Menu

Mode Gelap
Haru Mardijah, Nenek Berusia 104 Tahun di Jember yang Bakal Naik Haji Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan

Ekonomi · 27 Sep 2022 12:40 WIB

Emak-emak di Lumajang Tolak Konversi Kompor Gas ke Kompor Listrik 


					Emak-emak di Lumajang Tolak Konversi Kompor Gas ke Kompor Listrik  Perbesar

Lumajang- Belakangan ini, masyarakat Indonesia tengah ramai membicarakan program konversi LPG 3 kilogram ke kompor berenergi listrik.

Program konversi kompor gas ke listrik tersebut dibahas oleh kalangan ibu rumah tangga hingga para penjual gorengan dipinggir jalan. Namun, di Kabupaten Lumajang, rencana tidak sepenuhnya disambut baik oleh warga.

Sebab, ibu rumah tangga maupun pedagang gorengan di Lumajang meyakini kompor listrik kurang tepat dijadikan sebagai sumber utama untuk kebutuhan rumah tangga.

Kekhawatiran salah satunya diungkapkan oleh Rini, ibu rumah tangga asal Desa Kandangtepus, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. Alasannya, di kawasan Kecamatan Senduro aliran listrik sering mengalami pemadaman.

“Ya tentu sangat tidak baik. Apalagi disini sering padam apabila hujan. Kadang, meski gak hujan pun sering padam,” kata Rini, Senin (27/9/2022).

Senada dengan Rini, Siani (46) penjual gorengan di Desa Senduro, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang pun turut memberikan komentar dengan adanya program kompor listrik tersebut. Sebab, konversi kompor listrik justru akan merepotkan bagi para penjual gorengan.

Menurutnya, kalau memasak menggunakan kompor listrik, tentu panci dan wajannya harus khusus, misalnya harus terbuat dari alumunium. Jika menggunakan tembaga, tentu tidak cocok digunakan kompor industri.

“Tentu kita mengeluarkan biaya lagi untuk membeli perabotan yang dibutuhkan. Belum lagi ngurusi anak yang masih sekolah, biayanya juga tidak menentu,” keluh dia.

Selain itu, lanjut Siani, di Desa Senduro aliran listrik sering padam meski cuaca dalam kondisi cerah. Belum lagi menghadapi risiko pemadaman jika ada perbaikan jaringan listrik.

Bahkan, dijelaskannya, dikjawatirkan bila penggunaan kompor listrik ini lebih lama, akan menimbulkan bencana tak terduga seperti konsleting listrik, misalnya.

“Kok kayaknya kurang aman gitu ya. Kalau memang harus direalisasikan ya harus diedukasi dulu cara penggunaannya. Termasuk mensubsidi peralatan yang mendukung kompor listrik,” ucap Siani.

Bahkan, Arie Susanti (39) warga kelurahan Jogoyudan, Kecamatan Lumajang merasa ragu untuk menggunakan kompor listrik tersebut.

Arie mengaku akan menolak apabila nanti disuruh pindah ke kompor listrik karena ancamannya sangat membahayakan. Baik untuk dirinya sendiri maupun untuk anaknya yang gemar memasak.

“Anak saya masih umur 16 tahun, dia gemar memasak kalau hari libur. Iya kalau tidak konslet kompornya, kalau konslet saat sedang memasak gimana,” pungkasnya. (*)

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 36 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kisah Yulianto, Petani Lumajang yang Berani Ambil Risiko

25 April 2025 - 13:32 WIB

Pemkot Probolinggo Mulai Persiapkan Koperasi Merah Putih, Optimis Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

22 April 2025 - 17:03 WIB

Program Koperasi Makro Desa Dipenuhi Ketidakpastian, Diskopum Jember Tunggu Arahan

12 April 2025 - 17:57 WIB

Inflasi Jember Meroket, Faktor Tarif Listrik dan Kenaikan Bahan Pokok?

9 April 2025 - 18:07 WIB

Dukung Swasembada Pangan, Bupati Probolinggo Gus Haris Pimpin Panen Raya Padi

7 April 2025 - 18:55 WIB

Pengunjung Pantai Mbah Drajid Membeludak, Omset UMKM Meningkat

7 April 2025 - 18:23 WIB

Lahan Pertanian Padi Meningkat, Kota Probolinggo Hasilkan 8,9 Ton Per Hektar

7 April 2025 - 18:04 WIB

Kebutuhan Melonjak Menjelang Lebaran, Stok LPG di Jember Dipastikan Aman

30 Maret 2025 - 05:45 WIB

Jelang Lebaran Stok BBM dan LPG di Lumajang Dipertanyakan

26 Maret 2025 - 11:20 WIB

Trending di Ekonomi