Menu

Mode Gelap
KAI Daop 9 Jember Tawarkan Sensasi Nikmati Keindahan Alam Diatas Kereta Didampingi Gus Haris, Gubernur Khofifah resmikan SMKN Sukapura di Probolinggo Pelaku Tabrak Lari Pelajar SMK di Pasuruan Ditangkap, Mengaku Takut Dimassa Haru Mardijah, Nenek Berusia 104 Tahun di Jember yang Bakal Naik Haji Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu

Kesehatan · 25 Mei 2022 15:33 WIB

76 Sapi Positif PMK dan 1 Mati di Kota Probolinggo


					Kasi Keswan dan Kesmavet Dispertahankan Kota Probolinggo, drh. Vaiga Miriami (Foto: Hafiz Rozani). Perbesar

Kasi Keswan dan Kesmavet Dispertahankan Kota Probolinggo, drh. Vaiga Miriami (Foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo – Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kota Probolinggo yang sebelumnya dilaporkan ada suspect kini dilaporkan 76 sapi postif PMK dan satu mati. Dispertahankan mengimbau, jika sapi milik warga terindikasi PMK untuk sementara di karantina dan tidak dibawa ke pasar sapi.

Hal ini disampaikan Kasi Keswan dan Kesmavet Dispertahankan Kota Probolinggo, drh. Vaiga Miriami. Dikatakan dari data per hari Senin (25/5/2022), terdapat 76 sapi di Kota Probolinggo positif PMK, serta ada satu sapi mati.

“Kasus positif berawal pada tanggal 13 Mei, ada temuan delapan sapi, dan dari situlah hingga saat ini sudah ada 76 ekor sapi yang positif, serta temuan kasus mati yakni satu ekor pedet atau anak sapi, karena anak sapi rentan terhadap PMK,” ujarnya.

Dari 76 kasus positif ini, untuk kondisi sapi bervariasi mulai dari ringan, sedang, hingga berat. Namun untuk sapi kasus positif temuan awal tanggal 13 Mei, kondisinya berangsur membaik. Namun demikian sapi-sapi ini belum di bisa dinyatakan sembuh, karena setelah 14 hari pasca dikarantina dan diobati.

Selain itu, banyak faktor virus PMK ini menular, mulai dari sapi dari daerah yang terlebih dahulu terserang virus PMK, serta budaya kurang membersihkan kandang sapi.

“Saya tetap mengimbau kepada pemilik sapi jika sapinya terindikasi PMK untuk dikarantina. Selain itu, kalau memang hendak dijual, jangan di bawa ke pasar, cukup transaksi di rumah. Namun alangkah baiknya diobati terlebih dahulu,” imbuh Vaiga.

Meskipun terdapat kasus positif, hingga saat ini Pemkot Probolinggo belum menutup Pasar Hewan Jrebeng Kidu. Namun untuk mengantisipasi oenyebaran PMK, Pemkot melalui BPBD Kota Probolinggo telah melakukan penyemprotan disifektan. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 24 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh

2 Mei 2025 - 19:10 WIB

Penderita TBC di Lumajang Menurun, Dinkes Lumajang Klaim Upaya Pencegahan Efektif

28 April 2025 - 14:47 WIB

Pasien dan Keluarga Keluhkan Pelayanan RSUD dr. Haryoto Lumajang

28 April 2025 - 12:33 WIB

Tiga Bulan, Pemkot Probolinggo Vaksin 3 Ribu Ekor Sapi

18 April 2025 - 18:40 WIB

Pemkab Jember Luncurkan UHC Prioritas, Seluruh Warga Kini Bisa Berobat Gratis

10 April 2025 - 22:31 WIB

Jaga Tubuh Tetap Bugar, ini Tips Memilih Makanan saat Lebaran

30 Maret 2025 - 14:35 WIB

Tips Sehat Selama Ramadan, ini Cara Menjaga Pola Makan saat Buka Puasa

15 Maret 2025 - 07:23 WIB

Yukh, Penuhi Kebutuhan Cairan Tubuh saat Berpuasa, ini Tipsnya

10 Maret 2025 - 12:05 WIB

Penting! Hindari 7 Makanan dan Minuman ini Agar Tubuhmu Tetap Sehat Selama Berpuasa

9 Maret 2025 - 12:12 WIB

Trending di Kesehatan