Menu

Mode Gelap
Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek Ratusan Fotografer Serbu Safari Prigen, Buru Momen Satwa Terbaik Portal Jalan Tambakrejo–Lumbang Ditata Ulang, Mobil Damkar Jadi Tolak Ukur Di Kota Probolinggo, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah, Dilengkapi Surat Wasiat Stok BBM di Jember Kini Normal, Mobilitas Masyarakat Kembali Lancar

Peristiwa · 5 Des 2021 12:17 WIB

Hampir Seribu Warga Lumajang Mengungsi, BNPB Sebut Gunung Semeru Status Waspada


					Hampir Seribu Warga Lumajang Mengungsi, BNPB Sebut Gunung Semeru Status Waspada Perbesar

LUMAJANG,- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis selain dua kecamatan di Kabupaten Lumajang pada Sabtu (4/12/2021) malam kemarin, pada Minggu (5/12/2021) siang ini ,bertambah sebanyak 8 kecamatan turut terdampak abu vulkanik Gunung Semeru.

Diantaranya, Kecamatan Ampelgading di Desa Argoyuwono, Kecamatan Tirtoyudo di Desa Purwodadi dan Desa Gadungsari, Kecamatan Pagelaran di Desam Clumprit, Kecamatan Wajak di Desa Bambang. Kecamatan Kepanjen di Desa Panggungrejo dan Mojosari.

Selain itu, Kecamatan Dampit di Kelurahan Dampit, Kecamatan Bantur di Desa Bantur dan Rejosari, Kecamatan Turen di Desa Talok. Selain itu, dua kecamatan yang sudah terdampak sejak kemarin adalah Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro.

Sementara itu, BPBD Kabupaten Lumajang juga melaporkan terdapat 902 warga mengungsi yang tersebar di beberapa titik kecamatan, antara lain 305 orang mengungsi di beberapa fasilitas pendidikan dan balai desa di Kecamatan Pronojiwo dan 409 orang di lima titik balai desa di Kecamatan Candipuro.

Kejadian sebaran awan panas guguran Gunung Semeru juga menyebabkan beberapa rumah warga tertutup material vulkanik serta jembatan Gladak Perak di Curah Kobokan yang menjadi akses penghubung Lumajang dan Malang terputus.

“Saat ini Gunung Semeru masih dalam status level II atau waspada. Adapun pemantauan kondisi udara melalui radar Accuweather Udara mencapai tingkat polusi tinggi dan berdampak negatif terhadap kelompok yang masuk dalam kategori rentan, yaitu lansia, ibu hamil, disabilitas serta anak-anak,” kata Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto.

Sekedar informasi, erupsi Gunung Semeru terjadi kemarin sekitar pukul 15.00 WIB. Total sebanyak 13 orang dilaporkan meninggal dunia akibat peristiwa tersebut. Adapun yang baru teridentifikasi dua orang berasal dari Curah Kobokan dan Kubuan, Kecamatan Pronojiwo.

Selain itu, 41 orang yang mengalami luka-luka, khususnya luka bakar, telah ditangani di Puskesmas Penanggal. Selanjutnya mereka dirujuk menuju RSUD Haryoto dan RS Bhayangkara. Sementara warga luka ditangani di beberapa fasilitas kesehatan.

Rinciannya, 40 orang dirawat di Puskesmas Pasirian, 7 orang di Puskesmas Candipuro, serta 10 orang lain di Puskesmas Penanggal yang dua diantaranya terdapat dua orang ibu hamil. (*)

Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Di Kota Probolinggo, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah, Dilengkapi Surat Wasiat

2 Agustus 2025 - 10:33 WIB

Kecelakaan Maut di Tol Gempas, Satu Orang Tewas Seketika

1 Agustus 2025 - 08:28 WIB

Menderita TBC Menahun, Petani Pasuruan Diduga Akhiri Hidup dengan Pisau Dapur

31 Juli 2025 - 19:19 WIB

Longsor Disertai Pohon Tumbang Tutup Total Jalur Lumajang-Malang

31 Juli 2025 - 15:07 WIB

Gudang Nelayan di Mayangan Ludes Terbakar, Sempat Bikin Panik

30 Juli 2025 - 14:00 WIB

Anak-Anak Sumberlangsep Lumajang Tak Bisa Sekolah Akibat Banjir Lahar Dingin Semeru

29 Juli 2025 - 19:35 WIB

Tanpa Identitas dan Pakaian, Pria Ini Ditemukan Tewas di Pantai Selatan Lumajang

28 Juli 2025 - 20:06 WIB

Warga Pilang Kota Probolinggo Ditemukan Tewas Setelah Berhari-hari Mengurung Diri di Kamar

28 Juli 2025 - 18:40 WIB

Ditinggal Sebentar Buat Nota, Toko Spon dan Rumah Warga Rejoso Ludes Dilalap Api

28 Juli 2025 - 16:28 WIB

Trending di Peristiwa