Menu

Mode Gelap
Turunkan Angka Stunting, Pemkab Jember Cegah Pernikahan Dini Coba Curi Motor di Pasar Maron, Lansia Diamuk Massa Disorot soal Ketimpangan Wilayah, Bupati Pasuruan: Tidak Ada Pasuruan Barat dan Timur Pariwisata Tumpak Sewu Terancam Stagnan, Homestay dan Atraksi Pendamping Tak Terkoordinasi Ketidaksepemahaman BUMDes dan Pengelola Tumpak Sewu Ancaman Serius bagi Ekonomi Lokal Pendapatan Tumpak Sewu Selama Ini Dipertanyakan

Kesehatan · 17 Mei 2022 19:48 WIB

Cegah Merebaknya PMK, Perketat Lalu Lintas Sapi Luar Daerah 


					PANTAU: Anggota Polisi saat memantau kesehatan sapi, (Foto: Istimewa). Perbesar

PANTAU: Anggota Polisi saat memantau kesehatan sapi, (Foto: Istimewa).

Probolinggo,- Melihat ribuan hewan ternak berupa sapi perdaging, yang terancam Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Probolinggo membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pengendalian dan Penanggulangan PMK.

Kepala DPKH Kabupaten Probolinggo, Yahyadi mengatakan, pihaknya tidak hanya membentuk satgas saja, melainkan juga ada posko nantinya. Dan posko tersebut, tidak hanya di tingkat kabupaten saja, namun juga di tingkat desa.

“Tidak hanya kabupaten saja, hingga kecamatan dan desa juga ada posko pengendalian dan penanggulangannya untuk PMK ini. Sehingga nantinya bisa memaksimalkan dengan adanya petugas, seperti dokter hewan dan lainnya,” kata Yahyadi, Selasa (17/5/2022).

Tak hanya dokter saja, menurut Yahyadi, paramedik hewan, inseminator petugas Rumah Pemotongan Hewan (RPH) juga akan dilibatkan. Selain nantinya menangani hewan ternak, juga akan mendata dan mengendalikan kasus PMK mulai dari per jam hingga per hari.

“Nantinya juga mengisolasi hewan ternak yang tertular dan menutup lalulintas hewan ternak dari daerah yang tinggi tingkat kasus PMK. Dan juga memperketat pengawasan pastinya, terutama di pasar hewan yang ada di Kabupaten Probolinggo ini,” ungkap Yahyadi.

Sekadar informasi, merebaknya wabah PMK, dari data ternak sakit dan populasi terancam di Kabupaten Probolinggo, khususnya sapi potong. Terdapat lima kecamatan yang berpotensi populasi sapi potongnya terancam wabah PMK.

Dari lima kecamatan itu yakni, Kecamatan Kuripan sebanyak 8.545 ekor sapi terancam dan bahkan 108 ekor sakit. Lalu Kecamatan Leces sebanyak 8.785 ekor terancam dan 7 ekor sakit, kemudian Kecamatan Bantaran sebanyak 21.533 ekor terancam dan 211 ekor sakit.

Berikutnya, Kecamatan Dringu sebanyak 6.166 ekor terancam dan 5 ekor sakit, lalu Kecamatan Maron sebanyak 13.772 ekor terancam dan 6 ekor sakit. Terakhir Kecamatan Wonomerto sebanyak 16.593 sapi potong terancam dan 57 ekor sakit dan 7 ekor dinyatakan sembuh.

Jika dilihat dari persentase ancaman tersebut, untuk Kecamatan Kuripan sekitar 1,264 persen, Leces 0,080 persen, Bantaran 0,980 persen, Dringu 0,081 persen, Maron 0,044 persen dan yang terakhir Kecamatan Wonomerto dengan persentase 0,344 persen. (*)

 

Editor : Ikhsan Mahmudi

Publisher : Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional

16 Juni 2025 - 10:58 WIB

Covid-19 Kembali Mengintai, Dinkes Jember Minta Warga Tidak Panik

12 Juni 2025 - 18:01 WIB

Tiga Tahun Mangkrak, Klinik NU Jember Akhirnya Resmi Dibuka

5 Juni 2025 - 18:15 WIB

Bunda Indah: Masker Tetap Wajib, Antisipasi Covid-19 dan Polusi Udara di Lumajang

5 Juni 2025 - 15:40 WIB

Isu Merebak di Jember, BPJS Kesehatan Tolak Biayai Pasien DBD

29 Mei 2025 - 20:47 WIB

Pemkab Jember Waspadai Lonjakan Covid-19 di Asia, Skrining Ditingkatkan

23 Mei 2025 - 20:18 WIB

Empat Bulan, 163 Warga Kota Probolinggo Terjangkit TBC

20 Mei 2025 - 16:58 WIB

Cegah PMK, Ternak yang Bakal Masuk Probolinggo Divaksin Massal

17 Mei 2025 - 08:18 WIB

Kisah Haru Siti Aminah, Balita 3 Tahun di Lumajang, Berjuang Melawan Penyakit Berat

7 Mei 2025 - 20:13 WIB

Trending di Kesehatan