Menu

Mode Gelap
Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

Gaya Hidup · 26 Agu 2021 14:44 WIB

Hebat! Remaja Difabel ini Mampu Ciptakan Lukisan Ciamik


					Hebat! Remaja Difabel ini Mampu Ciptakan Lukisan Ciamik Perbesar

KANIGARAN,- Mengalami keterbatasan fisik tak membuat Fakhrudin Ali Akbar (20), warga Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo, kehilangan kreatifitas. Sebaliknya, fisik tak sempurna ia jadikan cambuk menjadi untuk menorehkan prestasi terbaik.

Ditemui PANTURA7.com di rumahnya, Jl. Pahlawan, Gang 5, RT/02 RW/14, Kamis (26/8/21), Akbar nampak sedang melukis. Ruang tamu rumahnya yang mungil, sebagiannya ia sulap menjadi wahana untuk menghasilkan lukisan di kain kanvas.

Tidak hanya mahir melukis di kain kanvas, anak pertama dari pasangan suami istri (Pasutri) Slamet Wijadi (53) dan Widya Nurul Layli (42) itu, juga pandai membuat sketsa, kartun bahkan mural.

“Saat bayi, Akbar ini menangis seperti bayi normal. Namun saat berusia 8 bulan, Akbar mengalami panas tinggi yang menyerang ke syaraf pendengaran. Sejak itulah, anak saya tidak bisa mendengar dan berbicara,” kata ibu Akbar, Widya Nurul Layli.

Namun siapa sangkaI, menjadi penyandang rungu dan wicara justru membuat pemompa semangat Akbar untuk berkreativitas. “Bakat menggambarnya sudah terlihat sejak masih belajar di TK,” tutur Widya.

Karena dikenal pandai melukis, remaja tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) itu sering diminta mewakili sekolahnya dalam berbagai lomba seni lukis baik tingkat daerah hingga nasional. Hasilnya tidak mengecewakan, remaja difabel itu selalu menjadi juara.

Hingga saat ini, Akbar telah menghasilkan ratusan karya lukis dimana sebagian karyanya laris terjual. Harga buah tangan Akbar, Rp50 ribu untuk sketsa dan Rp100 hingga 500 ribu dalam bentuk lukisan.

“Uang hasil penjualan lukisannya, digunakan untuk keperluan sehari-hari. Selain itu,a untuk membeli bahan kebutuhan melukis,” Widya menjelaskan.

Selama pandemi, Akbar sempat beberapa kali melamar pekerjaan di perusahaan yang bergerak di bidang desain. “Namun ditolak, bukan karena apa yang dideritanya melainkan karena kondisi yang sedang pandemi Covid-19,” ungkap Widya.

Adik kedua Akbar, Farid menyebut, kakaknya juga kerap membuat mural di tembok-tembok gang sekitar rumahnya. Masyarakat sekitar pun senang karena gang di pemukiman mereka, kini indah berkat buah tangan Akbar.

“Saya berharap kakak saya ini dapat bekerja (di perusahaan) sesuai kemampuannya yakni menggambar. Meski memiliki keterbatasan fisik, namun hasil lukisannya bagus,” pujinya. (*)

 

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 48 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Polisi Gendut di Pasuruan Tak Bisa Santai Lagi, Kini Wajib Olahraga

24 Juli 2025 - 17:42 WIB

Uansut, Seni Menyesap Kopi yang Terlupakan

13 Juli 2025 - 13:38 WIB

Perjuangan Nenek Satumi, 95 Tahun, Mewujudkan Impian Haji

2 Mei 2025 - 14:00 WIB

Momentum Lebaran, Perhiasan Emas Imitasi di Kota Probolinggo Diburu Warga

3 April 2025 - 18:17 WIB

Bisnis Menggiurkan! Budidaya Ikan Kerapu Keramba Menjamur di Pulau Gili Ketapang

15 Februari 2025 - 20:17 WIB

Bukan Pencitraan, Sebelum Nakhodai DPRD Lumajang, Hobinya Makan Bersama

30 Januari 2025 - 19:10 WIB

Kreatif! Warga Kanigaran Kota Probolinggo Sulap Anggur jadi Aneka Minuman Nikmat

14 Desember 2024 - 19:49 WIB

Xuping, Perhiasan Emas Imitasi yang Kini Digandrungi Warga Kota Probolinggo

26 Oktober 2024 - 12:37 WIB

Pangkas Rambut Tradisional di Kota Probolinggo Masih Bertahan Ditengah Gempuran Barbershop

8 Oktober 2024 - 18:25 WIB

Trending di Gaya Hidup