Menu

Mode Gelap
Jelang Musim Hujan, 7 Wilayah KAI Daops 9 Jember Rawan Terdampak Bencana Alam Cegah Penyakit Sejak Dini, 52 Siswa MI Tarbiyatul Mubtadiin Terima Vaksin MR dan HPV Pemkab Lumajang Tanggung Biaya Perawatan Korban Kecelakaan, Bupati Langsung Kunjungi RS Diguyur Hujan Dua Hari, Jembatan Penghubung Kecamatan di Lumajang Putus Total Polres Probolinggo Kota Ringkus 10 Tersangka Narkoba Jaringan Madura, Sita 39,66 Gram Sabu Mantab! 5.831 Honorer di Situbondo Diangkat jadi PPPK Paruh Waktu

Olahraga · 21 Des 2021 21:23 WIB

Tradisi Bersepeda, Ponpes Genggong Raih B2W Indonesia Award 2021


					Tradisi Bersepeda, Ponpes Genggong Raih B2W Indonesia Award 2021 Perbesar

PROBOLINGGO,- Pondok Pesantren (Ponpes) Zainul Hasan Genggong, Kabupaten Probolinggo meraih penghargaan B2W Indonesia Award 2021, Selasa (21/12/2021). Penghargaan tersebut diraih lantaran pesantren yang dikenal sebutan G4 itu mentradisikan santrinya bersepeda.

Penghargaan berupa piagam itu diberikan dalam acara B2W Indonesia Award di Ballroom Perpustakaan Nasional Jakarta. Ponpes Zainul Hasan Genggong meraih penghargaan dalam kategori Ruang Publik Ramah Sepeda: Lembaga Pendidikan.

Pengasuh Ponpes Zainul Hasan Genggong, KH. Moh. Haris Damanhury mengaku, bangga atas perhargaan yang diberikan B2W Indonesia. Sehingga hal itu bisa jadi semangat dalam membumikan tradisi bersepeda di kalangan santri Genggong.

Putra pertama Nyai Hj Diana Susilowati (Ning Sus) itu sama sekali tidak menyangka mendapat penghargaan tersebut. Sebab, kata Gus Haris, tradisi bersepeda di kalangan pesantren hanya bertujuan untuk menyehatkan tubuh. Terutama ketika para santri berangkat sekolah.

“Sehingga para santri di pesantren selalu dalam keadaan sehat. Dengan tubuh yang sehat, tentu dapat berpengaruh pada kecerdasan santri dalam menimba ilmu di pesantren. Dan terbukti, santri jarang sakit dan tingkat kecerdasan mereka juga meningkat,” kata Gus Haris.

Tidak hanya santri saja, lanjut Gus Haris, tradisi bersepeda diterapkan pada guru yang tempat tinggalnya tidak terlalu jauh dari lingkungan pesantren. Hal tersebut, tidak hanya untuk menyehatkan tubuh, tapi juga menjaga lingkungan dari polusi.

“Semoga tetap istiqomah karena selain untuk kesehatan tubuh ini juga untuk menjaga udara. Sehingga polusi di lingkungan pesantren semakin berkurang. Jangan lupa, akhir bulan depan, kami juga ada kegiatan yang disebut Genggong Go Green Carnival,” katanya. (*) 

Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : Albafillah

Artikel ini telah dibaca 30 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Anggaran Zonk, Persipro 54 Diambang Kegagalan Ikuti Liga 4 Jawa Timur

9 September 2025 - 21:48 WIB

Dari Lapangan Desa Lumajang Siapkan Atlet Masa Depan Lewat Bupati Cup

2 September 2025 - 13:55 WIB

Bupati Cup Lumajang Jadi Ajang Lahirkan Bibit Atlet Voli Nasional

30 Juli 2025 - 12:15 WIB

Tajemtra 2025 Segera Digelar, Targetkan 17 Ribu Peserta dengan Hadiah Rp100 Juta

16 Juli 2025 - 20:16 WIB

Kontingen Jember Gagal Total di Porprov Jatim 2025, Terbenam di Peringkat 20

10 Juli 2025 - 20:52 WIB

Hanya Bertengger di Posisi 30 Porprov Jatim 2025, KONI Kota Probolinggo Segera Evaluasi Tim

8 Juli 2025 - 16:39 WIB

Kontingen Lumajang Ikut 17 Cabang dan 307 Peserta di Porseni Madrasah Jatim 2025

6 Juli 2025 - 16:57 WIB

Panahan Lumajang Sabet Medali Emas di Porprov Jatim

5 Juli 2025 - 12:25 WIB

Pecahkan Rekor Dua Nomor Sekaligus, Atlet Aquatik Kota Probolinggo Persembahkan 2 Medali Emas

3 Juli 2025 - 22:17 WIB

Trending di Olahraga