Kunjungi Pesantren Genggong, Konsulat Jepang Tawarkan Beasiswa

PAJARAKAN,- Pesantren Zainul Hasan (PZH) Genggong, Desa Karangbong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo menerima tamu dari Konsulat Jenderal (Konjen) Jepang, Selasa (14/12/2021) siang. Kedatangan Konjen Jepang di Surabaya itu untuk bekerjasama peningkatan kualitas pendidikan para santri.

Tamu dari Konjen Jepang terdiri atas Consul General, Mr. Takeyama Kenechi, Vice Consul Bagian Informasi, Pendidikan Kebudayaan, Ms. Tsumura Moe dan asisten Consul, Mr. Muchamad Zinuri disambut Pengasuh sekaligus Ketua Yayasan Pesantren Genggong, KH. Moch. Hasan Mutawakkil Alallah.

Bertempat di kantor PIP PZH Genggong Pusat, Kiai Mutawakkil menyampaikan, jika hal tersebut diharapakan menjadikan tali persaudaraan antara Indonesia-Jepang semakin erat. Meskipun dalam sejarah, kedua negara ini memiliki kisah suram.

Bahkan kini, menurut Kiai Mutawakkil, ikatan persaudaraan antara Indonesia dan Jepang sangat kental. Sehingga, simbiosis mutualisme di dua negara sudah terjalin, tak sedikit warga Indonesia bekerja di Jepang dan begitu juga sebaliknya.

“Meskipun dalam sejarahnya kita tidak bisa melupakan sejarah antara dua negara ini yang memiliki masalalu yang semuanya tidak baik, tapi untuk saat ini, alhamdulilah jalinan persahabatan dua negara ini sangat-sangat erat sudah lebih dari 60 tahun kalau tidak salah,” kata Kiai Mutawakkil.

Bukti persahabatan 60 tahun itu, kata Kiai Mutawakkil berlandaskan kerjasama maupun pertukaran di berbagai bidang baik itu bidang politik, ekonomi, pendidikan dan kebudayaan antar dua negara. Tentunya, menurut dia, hal tersebut tidak bisa diselesaikan dalam sehari.

“Buktinya, kalau tidak salah sudah 11 ribu warga Jepang yang berada di Indonesia dengan segala macam profesi dan sebanyak 24 ribu warga kita dan bahkan kalau tidak salah ada 1.000 perusahaan Jepang yang sudah dioperasionalkan di negara kita yang juga membuka lapangan kerja,” ujar Kiai Mutawakkil.

Baca Juga  Ditolak UPM, 67 Calon Mahasiswa KIP Aspirasi Dipindah ke Kampus Lain

Oleh karena itu, Kiai Mutawakkil juga berharap, dengan adanya kerjasama dan ikatan tersebut, dapat menambah dan meningkatkan kualitas pendidikan di lembaga Pesantren Genggong. Sehingga para santri nantinya dapat lebih banyak menorehkan prestasi di kancah internasional.

“Sekarang terbukti beberapa santri sudah mulai menorehkan prestasi di berbagai ajang kompetisi tingkat Internasional. Semoga ke depan semakin bertambah lagi dengan kerjasama ini, di segala bidang, utamanya pendidikan dan ekonomi,” ucap Ketua Umum MUI Jatim ini.

Sementara itu, Consul General Mr. Takeyama Kenichi mengatakan, Jepang dan Indonesia sudah menjalin hubungan baik sangat lama, bahkan hubungan diplomatik itu sudah terjalin sekitar 63 tahun lamanya, terlebih kerja sama di bidang ekonomi, politik, dan pendidikan.

“Begitu juga dalam hal ekspor dan impor-nya. Ada 2.000 lebih perusahaan Jepang di Indonesia, 155 perusahaan Jepang di Jawa timur dan di Probolinggo dua perusahaan. Warga negara Jepang di Indonesia 2.0000 orang dan di Jawa Timur 700 orang,” katanya.

Oleh karena itu, lanjut Mr. Takeyama, kunjungan ke Pesantren Genggong untuk menyampaikan program Pemerintah Jepang yang akan memberi beasiswa di berbagai bidang. Baik itu bidang kesehatan, kesempatan bekerja sampai dengan pendidikan di Jepang.

“Maka dari itu, kunjungan kami menyampaikan beasiswa pemerintah jepang, kesehatan, kesempatan bekerja di jepang melalui skema pekerja dengan keterampilan spesifik, pendidikan baik dalam negeri maupun luar negeri dan dalam hal ekonomi dan budaya jepang,” tandasnya.

Pemerintah Jepang, menurut Mr. Takeyama, akan menerima 500 perawat maksimal untuk bekerja di Jepang. Program ini berjalan lebih 10 tahun dan untuk mengikuti harus mendaftar di Disnaker Indonesia, kemudian mengikuti training bahasa Jepang di Jakarta setengah tahun, ke Jepang training setengah tahun.

Baca Juga  Harga BBM Naik, 10.412 KPM di Kota Pasuruan Bakal Terima BLT

“Nantinya akan ditugasin rumah sakit atau panti jompo 3-4 tahun, bisa mengikuti ujian nasional, sama dengan ujian seperti orang Jepang, jika lulus bisa tinggal di Jepang selamanya bisa mengundang keluarga. Jika 3-4 tahun tidak lulus harus pulang ke Indonesia,” tutur dia. (*)


Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : Albafillah

Baca Juga

Exfesh 2024 di Genggong Tuntas, ini Dia Para Jawaranya

Probolinggo,- Kompetisi antar pelajar Excellent Festival of SMA Unggulan Haf-Sa (Exfesh) di lingkungan Pesantren Zainul …