Menu

Mode Gelap
Satpolairud Polres Pasuruan Kota Tempati Gedung Baru di Panggungrejo Fisik Terbatas tak Halangi Para Tunanetra Unjuk Kebolehan di MTQ Jatim XXXI Jember Parkir di Selatan Alun-alun Kota Probolinggo, Motor Matic Raib Residivis Ditangkap Usai Satroni Sekolah dan TPQ Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Pendidikan · 24 Jan 2022 17:33 WIB

Akhirnya, Kota Pasuruan Berlakukan Pembelajaran Tatap Muka 100 Persen


					Akhirnya, Kota Pasuruan Berlakukan Pembelajaran Tatap Muka 100 Persen Perbesar

Pasuruan,- Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 Persen di Kota Pasuruan dilaksanakan secara serentak, mulai hari ini, Senin (24/1/2022). Meski begitu, tidak seluruh sekolah di Kota Pasuruan bisa melaksanakan PTM 100 persen.

“Ada 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Pasuruan yang belum bisa melaksanakan PTM 100 persen. Karena, 2 SMP tersebut tidak lolos verifikasi dari Kemendikbud,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pasuruan, Mualif Arif

Pria yang akrab disapa Ayik itu mengungkapkan, sekolah yang sudah melakukan PTM 100 persen saat ini di Kota Pasuruan seluruhnya berjumlah 315.

Dengan rincian sebanyak 219 sekolah tingkat TK atau PAUD negeri dan swasta, 67 Sekolah Dasar (SD) negeri dan swasta , serta 29 Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri dan swasta.

“Untuk sekolah tingkat TK, PAUD, dan SD seluruhnya lolos verifikasi dan bisa pembelajaran luring penuh,” ia menambahkan.

Meskipun seluruh siswa sudah masuk, dijelaskan Ayik, namun durasi jam pembelajaran masih dibatasi. Menurut ketentuannya, PTM 100 persen berjalan dengan durasi jam pelajaran maksimal 6 jam.

“Kegiatan ekstrakulikuler dan olahraga juga masih belum bisa dilakukan selama 2 bulan masa percobaan,” jelas Ayik.

Ayik menambahkan, selama masa percobaan PTM ini penjual makanan serta kantin sekolah masih dilarang berjualan. Para siswa diwajibkan untuk membawa bekal masing-masing dari rumah.

“Saat masuk dan pulang sekolah juga diatur jeda maksimal 30 menit setiap kelas bergantian,” tutur Ayik.

Ayik berharap agar peran Sattgas Covid-19 sekolah saat pelaksanaan PTM 100 persen benar-benar bisa ditingkatkan.

“Karena kalau nanti di lingkungan sekolah ditemukan ada konfirmasi positif dan penyebaran Covid-19, nanti bisa kena evaluasi,” pungkasnya. (*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Dulu Hanya Makan Sekali Sehari, Kini Siswa SD Ini Bisa Makan Dua Kali Berkat Program MBG

29 Agustus 2025 - 18:50 WIB

Polinema Jadi Harapan Baru Lumajang Cetak SDM Berdaya Saing Global

28 Agustus 2025 - 16:34 WIB

Tanpa Tunggu Tahun Ajaran Baru, Sekolah Rakyat di Jember Terima Siswa Sepanjang Tahun

1 Agustus 2025 - 16:59 WIB

Demi Sekolah, Siswi SD di Lumajang Terjatuh Saat Digendong Ayahnya Seberangi Lahar Semeru

1 Agustus 2025 - 16:31 WIB

Kurang Diminati, Pemkab Probolingggo Bakal Tutup SDN Warujinggo 2

18 Juli 2025 - 16:06 WIB

Miris! SDN Warujinggo 2 Probolinggo 2 Tahun Gagal Dapatkan Siswa Baru

17 Juli 2025 - 09:29 WIB

Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Dipantau Langsung Gubernur Khofifah

14 Juli 2025 - 19:54 WIB

Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Siswa Ikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah

14 Juli 2025 - 12:49 WIB

Sekolah Rakyat Segera Dimulai, Asrama dan Ruang Kelas Dikenalkan

11 Juli 2025 - 04:47 WIB

Trending di Pendidikan