirimkan Pusdalops TRC BPBD untuk melakukan pemantauan dan monitoring serta himbauan di beberapa titik,” Joko menambahkan.

Joko juga mengimbau kepada masyarakat lereng Semeru agar tidak melakukan aktivitas dengan radius 0,5 km dari tepi sungai aliran lahar Gunung Semeru. Warga atau penambang dilarang beraktifitas di sepanjang Sungai Besuk Kobokan.

“Kami imbau masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak,” beber dia. (*)

Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 19 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas

18 September 2025 - 18:34 WIB

Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

16 September 2025 - 13:21 WIB

Cidera Parah, 9 Korban Kecelakaan Bus di Jalur Bromo Dioperasi

15 September 2025 - 21:26 WIB

Takziah ke Rumah Duka Laka Bus Bromo, Gubernur Khofifah Janjikan Beasiswa

15 September 2025 - 20:48 WIB

Lengkapi Pemeriksaan, Giliran Korlantas Polri Olah TKP Laka Bus di Jalur Bromo

15 September 2025 - 14:04 WIB

Kapolres Probolinggo Jamin Penanganan Laka Bus di Jalur Bromo Maksimal

15 September 2025 - 11:57 WIB

Laka Maut di Jalur Bromo Tewaskan 8 Orang, ini Pengakuan Sopir Bus

14 September 2025 - 23:28 WIB

Tunggu Kedatangan Jenazah, Keluarga Korban Laka Maut Jalur Bromo Sesaki RS Bina Sehat Jember

14 September 2025 - 22:45 WIB

Delapan Orang Meninggal Pasca Laka Bus Wisata di Jalur Bromo, ini Identitasnya Korban

14 September 2025 - 22:33 WIB

Trending di Peristiwa