Menu

Mode Gelap
Dipanggil DPRD, Satpol PP Probolinggo Akui Lalai Awasi Peredaran Miras Sebulan Jelang Idul Adha, Harga Sapi Mulai Meroket Honda HRV Sasak Beat di Jember, Satu Penumpang Luka Parah Kisah Haru Siti Aminah, Balita 3 Tahun di Lumajang, Berjuang Melawan Penyakit Berat Bupati Lumajang Tegaskan Lindungi Hak Buruh dan Siap Beri Sanksi Tegas untuk Perusahaan Nakal Amphitheater Ranu Pani Miliaran Rupiah Tak Bermanfaat bagi Lumajang

Hukum & Kriminal · 20 Jul 2022 18:52 WIB

Buntut Kasus Korupsi JLU, Kejari Kota Pasuruan Geledah 3 Kantor


					Buntut Kasus Korupsi JLU, Kejari Kota Pasuruan Geledah 3 Kantor Perbesar

Pasuruan,- Tiga kantor pemerintahan di Kota Pasuruan digeledah Kejaksaan Negeri Kota Pasuruan, Rabu (20/7/22) siang. Tiga kantor itu adalah Kantor Kecamatan Gadingrejo, Kelurahan Gadingrejo dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Pasuruan.

Penggeledahan 3 kantor itu merupakan buntut dari kasus tindak pidana korupsi pengadaan tanah untuk proyek pembangunan Jalan Lingkar Utara (JLU) Kota Pasuruan.

Kasi Pidsus Kejari Kota Pasuruan, Wahyu Susanto mengatakan, dalam penggeledahan ini, tim penyidik bergerak sesuai dengan surat perintah penggeledahan.

Tindakan penggeledahan ini, jelas dia, dilakukan karena tim penyidik menganggap perlu bukti, data maupun dokumen yang diperlukan untuk pembuktian penanganan perkara yang saat ini telah menjerat 6 orang tersangka.

“Penggeledahan ini dibagi tiga tim, penggeladahan dilakukan secara bersamaan di tiga kantor tersebut,” kata Wahyu.

Diketahui sebelumnya, pada Senin (11/7/2022) Kejari Kota Pasuruan menetapkan Anggota DPRD inisial S dan ASN Kota Pasuruan inisial EW sebagai tersangka dugaan korupsi pengadaan tanah jalur lingkar utara (JLU).

Kasus yang menjerat S berlangsung saat ia masih menjabat sebagai Camat Gadingrejo. Sementara EW merupakan stafnya saat itu.

Tersangka S, pada saat itu merangkap sebagai pejabat pembuat akta tanah sementara (PPATS). Saat pengadaan tanah untuk JLU, tersangka S membuat akta jual beli tanah yang sebenarnya tidak masuk dalam trase JLU.

Setelah menangkap anggota DPRD dan satu orang ASN, pada Jum’at (15/7/2022) penyidik kembali menetapkan empat orang tersangka dalam kasus ini.

Empat orang tersangka ini adalah BP, Lurah Gadingrejo, Kecamatan Gadingrejo, beserta stafnya yang berinisial HY. Kemudian, pria berinisial WCX dan perempuan berinisial CH.

Diketahui, CH adalah orang yang menerima ganti rugi atas tanah tersebut. Tersangka WCX terlibat karena mendampingi CH mendapatkan uang ganti rugi. Kerugian negara atas perbuatan 6 tersangka ini mencapai Rp118 juta. (*) 

 

Editor : Efendi Muhammad

Publisher : Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Dipanggil DPRD, Satpol PP Probolinggo Akui Lalai Awasi Peredaran Miras

8 Mei 2025 - 03:10 WIB

Oknum Jukir di Alun-alun Pasuruan Dilaporkan ke Polisi karena Tak Beri Karcis, Kasus Berakhir Damai

6 Mei 2025 - 15:34 WIB

Polisi Periksa Dua Saksi Pasca Pesta Miras Maut di Temenggungan Probolinggo

5 Mei 2025 - 18:36 WIB

Lima Remaja jadi Tersangka Pengrusakan Cafe ANT, Motifnya Bikin Melongo

5 Mei 2025 - 16:19 WIB

Diklarifikasi BPD, Warga Sebut Kades Temenggungan Ikut Tenggak Miras

5 Mei 2025 - 13:48 WIB

Dinilai jadi Dalang Pesta Miras, BPD Temenggungan Probolinggo Minta Kades Dipecat

5 Mei 2025 - 12:55 WIB

Papdesi Probolinggo Sayangkan Ada Pesta Miras di Rumah Kades Temenggungan

4 Mei 2025 - 21:28 WIB

Polres Pasuruan Kota Jaring Puluhan Motor dalam Razia Balap Liar

4 Mei 2025 - 20:42 WIB

NU dan Muhammadiyah Desak APH Tegas Tangani Pesta Miras di Rumah Kades Temenggungan Probolinggo

4 Mei 2025 - 19:07 WIB

Trending di Hukum & Kriminal