Menu

Mode Gelap
Satpolairud Polres Pasuruan Kota Tempati Gedung Baru di Panggungrejo Fisik Terbatas tak Halangi Para Tunanetra Unjuk Kebolehan di MTQ Jatim XXXI Jember Parkir di Selatan Alun-alun Kota Probolinggo, Motor Matic Raib Residivis Ditangkap Usai Satroni Sekolah dan TPQ Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Regional · 4 Jul 2022 07:17 WIB

Sekolah Anggaran, Cara PMII Probolinggo Kritisi Aliran Dana Plat Merah


					Sekolah Anggaran, Cara PMII Probolinggo Kritisi Aliran Dana Plat Merah Perbesar

Kraksaan,- Kebijakan anggaran di Indonesia tak jarang justru menihilkan kepentingan masyarakat. Lebih-lebih tak sedikit catatan yang menyebutkan bahwa anggaran negara digunakan untuk kepentingan pribadi.

Pola pengawasan anggaran publik sejatinya bisa dilakukan oleh elemen masyarakat sipil. Tak terkecuali oleh kelompok mahasiswa pun akademisi.

Atas hal itu, Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Probolinggo mengadakan Sekolah Anggaran. Kegiatan itu berlangsung sejak Sabtu (02/07/22) hingga Selasa (05/07/22) dengan tema ‘Transformasi Gerakan PMII Probolinggo: APBD untuk Siapa?’.

Ketua PC PMII Probolinggo Zia ulhaq menuturkan, anggaran publik selalu menjadi persoalan yang krusial. Namun jarang orang yang mampu memahaminya secara holistik, termasuk elemen mahasiswa.

Ia menilai daya kritis merupakan identitas mahasiswa yang harus dikembangkan dan dijaga. Di sisi lain, kritis ala mahasiswa harus berbasis data, apalagi soal anggaran negara.

“Di sekolah anggaran ini kami didampingi FITRA (Forum Indonesia untuk Transparasi Anggaran) Jawa Timur. Di setiap kelas, peserta ditemani untuk mencari, menganalisis, dan mengolah data anggaran daerah. Jadi secara teknik juga bukan hanya teori,” katanya.

Di Kabupaten Probolinggo, ia menilai kebijakan anggaran publik selama ini bobrok. Salah satu indikatornya, terlihat dari kritik yang pernah dilontarkan Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani, pasca OTT KPK terhadap Bupati Probolinggo Nonaktif, Puput Tantriana Sari dan suaminya, Hasan Aminuddin.

“Yang kelihatan baru di persoalan anggaran bantuan sosial (bansos.). Kita tidak tahu di anggaran-anggaran lain, makanya kami ingin melihat kebijakan anggaran ini secara kritis dan detil,” urai Yayak, sapaan akrabnya.

Alumnus Universitas Nurul Jadid (Unuja) Paiton ini menyampaikan, salah satu hal yang mengganjal dari kebijakan dana plat merah di Kabupaten Probolinggo terkait dengan pengelolaan lingkungan hidup.

Menurut Yayak, anggaran lingkungan di Kabupaten Probolinggo. Padahal kerusakan lingkungan di Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu kondisi yang harus ditangani serius.

“Saya lihat, anggaran soal lingkungan itu tidak ada. Atau misal ada pun tidak maksimal dan cenderung dialokasikan untuk pendekatan teknis, seperti pembangunan infrastruktur,” ungkapnya.

Yayak berharap, kader PMII Probolinggo pasca mengikuti sekolah anggaran mampu melihat keberpihakan pemerintah daerah terhadap masyarakat. “Sebab kinerja pemerintah itu terlihat dari kebijakan yang dihasilkan, termasuk kebijakan anggaran,” pungkas dia. (*)

 

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Satpolairud Polres Pasuruan Kota Tempati Gedung Baru di Panggungrejo

16 September 2025 - 18:51 WIB

Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat

16 September 2025 - 14:41 WIB

Pemandu Wisata Ilegal Diblacklist 5 Tahun dari TNBTS

16 September 2025 - 13:11 WIB

Rehabilitasi Alun-alun Lumajang Segera Dimulai, DLH Tunggu Terbitnya Jaminan Pelaksanaan

16 September 2025 - 12:35 WIB

Paralayang di Kawasan Bromo Dilarang, Pelanggar Terancam Sanksi Adat

15 September 2025 - 16:32 WIB

Era Baru Dimulai, Nun Hafid dan Kiai Wasik Pimpin NU Kraksaan

14 September 2025 - 23:02 WIB

AWS dan ARG, Dua Alat Pemantau Cuaca Andalan Baru BPBD Lumajang

14 September 2025 - 12:03 WIB

Jelang Konfercab NU Kraksaan, JIN: Regenerasi Pengurus jadi Kunci, Kembalikan Marwah NU

13 September 2025 - 12:17 WIB

Jelang Konfercab, Nun Alex Sodorkan Nama Gus Hafid sebagai Calon Ketua NU Kraksaan

11 September 2025 - 16:02 WIB

Trending di Regional