Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri Dari Sejarah Ki Hajar Dewantara, Bupati Lumajang Dorong Revitalisasi Pendidikan untuk Tingkatkan SDM Perjuangan Nenek Satumi, 95 Tahun, Mewujudkan Impian Haji Temuan Ladang Ganja di TNBTS Mencoreng Destinasi Wisata Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur

Pendidikan · 24 Jan 2022 17:33 WIB

Akhirnya, Kota Pasuruan Berlakukan Pembelajaran Tatap Muka 100 Persen


					Akhirnya, Kota Pasuruan Berlakukan Pembelajaran Tatap Muka 100 Persen Perbesar

Pasuruan,- Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 Persen di Kota Pasuruan dilaksanakan secara serentak, mulai hari ini, Senin (24/1/2022). Meski begitu, tidak seluruh sekolah di Kota Pasuruan bisa melaksanakan PTM 100 persen.

“Ada 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Pasuruan yang belum bisa melaksanakan PTM 100 persen. Karena, 2 SMP tersebut tidak lolos verifikasi dari Kemendikbud,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pasuruan, Mualif Arif

Pria yang akrab disapa Ayik itu mengungkapkan, sekolah yang sudah melakukan PTM 100 persen saat ini di Kota Pasuruan seluruhnya berjumlah 315.

Dengan rincian sebanyak 219 sekolah tingkat TK atau PAUD negeri dan swasta, 67 Sekolah Dasar (SD) negeri dan swasta , serta 29 Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri dan swasta.

“Untuk sekolah tingkat TK, PAUD, dan SD seluruhnya lolos verifikasi dan bisa pembelajaran luring penuh,” ia menambahkan.

Meskipun seluruh siswa sudah masuk, dijelaskan Ayik, namun durasi jam pembelajaran masih dibatasi. Menurut ketentuannya, PTM 100 persen berjalan dengan durasi jam pelajaran maksimal 6 jam.

“Kegiatan ekstrakulikuler dan olahraga juga masih belum bisa dilakukan selama 2 bulan masa percobaan,” jelas Ayik.

Ayik menambahkan, selama masa percobaan PTM ini penjual makanan serta kantin sekolah masih dilarang berjualan. Para siswa diwajibkan untuk membawa bekal masing-masing dari rumah.

“Saat masuk dan pulang sekolah juga diatur jeda maksimal 30 menit setiap kelas bergantian,” tutur Ayik.

Ayik berharap agar peran Sattgas Covid-19 sekolah saat pelaksanaan PTM 100 persen benar-benar bisa ditingkatkan.

“Karena kalau nanti di lingkungan sekolah ditemukan ada konfirmasi positif dan penyebaran Covid-19, nanti bisa kena evaluasi,” pungkasnya. (*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ngebut! Pemkot Probolinggo Siapkan 4 Rombel Sekolah Rakyat

30 April 2025 - 23:44 WIB

Tingkatkan Akses Pendidikan bagi Warga Kurang Mampu, Pemkab Jember Bangun Dua Sekolah Rakyat

29 April 2025 - 18:55 WIB

Bersih-bersih Dokumen, Cabdin Jember Kirimkan Ijazah ke Rumah Alumni

28 April 2025 - 19:12 WIB

Lomba Keterampilan Siswa SLB di Jember, Panggung Prestasi Anak Berkebutuhan Khusus

24 April 2025 - 20:40 WIB

Cegah Kasus Pelecehan, Disdikbud Lumajang Batasi Penggunaan Telepon untuk Siswa

23 April 2025 - 17:03 WIB

Pemkab Pasuruan Terbitkan SE Study Tour dan Wisuda Siswa

23 April 2025 - 15:57 WIB

Gus Hilman Siapkan 44 Ribu Kuota Beasiswa bagi Pelajar di Pasuruan dan Probolinggo, Jamin Tidak Ada Pemotongan

22 April 2025 - 11:58 WIB

Hadapi Kasus Pelecehan Siswa, Disdikbud Lumajang Buat Crisis Center

22 April 2025 - 09:56 WIB

Pemkab Jember Gelontorkan Beasiswa Kuliah Rp65 Miliar, Termasuk Bantuan Biaya Hidup

16 April 2025 - 18:21 WIB

Trending di Pendidikan