Menu

Mode Gelap
KPK Mulai Gerah! Bakal Jemput Paksa 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim Pesawat Latih Jatuh di Bogor, Tewaskan Eks Kadispen TNI AU Toyota Fortuner Terjun ke Sungai di Jalur Wisata Bromo, 2 Orang Luka-luka Masuki Musim Hujan, Polisi Imbau Pengendara Waspada Longsor di Piket Nol Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

Ekonomi · 18 Feb 2022 17:59 WIB

Antisipasi Joki Minyak Goreng, 3 Swalayan Terapkan Celup Tinta


					Antisipasi Joki Minyak Goreng, 3 Swalayan Terapkan Celup Tinta Perbesar

Probolinggo – Menindaklanjuti kerumunan warga saat membeli minyak goreng, DKUPP bersama tiga swalayan menandai warga yang telah membeli minyak goreng dengan celup jari kelingking ke dalam tinta. Hal itu untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya joki yang sengaja membeli minyak goreng di tiga swalayan secara bergiliran.

Hal tersebut di sampaikan Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP), Fitriawati, Dikatakan DKUPP melakukan dua kali sidak dan diketahui banyak pembeli berkerumun. Tiga swalayan yakni KDS, GM, dan Sinar Terang kemudian diajak koordinasi terkait kerumunan pembeli minyak goreng.

“Hasil rapat koordinasi, tiga swalayan tersebut sepakat, memberikan tanda berupa tinta yang dicelupkan ke jari kelingking kepada setiap pembeli minyak goreng di swalayan tersebut. Setelah jari ditandai, warga tersebut tidak dapat lagi membeli minyak goreng di swalayan lain,” ujarnya.

Penggunaan tanda ini, lantaran ditengarai adanya joki yang memang sengaja membeli minyak goreng bukan untuk kebutuhan sendiri. Tetapi mereka menjual kembali dengan harga yang tinggi. Dan dengan upaya ini, maka kami dapat mengantisipasi adanya joki tersebut.

Selain upaya tersebut, agar minyak goreng tidak mengalami kelangkaan, DKUPP Kota Probolinggo dalam waktu dekat akan melakukan operasi pasar minyak goreng. Minyak goreng yang dijual nantinya dua jenis, untuk umum dan UMKM.

“Harga minyak goreng yang akan dijual di operasi pasar yakni sesuai HET yakni Rp14 ribu per liter. Namun penjualannya kami prioritaskan UMKM karena selama pandemi mereka ini sangat membantu perekonomian daerah,” imbuh Fitriawati. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 40 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06

3 Agustus 2025 - 10:11 WIB

Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

3 Agustus 2025 - 09:39 WIB

Cuaca Laut Buruk, Harga Ikan di TPI Mayangan Probolinggo Melambung

25 Juli 2025 - 15:25 WIB

Budidaya Ayam Petelur dan Burung Puyuh Jadi Pendongkrak Ekonomi Desa di Lumajang

25 Juli 2025 - 13:45 WIB

Petani Semangka di Ambulu Jember Keluhkan Minimnya Pendampingan, Jamur Jadi Ancaman Utama

24 Juli 2025 - 19:37 WIB

Serapan Gabah Bulog Jember Turun Usai Panen Raya, Fokus ke Panen Gaduh

24 Juli 2025 - 19:10 WIB

Berkah Piodalan, Omzet UMKM dan Home Stay di Senduro Puluhan Juta

23 Juli 2025 - 16:31 WIB

Dorong UMKM Probolinggo Naik Kelas, Gus Hilman Ajak BRIN Berikan Bimtek

17 Juli 2025 - 17:12 WIB

Genjot Produksi Susu, Kementan Tebar 1.080 Sapi Perah Bunting ke 5 Wilayah di Jatim

15 Juli 2025 - 19:20 WIB

Trending di Ekonomi