Menu

Mode Gelap
Mediasi Buntu, Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji Keukeh Berjualan di Sekitar Masjid Alun-alun Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen Kesetrum Saat Kegiatan Sekolah, Siswa SMPN 3 Kota Pasuruan Tewas Tiga Direktur BUMD Lumajang Mundur, Bupati Siapkan Seleksi Visioner dan Audit PD Semeru Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional Sepasang Kekasih Kena Begal di Jalan Barito Kota Probolinggo, Motor Raib

Kesehatan · 13 Agu 2022 13:41 WIB

Retribusi Pasar Hewan Jauh dari Target


					Retribusi Pasar Hewan Jauh dari Target Perbesar

KRAKSAAN – Salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dimotori oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan, dan Perindustrian (DKUPP) Kabupaten Probolinggo adalah retribusi dari pasar hewan. Namun hingga saat ini hasil capaiannya masih jauh dari target.

Staf Fungsional Bidang Perdagangan pada DKUPP setempat, Aditya Arya Guntoro mengatakan, adanya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang ternak sangat berdampak pada jumlah merosotnya pedagang pasar hewan. Sehingga, capaian retribusinya masih minim.

“Adanya PMK hingga kini masih begitu terasa. Jumlah transaksi hewan mengalami penurunan,” katanya, Sabtu (13/8/2022).

Bahkan, dari target yang dipatok untuk restribusi tersebut, capaiannya baru mencapai 30 persen. Kondisi ini menurutnya sangat jauh berbeda ketika belum ada PMK.

“Dari target Rp500 juta, yang tercapai masih Rp147,7 juta,” terangnya.

Ia pun menyebut, capaian ini di luar harapan. Sebab ditargetkan dalam sebulan dapat diperoleh Rp40 juta dari retribusi tersebut. Namun sampai dengan saat ini masih belum dapat terwujudkan.

Adit juga mengungkapkan, sepinya pedagang di pasar hewan dapat dirasakan di semua pasar hewan di semua kecamatan. Mulai dari pasar hewan di Kecamatan Banyuanyar, Maron, Leces, Muneng, Kecamatan Sumberasih.

Juga Pasar Hewan Tambakrejo, Kecamatan Tongas; Pasar Hewan Bucor, Kecamatan Pakuniran dan Pasar Hewan Kecamatan Besuk.

“Bisa jadi pedagang takut karena ada PMK. Sampai sekarang pun masih belum stabil,” ungkapannya.

Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait lainnya untuk pencegahan dan penanganan PMK. Salah satunya dengan terus mendorong peningkatan vaksinasi kepada ternak yang saat ini tengah dilakukan.

“Koordinasi pencegahan dan penanganan terus kami lakukan. Jika upaya tersebut dapat dilakukan dengan maksimal. Kami optimis kondisi pasar hewan akan kembali normal,” ujarnya.(*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional

16 Juni 2025 - 10:58 WIB

Covid-19 Kembali Mengintai, Dinkes Jember Minta Warga Tidak Panik

12 Juni 2025 - 18:01 WIB

Tiga Tahun Mangkrak, Klinik NU Jember Akhirnya Resmi Dibuka

5 Juni 2025 - 18:15 WIB

Bunda Indah: Masker Tetap Wajib, Antisipasi Covid-19 dan Polusi Udara di Lumajang

5 Juni 2025 - 15:40 WIB

Isu Merebak di Jember, BPJS Kesehatan Tolak Biayai Pasien DBD

29 Mei 2025 - 20:47 WIB

Pemkab Jember Waspadai Lonjakan Covid-19 di Asia, Skrining Ditingkatkan

23 Mei 2025 - 20:18 WIB

Empat Bulan, 163 Warga Kota Probolinggo Terjangkit TBC

20 Mei 2025 - 16:58 WIB

Cegah PMK, Ternak yang Bakal Masuk Probolinggo Divaksin Massal

17 Mei 2025 - 08:18 WIB

Kisah Haru Siti Aminah, Balita 3 Tahun di Lumajang, Berjuang Melawan Penyakit Berat

7 Mei 2025 - 20:13 WIB

Trending di Kesehatan