Probolinggo – Satlantas Polres Probolinggo Kota menggelar Operasi Keselamatan Semeru dengan salah sasarannya, truk-truk over dimension dan over loading (ODOL) Selasa siang (8/3/22). Operasi juga melibatkan personel dari Dishub Kota Probolinggo, UPT PKM Dishub Kota Probolinggo, dan Subdenpom.
Razia digelar di Jalan Raya Bromo tepatnya di depan Terminal Bayuangga sebab jalan nasional ini biasa dilewati truk-truk pengangkut barang. Baru digelar, sudah empat truk yang diberhentikan petugas karena keempat truk itu ermasuk ODOL.
Empat sopir truk tidak ditindak (ditilang), hanya mendapatkan sosialisasi tentang Kota Probolinggo yang akan menerapkan Zero ODOL pada 2023. Mereka diminta agar truknya disesuaikan sesuai spek dimensi truknya.
“Sesuai aturan pemerintah, truk dengan over dimensi mendapat waktu hingga setahun untuk diperbaiki. Sedangkan untuk truk overload mendapat waktu enam bulan dispensasi. Sehingga pada tahun 2023, sesuai peraturan pemerintah, tidak ada lagi truk ODOL,” ujar Kasat Lantas Polres Probolinggo Kota, AKP Roni Faslah.
Tak hanya melakukan sosialisasi kepada sopir empat truk yang terjaring razia. Satlantas Polresta sosialisasi kepada dua petugas PLN yang bersepeda motor tetapi hanya mengenakan helm proyek. Karena helm tersebut kurang safety maka kedua petugas PLN diminta mengenakan helm ber-Standar Nasional Indonesia (SNI) .
Terkait truk-truk ODOL, AKP Roni mengatakan, bisa mengakibatkan kerusakan dan kerugian. “Kami berharap agar pemilik truk patuh dan tertib terhadap peraturan, sehingga 2023 tidak ada lagi truk ODOL beroperasi di jalan,” ujarnya.
Sementara, Kepala UPT PKB Dishub Kota Probolinggo, Bibit mengatakan, hari ini dalam Operasi Keselamatan Semeru, sasarannya truk-truk ODOL.
“Selama setahun ke depan kami terus melakukan sosialisasi truk ODOL. Dan pada tahun 2023, tidak ada lagi truk ODOL yang beroperasi sesuai peraturan pemerintah,” ujarnya.(*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Albafillah