Menu

Mode Gelap
Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

Sosial · 4 Agu 2022 14:08 WIB

Rayakan Tahun Baru Islam, Warga Curahgrinting Berebut Gunungan Hasil Bumi


					Rayakan Tahun Baru Islam, Warga Curahgrinting Berebut Gunungan Hasil Bumi Perbesar

Probolinggo – Ada tradisi unik di Kelurahan Curahgrinting, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo untuk menyambut Tahun Baru Islam. Yaknk, tradisi tahunan yang digelar Rabu malam (3/8/22), di mana ratusan warga berebut gunungan hasil bumi dan nasi tumpeng. Mereka berharap keberkahan dan dimurahkan rezekinya.

Tradisi menyambut 1 Muharram, ini sudah lima tahun terakhir digelar Padepokan Walisongo, Sholawat Nariyah. Sebelum diperebutkan, dua gunungan ini diarak dari Kantor Kecamatan Kanigaran, di Jalan Slamet Riyadi menuju Padepokan Walisongo, di Kelurahan Curahgrinting, Jalan Asahan sejauh 1,9 kilometer.

Arak-arakan gunungan ini diiringi sejumlah peserta mulai dari pembawa obor, musik tradisional Madura, dan iring-iringan pasukan berkuda.

Setelah kembali ke padepokan, ada prosesi khusus yakni palang pintu atau penyerahan gunungan kepada pihak padepokan. Sebelumnya dua gunungan tersebut diperebutkan, difelar pembacaan Surat Yasin hingga doa bersama.

Pengasuh Yayasan Padepokan Walisongo, Sholawat Nariyah, Ahmad Kusnadi mengatakan, tradisi ini sudah lima tahun digelar. Selain memperingati Tahun Baru Islam, acara ini juga digelar agar masyarakat mendapatkan berkah hingga diberi keselamatan saat bekerja.

“Selain itu, acara ini untuk menyelamati bumi yang kita pijak, dan kita ambil isinya serta doa bersama yang digelar sebelum perebutan dua gunungan. Juga untuk menolak balak dan musibah khususnya bagi warga Kelurahan Curahgrinting,” ujarnya.

Setelah doa bersama, barulah dua gunungan yakni nasi kuning, dan hasil bumi diperebutkan oleh warga. Yang paling diburu dalam perebutan gunungan ini yakni hasil hasil bumi mulai dari terong, kacang panjang, tomat, hingga uang pecahan 2 ribu rupiah.

Salah satu warga yang berebut gunungan, Viki Fitrianingsih (28), mengatakan, sengaja datang di acara yang di gelar tiap tahun untuk berebut gunungan dan tumpeng raksasa. Dikatakan dengan mendapat hasil bumi gunungan ini, ke depan ia berharap mendapat keselamatan dan berkah.

“Hasil bumi yang saya dapat ini untuk dimasak, sedangkan untuk nasi langsung saya makan. Mudah-mudahan lebih berkah dan dimurahkan rezeki,” ujarnya.(*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 33 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember

1 Mei 2025 - 19:16 WIB

Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

1 Mei 2025 - 16:43 WIB

Kemenag Lumajang Prioritaskan Keselamatan dan Kenyamanan Jamaah Haji Lansia

1 Mei 2025 - 15:40 WIB

KAI Daop 9 Jember Persempit Perlintasan JPL 09, Hanya Boleh Dilalui Kendaraan Bermotor

1 Mei 2025 - 14:02 WIB

Unjuk Kemesraan, Bupati dan Wakil Bupati Jember Kompak Hadiri Milad PKS

28 April 2025 - 19:45 WIB

Sambangi MUI, Forum Peduli Akhlaq Desak Para Pemabuk di SGM Kraksaan Ditindak Tegas

28 April 2025 - 19:29 WIB

Nikah Dini di Lumajang Terancam Tak Dapat Bansos

28 April 2025 - 15:35 WIB

Gelar Halal Bihalal, IKA PMII UNZAH Genggong Rajut Harmoni Alumni

27 April 2025 - 21:22 WIB

Bantuan Anak Yatim di Lumajang: Proses Pengajuan dan Persyaratan Harus Jelas

27 April 2025 - 09:29 WIB

Trending di Sosial