Menu

Mode Gelap
Pariwisata Tumpak Sewu Terancam Stagnan, Homestay dan Atraksi Pendamping Tak Terkoordinasi Ketidaksepemahaman BUMDes dan Pengelola Tumpak Sewu Ancaman Serius bagi Ekonomi Lokal Pendapatan Tumpak Sewu Selama Ini Dipertanyakan Diduga Jadi Korban Penganiayaan, Pemuda Asal Kudus Tewas di Pandaan Dua Pelaku Pembacokan di Kos Mayangan Kota Probolinggo Ditangkap, Begini Tampangnya Serapan Tembakau tak Maksimal, HKTI Probolinggo Temui Bupati Gus Haris

Budaya · 20 Agu 2022 20:27 WIB

Lestarikan Kebhinekaan, Pemkab Probolinggo Gelar Pawai Budaya


					Lestarikan Kebhinekaan, Pemkab Probolinggo Gelar Pawai Budaya Perbesar

Kraksaan,- Pertama sejak pandemi Covid-19, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo menggelar Pawai Budaya, Sabtu (20/7/22). Pawai budaya ini untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia.

Pawai ini mengambil garis start di Jalan dr. Wahidin Sudirohusodo, Desa Kebonagung atau utara RSUD Waluyo Jati. Selama pawai, peserta berinteraksi dengan warga di sepanjang jalan sejauh 2,5 kilometer.

Parade pawai melewati Jalan Imam Bonjol dan finis di Jalan Diponegoro, Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kraksaan. Sebanyak 48 kontingen adu kreativitas dalam pawai ini.

Para kontingen berasal dari organisasi perangkat daerah (OPD) dan sekolah di lingkungan Pemkab Probolinggo. Selain itu, kontingen berasal dari kelurahan dan desa se- Kecamatan Kraksaan.

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko yang mengenakan pakaian adat Gorontalo dalam pawai itu mengajak masyarakat merawat kebhinekaan, salah satunya dengan memakai pakaian adat seperti yang ia kenakan.

“Dalam rangka memeriahkan kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-77 ini, mari kita jaga kebhinekaan ini. Hari ini semua peserta menggunakan pakaian adat dari seluruh penjuru Indonesia demi menjaga kebhinekaan ini,” kata Timbul.

Pawai budaya ini, dijelaskannya, merupakan bentuk kreativitas warga setelah selama lebih 2 tahun aktivitasnya dibatasi seiring pandemi Covid-19. Meski pandemi belum sepenuhnya usai, namun kasus aktif Covid-19 yang rendah, membuat aktivitas publik dilonggarkan.

MERIAH: Plt. Bupati Probolinggo mengenakan baju adat Gorontalo saat pawai budaya nusantara di Kraksaan. (foto: Ainul Jannah)

“Alhamdulillah antusias masyarakat sangat bagus dan mereka terlihat sangat senang dengan adanya pawai budaya ini, karena sebelumnya memang kita tidak dapat menggelar acara seperti ini di masa pandemi,” urai Timbul.

“Dengan melandainya pandemi ini mari kita bangkit bersama membangun Kabupaten Probolinggo lebih baik lagi. Kita mulai kembali dengan acara ini sebagai relaksasi masyarakat,” imbuhnya.

Dikonfirmasi terpisah, salah satu peserta pawai budaya, Yulius Christian menyebut, ia merasa bahagia karena dapat berekspresi dengan penuh kebahagiaan dan bisa mengeluarkan kemampuan berkreativitas dalam bidang seni dan budaya.

“Rasanya sangat luar biasa apalagi setelah sekitar duabtahunan kita tidak bisa merayalan hari besar apapun karena pandemi. Namun saat ini kita bisa bebas berekspresi,” ungkapnya.

Dalam event itu, pria yang juga Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Kominfo) Kabupaten Probolinggo, mengenakan pakaian ala reog Ponorogo yang dikolaborasikan dengan reog Bromo.

“Ini saya dapat dari teman saya di Ponorogo. Kami juga menjadi selebritis mendadak karena banyak sekali yang minta foto saat di jalan, penonton padat yang mengartikan bahwa antusiasme masyarakat sangat baik menyambut pawai budaya ini,” pungkas dia. (*)

 

Editor : Efendi Muhammad

Publisher : Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 48 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Dihadiri Menteri Kebudayaan, Dua Dukun Pandita Dikukuhkan di Pura Luhur Poten

11 Juni 2025 - 14:37 WIB

Mengenal Sate Lanjeng, Tradisi Tahunan Santri Bani Rancang Probolinggo saat Idul Adha

10 Juni 2025 - 06:35 WIB

Ngater Kajien Iringi Keberangkatan Belasan Jamaah Calon Haji asal Pulau Gili Ketapang

25 Mei 2025 - 13:17 WIB

Ketidaksesuaian Data LTT dan Serapan Pupuk Ancam Program Swasembada Pangan di Lumajang

23 Mei 2025 - 20:01 WIB

Desa Senduro, Permata Lumajang dalam Program Berseri: dari Alam hingga Moderasi Beragama

19 Mei 2025 - 17:20 WIB

Pradaksina, Ritual Puncak Perayaan Waisak di Klenteng Tri Dharma Sumber Naga Probolinggo

13 Mei 2025 - 08:54 WIB

Pariwisata Lumajang Butuh Inklusi Pelaku Lokal, Bukan Sekadar Panggung untuk EO Luar

11 Mei 2025 - 16:10 WIB

Batu Badar Besi Semeru, Ikon Langka dari Lumajang

11 Mei 2025 - 10:26 WIB

Harjakabpro ke-279, Ada Selametan Bumi di Alun-alun Kraksaan

10 Mei 2025 - 06:34 WIB

Trending di Budaya