KRAKSAAN,- Tersebarnya Surat Edaran (SE) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Kraksaan, Rabithah Ma’ahid Islamiyah yang menyikapi demonstrasi Aliansi Santri Probolinggo, disayangkan beberapa organisasi kepemudaan.
Salah satunya, dari Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Probolinggo. PMII menyatakan, sangat menyayangkan dan menilai sikap PCNU Kota Kraksaan tidak berpihak kepada masyarakat.
Oleh karena itu, melalui SE serupa PC PMII Probolinggo, menyampaikan bentuk dukungan kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut tuntas kasus korupsi yang saat ini masih jadi perbincangan hangat.
Mandataris Ketua Umum (Ketum) PC PMII Probolinggo, Muhammda Zia Ulhaq mengatakan, jika pihaknya tidak hanya mendukung penyidik KPK RI dalam mengusut seluruh kasus korupsi yang sedang ditangani.
“Kami juga mengecam segala tindakan penentangan terhadap gerakan masyarakat sipil dalam upaya mendukung KPK. Sebab maling uang rakyat merupakan tindakan kejahatan yang luar biasa,” kata Zia Ulhaq, Minggu (3/9/2021).
Selain itu, lanjut dia, menyikapi SE dari PC NU Kota Kraksaan, pihaknya sangat menyayangkan keputusan dari NU. terlebih, pada poin kedua aksi dukungan dinilai berpotensi menodai kesakralan peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2022.
“Menyikapi hal itu sangat disayangkan sekali. Karena NU adalah organisasi yang menaungi kami. Seharusnya keberpihakan tertuju kepada Kabupaten Probolinggo menuju kabupaten bersih berintegritas,” ujarnya.
Sekadar informasi, ratusan santri yang tergabung dalam Aliansi Santri Probolinggo menggelar demonstrasi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Probolinggo, Kamis (30/9/2021).
Massa juga membawa berbagai macam poster maupun spanduk. Di antara isinya, mendukung penyidik KPK RI agar mengusut tuntas kasus korupsi dengan tersangka Bupati nonaktif Puput Tantriana Sari dan Hasan Aminuddin. (*)
Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : A. Zainullah FT
