Menu

Mode Gelap
Haru Mardijah, Nenek Berusia 104 Tahun di Jember yang Bakal Naik Haji Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan

Berita Pantura · 31 Des 2021 15:59 WIB

Jelang Tahun Baru, Pemkab Tiadakan Sidak Harga Sembako


					Jelang Tahun Baru, Pemkab Tiadakan Sidak Harga Sembako Perbesar

KRAKSAAN,- Jelang tahun baru 2022, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Probolinggo menilai tidak ada kenaikan harga sembako yang signifikan di pasar tradisional. Oleh karena itu, Disperindag menyatakan, tidak perlu melakukan inspeksi mendadak (sidak) harga sembako.

Plt Kepala Disperindag Kabupaten Probolinggo, Ahmad Natsir mengatakan, sejauh ini harga komoditas di pasar menjelang tahun baru cukup stabil. Sedangkan untuk harga yang naik sebelum momentum pergantian tahun baru, karena faktor-faktor tertentu.

Sementara ini, rata-rata harga sembako di pasar tradisional, di antaranya beras premium Rp10.500 per kilogram (Kg) beras medium Rp9.500, gula pasir lokal Rp12.000, minyak horeng curah Rp19.000 dan daging sapi Rp110.000 per Kg.

Kemudian, daging ayam broiler Rp38.000, telor ayam negeri Rp30.000 per Kg. Sedangkan telor ayam kampung Rp2.500 per butir.

Cabai merah besar Rp20.000, cabai rawit Rp80.000, , bawang merah Rp20.000, dan bawang putih Rp24.000 per Kg.

“Kalau kenaikan harga beberapa waktu lantaran faktor lain. Disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya faktor cuaca seperti cabai kriting, kenaikannya akibat cuaca. Musim hujan menyebabkan panen petani kurang bagus. Sehingga naik,” kata Natsir, Jumat (31/12/2021).

Selain cuaca, menurut Natsir, juga ada kenaikan yang disebabkan oleh bahan baku yang memang mengalami kenaikan. Seperti minyak goreng dan harga telor broiler, lantaran musim penghujan di Kabupaten Probolinggo, sehingga berdampak kepada harga pakan ternak.

“Kalau minyak goreng kan memang baik sejak Januari lalu naik. Misal seperti telor itu naik gegara pakannya naik. Sebab karena sudah musim hujan secara otomatis juga bisa mempengaruhi harga jagung, kalau untuk yang berkaitan dengan pergantian tahun itu tidak ada,” ungkapnya.

Oleh karena itu, lanjut Natsir, dengan tidak adanya kenaikan harga yang signifikan pada sejumlah harga komoditas pasaran tersebut, tidak perlu adanya sidak harga di pasaran.

“Tidak perlu, karena pantauan kami masih cukup stabil. ada tapi tidak signifikan,” tuturnya. (*)

Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : Albafillah

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kedapatan Mencuri di Bus, Pria Asal Jember Diamankan Penumpang Bus di Pasuruan

23 Maret 2025 - 22:10 WIB

Tanaman Ganja Dilarang tapi Tumbuh Subur di Lumajang

23 Maret 2025 - 17:05 WIB

Penemuan Ribuan Koin Kuno di Pasuruan Segera Diteliti

28 Januari 2025 - 16:44 WIB

Target PAD Lumajang Melalui Pajak Sebesar Rp170 Miliar

3 Januari 2025 - 11:03 WIB

Pendapatan PBB-P2 Belum Maksimal, BPRD Lumajang Akan Grebeg Desa yang Capaiannya Rendah

2 Januari 2025 - 16:13 WIB

Antisipasi Lonjakan Penumpang saat Nataru, KAI Daop 9 Jember Operasikan Satu KA Tambahan

25 Desember 2024 - 13:27 WIB

Balos Tampilkan Karakteristik Batik Khas Lumajang

22 Desember 2024 - 15:50 WIB

Diguyur Hujan Deras, Gelora Merdeka Kraksaan Banjir

16 Desember 2024 - 18:19 WIB

Banjir Tahunan Resahkan Warga Pasuruan, Dewan Desak Pemprov Jatim Segera Normalisasi Sungai

16 Desember 2024 - 13:20 WIB

Trending di Berita Pantura