Menu

Mode Gelap
Harjakabpro ke-279, Ada Selametan Bumi di Alun-alun Kraksaan Suami di Pasuruan Aniaya Istri Hingga Tewas di Rumah Kontrakan Razia Miras, Polres Probolinggo Sita Belasan Botol Masuki Musim Pancaroba, Hujan Masih Mengguyur Kota Probolinggo Pelaku Pemerkosaan Anak Kandung di Randuagung Lumajang Jadi Tersangka Tanggapi Miras di Temenggungan, Bupati Gus Haris, Sudah Ada Permendagri-nya, Inspektorat Akan Kaji

Ekonomi · 13 Nov 2021 18:25 WIB

Budidaya Labu Madu, Warga Kebonsari Kulon Raup Puluhan Juta


					Budidaya Labu Madu, Warga Kebonsari Kulon Raup Puluhan Juta Perbesar

Probolinggo – Seorang petani di Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran, Hasan Prasojo (40), membudidayakan labu madu. Bekerja sama dengan salah satu kelompok kerja untuk pemasok bibit, Hasan berhasil membudidayakan buah yang menjadi komoditas ekspor ini.

Sejak dua bulan yang lalu, Hasan menanam labu madu di sawah seluas 2.500 meter persegi, di Jalan Priksan, Kelurahan Kebonsari Kulon. Di lahan sewa tersebut, Hasan menanam 2.000 bibit labu madu.

Tanaman dengan nama Latin Curcubita Moschata ini berhasil ia budi dayakan. Bermodal pengalamannya menanam berbagai tanaman buah sebelumnya, tanamn yang rentan hama ini tumbuh subur.

“Untuk biaya produksi dalam tiga bulan atau sekali panen, dibutuhkan sekitar Rp12 juta. Biaya itu untuk mulai bibit, pupuk, perawatan tiap hari, hingga biaya pekerja. Meski terbilang mahal, namun buah yang dihasilkan lumayan menggiurkan,” ujar Hasan.

Sebatang tanaman dapat menghasilkan tiga hingga lima buah labu madu. Berat setiap buah rata-rata 800 gram hingga 1,3 kilogram. Namun jika ditotal sebatang tanaman dapat menghasilkan 3 Kg. Sehinggga dengan menanam 2.500 tanaman maka petani bisa memanen 6 -7 ton labu madu.

Tak hanya itu, untuk harga labu madu per kilonya saat ini mencapai Rp10 ribu, dan jika dikalikan dengan hasil panen, Hasan dapat meraup hingga Rp60 juta.

Meski terlihat mudah, namun pertumbuhan tanaman labu madu tak semudah yang dibayangkan. Pasalnya selama masa pertumbuhan, tanaman ini kerap diserang hama dan penyakit (virus). Hama sejenis kupu-kupu kecil berwarna putih sering hingga hinggap. Sedangkan virus Gemini membuat daun mengeriting.

Selain untuk pasar lokal, yang dijual di supermarket, labu madu ini sebagian besar untuk pasar ekspor. Pasar ekspornya diantaranya, Belanda dan Korea.

“Selain harganya menarik, kasiat labu madu ini yakni baik untuk ibu menyusui, kaya akan kandungan vitamin A, vitamin B, Bethakaroten, dan antioksidan,” imbuh Hasan. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 84 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Bupati Gus Haris Dorong K-Sarbumusi jadi Katalisator Kesejahteraan Buruh dan Pertumbuhan Industri di Probolinggo

9 Mei 2025 - 17:07 WIB

Pertumbuhan Ekonomi di Jember Relatif Sehat, PHK Massal Berkurang

8 Mei 2025 - 23:01 WIB

Pemkab Jember Bakal Buka Ribuan Lapangan Kerja Baru lewat Pasar Digital

8 Mei 2025 - 20:04 WIB

Sebulan Jelang Idul Adha, Harga Sapi Mulai Meroket

7 Mei 2025 - 21:25 WIB

Serapan Gabah Bulog Jember Capai 100 Persen, Tertinggi di Jawa Timur

4 Mei 2025 - 21:22 WIB

Kisah Yulianto, Petani Lumajang yang Berani Ambil Risiko

25 April 2025 - 13:32 WIB

Pemkot Probolinggo Mulai Persiapkan Koperasi Merah Putih, Optimis Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

22 April 2025 - 17:03 WIB

Program Koperasi Makro Desa Dipenuhi Ketidakpastian, Diskopum Jember Tunggu Arahan

12 April 2025 - 17:57 WIB

Inflasi Jember Meroket, Faktor Tarif Listrik dan Kenaikan Bahan Pokok?

9 April 2025 - 18:07 WIB

Trending di Ekonomi