Menu

Mode Gelap
Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

Ekonomi · 16 Sep 2022 19:24 WIB

Harga Tembakau Kian Meroket, Tembus Rp55 Ribu/Kg


					Harga Tembakau Kian Meroket, Tembus Rp55 Ribu/Kg Perbesar

Krejengan,- Harga jual tembakau di Kabupaten Probolinggo terus meroket. Para petani pun sumringah lantaran hasil panen tahun ini melampaui biaya tanam.

Seperti yang dituturkan petani asal Desa Sokaan, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo Zainul Hasan. Menurut Hasan, tembakau miliknya saat ini dibeli tengkulak seharga Rp55 ribu per kilogram (Kg).

“Tadi malam punya saya laku ke tengkulak gengan harga Rp55 ribu/kg. Itu tembakau kualitas bagus, kalau tembakau dengan kualitas dibawahnya sekarang Rp42 ribu /kg,” ungkap Hasan, Jum’at (16/9/22).

Pekan lalu, sambungnya, harga tembakau rajang kering kualitas terbaik masih Rp49 hingga Rp50 ribu/kg. Sedangkan tembakau dengan kualitas dibawahnya, laku terjual seharga Rp40 hingga Rp42 ribu/kg.

Hasan menyebut, melejitnya harga tembakau bukan karena dampak dari naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Melainkan karena kualitas tembakau yang ditanam di tanah desanya memang bagus.

“Memang tembakau sini kualitasnya super semua, karena tanah sini memang bagus kalau diranami tembakau. Pasti beda tembakaunya dengan tembakau dari daerah lain,” bangganya.

Sementara itu, petani tembakau asal Desa Patemon, Kecamatan Krejengan, Gatot Handoko menyampaikan, manisnya harga tembakau belum dirasakan oleh para petani di desanya.

Sebab saat ini, papar Gatot, petani di Desa Patemon baru memasuki masa panen. Alhasil, tembakau yang dipanen masih daun bawah yang kualitasnya belum terlalu baik.

“Sekarang ini masih panen daun bawah ke tengah, kalau daun atas itu masih belum. Harganya masih sekitar Rp50 – Rp51 ribu/kg,” papar dia.

Disisi lain, meroketnya harga tembakau membuat para tengkulak kewalahan. Sebab persaingan antara tengkulak kian ketat sementara harga jual tembakau ke gudang tidak terlalu jauh dengan harga beli.

“Masuk ke gudang itu seharga Rp55 ribu/kg juga. Jadi ya gimana gitu, seperti saya juga repot kalau tidak menyetor, nanti saya tidak bisa nyetor ke gudang itu lagi,” ujar Muhammad Farihin, tengkulak tembakau asal Desa/Kecamatan Krejengan. (*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 18 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kisah Yulianto, Petani Lumajang yang Berani Ambil Risiko

25 April 2025 - 13:32 WIB

Pemkot Probolinggo Mulai Persiapkan Koperasi Merah Putih, Optimis Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

22 April 2025 - 17:03 WIB

Program Koperasi Makro Desa Dipenuhi Ketidakpastian, Diskopum Jember Tunggu Arahan

12 April 2025 - 17:57 WIB

Inflasi Jember Meroket, Faktor Tarif Listrik dan Kenaikan Bahan Pokok?

9 April 2025 - 18:07 WIB

Dukung Swasembada Pangan, Bupati Probolinggo Gus Haris Pimpin Panen Raya Padi

7 April 2025 - 18:55 WIB

Pengunjung Pantai Mbah Drajid Membeludak, Omset UMKM Meningkat

7 April 2025 - 18:23 WIB

Lahan Pertanian Padi Meningkat, Kota Probolinggo Hasilkan 8,9 Ton Per Hektar

7 April 2025 - 18:04 WIB

Kebutuhan Melonjak Menjelang Lebaran, Stok LPG di Jember Dipastikan Aman

30 Maret 2025 - 05:45 WIB

Jelang Lebaran Stok BBM dan LPG di Lumajang Dipertanyakan

26 Maret 2025 - 11:20 WIB

Trending di Ekonomi