Menu

Mode Gelap
Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September Luka Parah Akibat Ledakan Bondet, Maling Motor di Grati Pasuruan Akhirnya Tewas

Lingkungan · 6 Des 2021 18:33 WIB

Jelang Nataru, Terminal Bayuangga Akan Mengecek Bus


					Jelang Nataru, Terminal Bayuangga Akan Mengecek Bus Perbesar

Probolinggo – Pemerintah menetapkan PPKM Level 3 di seluruh wilayah saat libur Natal dan tahun baru (Nataru). Untuk memberikan kenyamanan penumpang, UPT Terminal Bayuangga akan melakukan pemeriksaan terhadap armada bus dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat bagi penumpang.

Hal tersebut di ungkapkan Kepala UPT Terminal Bayuangga, Budi Harjo. Dikatakan meski pada libur Nataru seluruh wilayah naik ke level 3 namun pihaknya mengantisipasi kelayakan armada yang beroperasi untuk melayani penumpang.

“Seperti tahun sebelumnya, kami akan melakukan pengecekan armada bus, mulai dari surat-surat hingga kelayakan lain mulai dari rem, ban, hingga mesin. Sehingga armada bus dapat memberikan pelayanan maksimal terhadap penumpang,” ujarnya.

Sementara, terkait langkah di libur Nataru, Budi mengaku, belum ada instruksi dari pusat. Sehingga pihaknya saat ini masih menunggu istruksi tersebut, apakah ada larangan bepergian, atau hanya pembatasan yang ketat.

“Selain menyiapakan armada, kita juga menyiapkan protokol kesehatan yang ketat, mulai dadi wajib memiliki aplikasi PEDULILINDUNGI, wajib vaksin minimal dosis 1, hingga penumpang wajib bermasker,” ujarnya Budi.

Diketahui, hingga saat ini, penumpang baik yang turun maupun berangkat dari Terminal Bayuangga terbilang masih kecil. Di mana untuk bus AKDP, rata-rata per hari penumpang yang berangkat mencapai sekitar 1.000. Sementara penumpang yang turun rata-rata sekitar 500 penumpang.

“Dengan jumlah ini, tidak ada kenaikan penumpang yang signifikan. Selain itu masih ditemukan armada bus yang tingkat okupansinya masih rendah,” imbuh Budi. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru

17 September 2025 - 20:06 WIB

Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

17 September 2025 - 19:52 WIB

Kemarau Basah Picu Risiko Banjir Lahar Semeru, Enam Kecamatan Masuk Zona Rawan

17 September 2025 - 16:25 WIB

Mekarnya Tabebuya di Embong Kembar, Ketika Lumajang Menyulap Diri Jadi Negeri Sakura

12 September 2025 - 13:06 WIB

Longsor Tutup Jalur Lumajang-Malang, Sistem Buka-Tutup Diberlakukan

10 September 2025 - 11:42 WIB

Kasus Campak Melonjak di Jember, Pencegahan Terhambat Imunisasi

29 Agustus 2025 - 14:18 WIB

Perkuat Jalur Gumitir, Pemasangan Beronjong di Tikungan Khokap Dikebut

27 Agustus 2025 - 03:35 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Lumajang Ingatkan Hindari Kawasan Rawan Longsor dan Banjir

21 Agustus 2025 - 20:20 WIB

TRC dan Loader Dikerahkan, BPBD Lumajang Buka Akses Jalan Tertimbun Longsor

20 Agustus 2025 - 14:16 WIB

Trending di Lingkungan