Menu

Mode Gelap
Polisi Bongkar Peredaran Uang Palsu di Jember, Dua Orang Ditahan Demi Jalan Tembus GOR A. Yani, Pemkot dan Pemkab Probolinggo Sepakat Pinjam Pakai Aset Tragis! Dua Nelayan di Jember Tenggelamkan Kerabat ke Sungai Hingga Tewas DPO Curanmor Korban Ledakan Bondet di Pasrepan Meninggal Dunia Satu Terpidana Penanaman Ganja di Lumajang Dipindahkan ke Lapas Kelas l Surabaya Pemkot Probolinggo Usulkan 1.877 Honorer jadi PPPK Paruh Waktu, Tunggu Restu Kemenpan RB

Pemerintahan · 28 Agu 2022 16:45 WIB

Destana di Kabupaten Probolinggo Bertambah Jadi 53


					Destana di Kabupaten Probolinggo Bertambah Jadi 53 Perbesar

Probolinggo – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo kembali membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana). Total, dalam tahun ini sudah ada tiga destana baru.

Terbaru, BPBD mengukuhkan Desa Karanganyar, Kecamatan Bantaran sebagai Destana. Sebelumnya, sudah ada Desa Bulujaran Kidul, Kecamatan Tegalsiwalan dan Desa Tambelang, Kecamatan Krucil.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada BPBD Kabupaten Probolinggo Zaenal Ansori mengatakan, dengan adanya tambahan Destana tersebut, total hingga kini sudah ada 53 desa/kelurahan yang menjadi destana.

“Dari tahun lalu ada 50 Destana, tahun ini ada tambahan tiga,” katanya, Minggu (28/8/2022).

Ia menjelaskan, komposisi Destana memiliki 30 peserta yang terdiri dari perangkat desa, tokoh agama, tokoh masyarakat dan karang taruna yang siap menjadi relawan. Sebab, peran dari berbagai elemen masyarakat sangat dibutuhkan demi menjadikan desa menjadi Destana.

“Peran relawan Destana ini mempermudah komunikasi jika terjadi bencana. Sehingga, bisa bergerak lebih cepatl kalau ada bencana,” ujarnya.

Selain itu, menurutnya, adanya destana bertujuan agar desa memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan mampu menghadapi potensi ancaman bencana yang ada di daerahnya. Sehingga, kemungkinan terjadinya bencana dapat dimimalisasi.

“Apabila ada suatu bencana, relawan desa ini yang akan bergerak lebih awal membantu menangani bencana. Dan di Desa Karanganyar yang baru dibentuk ini kan potensi yang ada adalah bencana longsor, banjir bandang dan angin puting beliung. Dengan menjadi destana, maka potensinya kami yakin dapat diminimalisir,” ujarnya.

Ia pun berharap, para relawan destana ini dapat paham akan potensi bencana sehingga mereka bisa mempersiapkan diri dalam menghadapi setiap bencana yang akan terjadi.

“Bencana ini kan tidak dapat diprediksi. Kalau sudha ada relawan bencana, penangannya lebih mudah, karena mereka paham penanganannya,” katanya.(*) 

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 23 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Demi Jalan Tembus GOR A. Yani, Pemkot dan Pemkab Probolinggo Sepakat Pinjam Pakai Aset

27 Agustus 2025 - 18:48 WIB

Pemkot Probolinggo Usulkan 1.877 Honorer jadi PPPK Paruh Waktu, Tunggu Restu Kemenpan RB

27 Agustus 2025 - 14:34 WIB

Bunda Indah Ingatkan ASN Lumajang untuk Adaptif Hadapi Era Digital

26 Agustus 2025 - 16:51 WIB

Polemik Alihfungsi Gedung Kesenian, Wali Kota Probolinggo Terbuka Dialog dengan Pelaku Seni

26 Agustus 2025 - 07:44 WIB

LSM Diduga Peras Kades di Lumajang, Bupati Tidak Akan Ditoleransi

25 Agustus 2025 - 17:53 WIB

SPPG Lumajang Sasar 3.750 Siswa dan Ibu Hamil, Bupati: Menu Disesuaikan Kebutuhan Gizi

25 Agustus 2025 - 17:30 WIB

Bupati Lumajang: 73 Titik SPPG Disiapkan, 61 Sudah Miliki Titik Lokasi dan Izin Operasional

25 Agustus 2025 - 17:20 WIB

Dipoles Terpisah dari Revitalisasi Alun-alun, Pujasera Akan Dikonsep ala Drive Thru

23 Agustus 2025 - 11:32 WIB

Alun-alun Bakal Dipercantik, Pemkab Lumajang Jamin Tak Ganggu Aktivitas Warga

23 Agustus 2025 - 09:05 WIB

Trending di Pemerintahan