Menu

Mode Gelap
Satpolairud Polres Pasuruan Kota Tempati Gedung Baru di Panggungrejo Fisik Terbatas tak Halangi Para Tunanetra Unjuk Kebolehan di MTQ Jatim XXXI Jember Parkir di Selatan Alun-alun Kota Probolinggo, Motor Matic Raib Residivis Ditangkap Usai Satroni Sekolah dan TPQ Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Nasional · 23 Jul 2022 20:12 WIB

Dolanan Tradisional Warnai Peringatan Hari Anak Nasional 2022 di Krejengan


					Dolanan Tradisional Warnai Peringatan Hari Anak Nasional 2022 di Krejengan Perbesar

Krejengan,- Momentum Hari Anak Nasional 2022, Sabtu (23/7/22), jadi ajang unjuk gigi bagi anak-anak di Komunitas Negeri Dolanan Anak Desa (Ndonesa), guna memperkenalkan permainan tradisional.

Ragam permainan anak tradisional pun diperagakan di Desa Jatiurip, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo. Anak-anak tampak antusias, seolah-olah mereka tidak mengenal gadget.

Inisiator komunitas Ndonesa, Khoirul Umam mengatakan, aneka permainan tradisional yang diperagakan pas untuk memeriahkan peringatan Hari Anak Nasional, yang jatuh setiap tanggal 23 Juli. Agar lebih semarak, ia juga melibatkan beberapa lembaga pendidikan tingkat dasar di wilayah setempat sebagai peserta.

“Ya kami ada disini untuk mempersatukan anak-anak desa. Ini ada perwakilan dari beberapa lembaga seperti Madarasah Ibtidaiyah (MI) Sirajul Ulum, MI Nurul Dlolam, MI Syu’batul Kholafiah, dan Sekolah Dasar (SD) II Jatiurip,” terang Umam.

Dalam kesempatan itu, juga ada suntikan motivasi terhadap anak-anak, untuk menambah kecintaan mereka terhadap dolanan (permainan) tradisional. Pemahaman tentang ragam permainan, makna dan cara bermain juga diberikan.

“Contohnya seperti hompimpa ala ihom gambreng, mereka pastinya tidak mengerti apa artinya meski sering diucapka. Kami beri pemahaman bahwa itu artinya dari tuhan kembali ke tuhan ayo kita bermain. Itu berasal dari bahasa sansekerta yang memiliki arti positif,” urainya.

“Tentunya permainan tradisional ini kita galakkan untuk mengurangi ketergantungan dan kecanduan generasi kita terhadap gadget yang membatasi dunia sosial mereka. Agar anak-anak peduli pada lingkungan sosial sekitar, maka sejak dini harus kita tanamkan,” ia menambahkan.

Ketua Gugus Tugas Desa Layak Anak (GTDLA) Desa Jatiurip Mohamad Najib Efendi mengatakan, kegiatan tersebut efektif untuk mengurangi candu gadget. Selain itu, penempaan terhadap permainan tradisional dapat meningkatkan kreatifitas anak.

“Ketergantungan anak terhadap gadget itu sangat tidak baik karena masa anak-anak bukan waktunya untuk menikmati gadget. Alhamdulillah, sekitar 150 anak perwakilan dari bebebrapa lembaga desa yang hadir antusias,” ujarnya. (*) 

 

Editor : Efendi Muhammad

Publisher : Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 49 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

16 September 2025 - 13:21 WIB

Cidera Parah, 9 Korban Kecelakaan Bus di Jalur Bromo Dioperasi

15 September 2025 - 21:26 WIB

Takziah ke Rumah Duka Laka Bus Bromo, Gubernur Khofifah Janjikan Beasiswa

15 September 2025 - 20:48 WIB

Lengkapi Pemeriksaan, Giliran Korlantas Polri Olah TKP Laka Bus di Jalur Bromo

15 September 2025 - 14:04 WIB

Kapolres Probolinggo Jamin Penanganan Laka Bus di Jalur Bromo Maksimal

15 September 2025 - 11:57 WIB

Laka Maut di Jalur Bromo Tewaskan 8 Orang, ini Pengakuan Sopir Bus

14 September 2025 - 23:28 WIB

Tunggu Kedatangan Jenazah, Keluarga Korban Laka Maut Jalur Bromo Sesaki RS Bina Sehat Jember

14 September 2025 - 22:45 WIB

Delapan Orang Meninggal Pasca Laka Bus Wisata di Jalur Bromo, ini Identitasnya Korban

14 September 2025 - 22:33 WIB

Polda Jatim Olah TKP Laka Maut Rombongan Nakes di Jalur Bromo, Gunakan 3D Scanner

14 September 2025 - 19:36 WIB

Trending di Peristiwa