Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri Dari Sejarah Ki Hajar Dewantara, Bupati Lumajang Dorong Revitalisasi Pendidikan untuk Tingkatkan SDM Perjuangan Nenek Satumi, 95 Tahun, Mewujudkan Impian Haji Temuan Ladang Ganja di TNBTS Mencoreng Destinasi Wisata Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur

Regional · 4 Jul 2022 07:17 WIB

Sekolah Anggaran, Cara PMII Probolinggo Kritisi Aliran Dana Plat Merah


					Sekolah Anggaran, Cara PMII Probolinggo Kritisi Aliran Dana Plat Merah Perbesar

Kraksaan,- Kebijakan anggaran di Indonesia tak jarang justru menihilkan kepentingan masyarakat. Lebih-lebih tak sedikit catatan yang menyebutkan bahwa anggaran negara digunakan untuk kepentingan pribadi.

Pola pengawasan anggaran publik sejatinya bisa dilakukan oleh elemen masyarakat sipil. Tak terkecuali oleh kelompok mahasiswa pun akademisi.

Atas hal itu, Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Probolinggo mengadakan Sekolah Anggaran. Kegiatan itu berlangsung sejak Sabtu (02/07/22) hingga Selasa (05/07/22) dengan tema ‘Transformasi Gerakan PMII Probolinggo: APBD untuk Siapa?’.

Ketua PC PMII Probolinggo Zia ulhaq menuturkan, anggaran publik selalu menjadi persoalan yang krusial. Namun jarang orang yang mampu memahaminya secara holistik, termasuk elemen mahasiswa.

Ia menilai daya kritis merupakan identitas mahasiswa yang harus dikembangkan dan dijaga. Di sisi lain, kritis ala mahasiswa harus berbasis data, apalagi soal anggaran negara.

“Di sekolah anggaran ini kami didampingi FITRA (Forum Indonesia untuk Transparasi Anggaran) Jawa Timur. Di setiap kelas, peserta ditemani untuk mencari, menganalisis, dan mengolah data anggaran daerah. Jadi secara teknik juga bukan hanya teori,” katanya.

Di Kabupaten Probolinggo, ia menilai kebijakan anggaran publik selama ini bobrok. Salah satu indikatornya, terlihat dari kritik yang pernah dilontarkan Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani, pasca OTT KPK terhadap Bupati Probolinggo Nonaktif, Puput Tantriana Sari dan suaminya, Hasan Aminuddin.

“Yang kelihatan baru di persoalan anggaran bantuan sosial (bansos.). Kita tidak tahu di anggaran-anggaran lain, makanya kami ingin melihat kebijakan anggaran ini secara kritis dan detil,” urai Yayak, sapaan akrabnya.

Alumnus Universitas Nurul Jadid (Unuja) Paiton ini menyampaikan, salah satu hal yang mengganjal dari kebijakan dana plat merah di Kabupaten Probolinggo terkait dengan pengelolaan lingkungan hidup.

Menurut Yayak, anggaran lingkungan di Kabupaten Probolinggo. Padahal kerusakan lingkungan di Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu kondisi yang harus ditangani serius.

“Saya lihat, anggaran soal lingkungan itu tidak ada. Atau misal ada pun tidak maksimal dan cenderung dialokasikan untuk pendekatan teknis, seperti pembangunan infrastruktur,” ungkapnya.

Yayak berharap, kader PMII Probolinggo pasca mengikuti sekolah anggaran mampu melihat keberpihakan pemerintah daerah terhadap masyarakat. “Sebab kinerja pemerintah itu terlihat dari kebijakan yang dihasilkan, termasuk kebijakan anggaran,” pungkas dia. (*)

 

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun

1 Mei 2025 - 17:10 WIB

Mengenal Mini Boat Racing, Lomba Perahu Mini Khas Desa Banjarsari Probolinggo

28 April 2025 - 20:59 WIB

Mengenal Lebih Dekat Sejarah Kereta Api di Lumajang, dari Masa Kolonial hingga Sekarang

26 April 2025 - 18:23 WIB

Jalur Kereta Api di Lumajang Masa Kolonial, Tingkatkan Produksi dan Distribusi Komoditas Ekspor

20 April 2025 - 14:04 WIB

Mengenal Sejarah Transportasi Kereta Api di Lumajang pada Masa Kolonial Belanda

19 April 2025 - 12:52 WIB

Pemerintah Lumajang Dukung Usulan Pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Lumajang

13 April 2025 - 13:21 WIB

Kereta Api Masih Favorit, Penumpang di Daop 9 Capai 117.208 Orang Selama Arus Balik

10 April 2025 - 22:04 WIB

Hadapi Puncak Arus Balik, ini Antisipasi KAI Daop 9 Jember

5 April 2025 - 20:16 WIB

Penumpang Terminal Bayuangga Tembus 70.467 Orang, Turun 10 Persen dari Tahun Lalu

5 April 2025 - 17:10 WIB

Trending di Regional