Menu

Mode Gelap
Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

Peristiwa · 15 Okt 2022 16:11 WIB

Intensitas Hujan Tinggi, Warga Lereng Semeru Waspadai Lahar dan Guguran Awan Panas


					Intensitas Hujan Tinggi, Warga Lereng Semeru Waspadai Lahar dan Guguran Awan Panas Perbesar

Lumajang,- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda Surabaya memprakirakan curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang bisa disertai angin bertiup lemah hingga sedang ke arah utara Kabupaten Lumajang, hari ini, Sabtu (15/10/22).

Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Lumajang Joko Sambang mengatakan, untuk mengantisipasi kejadian tak diinginkan, masyarakat dihimbau agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, Kecamatan Tempeh, sejauh 13 km dari puncak kawah (pusat erupsi) Semeru.

“Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terjadi perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak,” katanya.

Joko menyampaikan, masyarakat harus mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.

Menurut Joko, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Selain itu, ia merekomendasikan pemerintah desa, terutama di wilayah yang sering terdampak segera melakukan antisipasi dan mitigasi di area yang rentan terjadi bencana seperti banjir, banjir bandang, genangan tinggi, longsor, dan lain sebagainya.

“Juga menata kondisi lingkungan seperti merapikan pohon yang tinggi dan dapat membahayakan jika terjadi hujan lebat disertai angin kencang,” kata Joko.

Selain itu, imbuhnya, melakukan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian pemerintah desa. “Serta mengintensifkan koordinasi untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometeorologi,” ungkap dia.

BPBD Kabupaten Lumajang, menurut Joko, juga telah mengimbau intansi dan masyarakat untuk meningkatkan pencegahan dan kesiapan menghadapi musim hujan yang sekarang berpotensi lebat.

“Sudah dilakukan edukasi serta wawasan kepada masyarakat untuk selalu meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan,” pungkasnya. (*)

Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas

18 September 2025 - 18:34 WIB

Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing

18 September 2025 - 17:22 WIB

Cold Storage dan D’Ozone, Senjata Baru Lumajang Jaga Mutu dan Harga

18 September 2025 - 16:33 WIB

Pasokan Berkurang, Harga Daging Ayam Potong di Probolinggo Tembus Rp40 Ribu/Kg

18 September 2025 - 14:58 WIB

Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli

17 September 2025 - 20:39 WIB

Berkah MTQ XXXI Jatim, Ekonomi UMKM di Jember Ikut Tumbuh

17 September 2025 - 19:24 WIB

Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

16 September 2025 - 13:21 WIB

Cidera Parah, 9 Korban Kecelakaan Bus di Jalur Bromo Dioperasi

15 September 2025 - 21:26 WIB

Takziah ke Rumah Duka Laka Bus Bromo, Gubernur Khofifah Janjikan Beasiswa

15 September 2025 - 20:48 WIB

Trending di Peristiwa