Menu

Mode Gelap
Demi Kedaulatan dan Kepentingan Rakyat, PKB Dukung RUU Pengelolaan Ruang Udara Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

Lingkungan · 16 Sep 2021 20:10 WIB

Sering Diperbaiki Swadaya, Jalan Penghubung 3 Kecamatan Membahayakan


					Sering Diperbaiki Swadaya, Jalan Penghubung 3 Kecamatan Membahayakan Perbesar

KREJENGAN,- Pelat deker di badan jalan Desa Sentong, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo sering jebol. Bahkan kondisi tersebut dinilai membahayakan pengguna jalan terlebih saat malam hari karena lubangnya yang cukup dalam dan lebar.

Moh. Toyyib Algaffar, warga setempat mengatakan, rusaknya akses jalan penghubung Kecamatan Kraksaan dan Kecamatan Gading tersebut sudah lama. Sehingga, para pengguna jalan harus berhati-hati jika melintas, terlebih tidak adanya rambu-rambu peringatan.

Terlebih lagi, kata Iip, sapaan akrabnya, selain tidak ada rambu-rambu peringatan adanya jalan berlubang, juga penerangan di malam hari sangat memprihatikan. Dan hal itu, sudah sejak lama dibiarkan begitu saja oleh pemerintah desa setempat.

“Itu sudah lama, bahkan kadang terjadi kecelakaan terutama pada malam hari. Beberapa kali warga sudah mencoba menutupi dengan pasir sampai menambalnya dengan semen tapi tetap tidak bertahan lama,” kata Iip, Kamis, (16/9/2021).

Bahkan, beberapa bulan lalu, menurut Iip, agar tidak terjadi kecelakaan lalu lintas, warga setempat sampai berinisiatif menaruh pohon sebagai rambu-rambu peringatan. Tetapi hal tersebut juga malah bikin jalan dengan lebar sekitar tiga meter tersebut macet.

“Banyak yang jatuh, dan kadang juga kecelakaan tunggal terlebih lagi saat malam hari. Karena memang kalau bukan warga desa sendiri yang lewat itu tidak tahu ada lubang. Tidak sampai setengah tahun, sempat ditembel oleh warga, tapi rusak lagi,” ungkapnya.

Sementara itu, Moh. Haris, salah satu pengendara jalan berharap ada perbaikan secara permanen dan lebih baik lagi. Sebab, beberapa waktu lalu ia sempat melihat ada perbaikan. Namun, tak berselang lama jalan tersebut kembali rusak.

“Diperhatikan lebih baik lagi kalau memang mau diperbaiki, karena lubang itu kayaknya sudah bertahun-tahun masih tetap ada. Kemarin kayaknya sudah ditutup semen sama warga, tapi sekarang berlubang lagi,” tutur warga Kecamatan Gading ini. (*)

Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : Albafillah

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru

17 September 2025 - 20:06 WIB

Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

17 September 2025 - 19:52 WIB

Kemarau Basah Picu Risiko Banjir Lahar Semeru, Enam Kecamatan Masuk Zona Rawan

17 September 2025 - 16:25 WIB

Mekarnya Tabebuya di Embong Kembar, Ketika Lumajang Menyulap Diri Jadi Negeri Sakura

12 September 2025 - 13:06 WIB

Longsor Tutup Jalur Lumajang-Malang, Sistem Buka-Tutup Diberlakukan

10 September 2025 - 11:42 WIB

Perkuat Jalur Gumitir, Pemasangan Beronjong di Tikungan Khokap Dikebut

27 Agustus 2025 - 03:35 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Lumajang Ingatkan Hindari Kawasan Rawan Longsor dan Banjir

21 Agustus 2025 - 20:20 WIB

TRC dan Loader Dikerahkan, BPBD Lumajang Buka Akses Jalan Tertimbun Longsor

20 Agustus 2025 - 14:16 WIB

Jelang Perayaan HUT Kemerdekaan RI, Warga Protes Kerusakan Hutan di Kawasan Proyek Tol Probowangi

16 Agustus 2025 - 19:55 WIB

Trending di Lingkungan