Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember Futsal Gagal Melenggang, KONI Kota Probolinggo Sisakan 32 Cabor di Porprov Jatim 2025 Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

Peristiwa · 15 Okt 2022 16:11 WIB

Intensitas Hujan Tinggi, Warga Lereng Semeru Waspadai Lahar dan Guguran Awan Panas


					Intensitas Hujan Tinggi, Warga Lereng Semeru Waspadai Lahar dan Guguran Awan Panas Perbesar

Lumajang,- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda Surabaya memprakirakan curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang bisa disertai angin bertiup lemah hingga sedang ke arah utara Kabupaten Lumajang, hari ini, Sabtu (15/10/22).

Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Lumajang Joko Sambang mengatakan, untuk mengantisipasi kejadian tak diinginkan, masyarakat dihimbau agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, Kecamatan Tempeh, sejauh 13 km dari puncak kawah (pusat erupsi) Semeru.

“Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terjadi perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak,” katanya.

Joko menyampaikan, masyarakat harus mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.

Menurut Joko, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Selain itu, ia merekomendasikan pemerintah desa, terutama di wilayah yang sering terdampak segera melakukan antisipasi dan mitigasi di area yang rentan terjadi bencana seperti banjir, banjir bandang, genangan tinggi, longsor, dan lain sebagainya.

“Juga menata kondisi lingkungan seperti merapikan pohon yang tinggi dan dapat membahayakan jika terjadi hujan lebat disertai angin kencang,” kata Joko.

Selain itu, imbuhnya, melakukan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian pemerintah desa. “Serta mengintensifkan koordinasi untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometeorologi,” ungkap dia.

BPBD Kabupaten Lumajang, menurut Joko, juga telah mengimbau intansi dan masyarakat untuk meningkatkan pencegahan dan kesiapan menghadapi musim hujan yang sekarang berpotensi lebat.

“Sudah dilakukan edukasi serta wawasan kepada masyarakat untuk selalu meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan,” pungkasnya. (*)

Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pesta Miras di Rumah Kades Temenggungan Probolinggo, Dua Warga Meninggal Dunia

1 Mei 2025 - 13:33 WIB

Brakk! KA Ijen Ekspres di Jember Sasak Dump Truk saat Seberangi Perlintasan

30 April 2025 - 23:37 WIB

Kurang Hati-hati, Pelajar Tabrak Pejalan Kaki di Beji Pasuruan

30 April 2025 - 21:11 WIB

Pelajar SMK di Pasuruan Tewas Ditabrak Truk Saat Menuju Sekolah

30 April 2025 - 15:53 WIB

Korban Kecelakaan yang Tercebur ke Sungai Bondoyudo Lumajang Ditemukan Meninggal Dunia

26 April 2025 - 11:40 WIB

Laka Maut di Jalur Pantura Karanggeger, Pengendara Motor Tewas Diseruduk

26 April 2025 - 04:12 WIB

Fenomena Langka, Ada Telur Berlafaz Allah di Jember

25 April 2025 - 18:49 WIB

Motor Tercebur ke Sungai Bondoyudo Lumajang, Korban Belum Ditemukan

25 April 2025 - 17:25 WIB

Kisah Yulianto, Petani Lumajang yang Berani Ambil Risiko

25 April 2025 - 13:32 WIB

Trending di Ekonomi