Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang: Mahasiswa Tetap Belajar, Pekerja Jangan Terprovokasi Penganiayaan di Kedungsupit Probolinggo, Pemuda Dibacok 2 Orang Tak Dikenal Kerusuhan Meluas, Presiden Prabowo Perintahkan Tindakan Anarkis Ditindak Tegas Dengan Sistem Desil, PKH Lumajang Perkuat Ketahanan Keluarga Rentan Pria di Pasuruan Masuk Rumah Tetangga, Sempat Damai tapi Akhirnya Ditahan karena Narkoba Akhmad Munir Nakhodai PWI Pusat, Bawa Semangat Rekonsiliasi

Gaya Hidup · 21 Jul 2021 20:34 WIB

Keren! Kader IPNU Probolinggo terbitkan 4 Buku di Masa Pandemi


					Keren! Kader IPNU Probolinggo terbitkan 4 Buku di Masa Pandemi Perbesar

PROBOLINGGO,- Pembatasan kegiatan sosial selama pandemi Covid-19 tak membuat Abdullah Fingki lumpuh berkreasi. Justru gara-gara pandemi semangat berkaryanya kian terlecut.

Buktinya, selama pandemi kader Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kabupaten Probolinggo itu mampu menerbitkan empat buku. Beberapa di antaranya bahkan berbahasa Inggris.

Fingki, sapaan akrabnya, adalah kader IPNU di Pimpinan Anak Cabang Tegalsiwalan. Ia juga kuliah semester tiga di Universitas Jember. Selain aktif berorganisasi, ia juga gemar menulis.

Pembatasan sosial membuat memantik dirinya untuk menulis empat buku, yakni buku berjudul Buku Panduan Pramuka, Mount Lemongan Horror Story, The Experience of a Country Boy, dan Imprint on IPNU.

“Saya menulis buku terinspirasi dari sebuah quote, bahwasanya ilmu bisa dibeli dengan uang, tapi keahlian hanya bisa dibeli dengan latihan. Begitu juga menulis, hanya bisa terbentuk ketika kamu banyak menulis,” kata Fingki, Rabu (21/07/2021).

“Tujuan saya menulis tak lain adalah hanya ingin mencatat sejarah saya pribadi, apalagi cerita saya di IPNU yang luar biasa banyak sekali pengalaman yang bisa didapatkan. Selain itu juga ingin menginspirasi orang-orang di sekitar saya untuk tetap aktif di dunia literasi,” imbuhnya.

Remaja asal warga Desa Bulujaran Lor, Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo itu berharap, apa yang dilakukannya ditiru oleh kader IPNU dan IPPNU lainnya, khususnya di Kabupaten Probolinggo.

“Kita harus percaya dengan tulisan kita seburuk apa pun itu, nikmati prosesnya. Karena semua tulisan yang menarik berawal dari tulisan yang kaku dan tidak menarik,” pungkas Fingki. (*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Polisi Gendut di Pasuruan Tak Bisa Santai Lagi, Kini Wajib Olahraga

24 Juli 2025 - 17:42 WIB

Uansut, Seni Menyesap Kopi yang Terlupakan

13 Juli 2025 - 13:38 WIB

Perjuangan Nenek Satumi, 95 Tahun, Mewujudkan Impian Haji

2 Mei 2025 - 14:00 WIB

Momentum Lebaran, Perhiasan Emas Imitasi di Kota Probolinggo Diburu Warga

3 April 2025 - 18:17 WIB

Bisnis Menggiurkan! Budidaya Ikan Kerapu Keramba Menjamur di Pulau Gili Ketapang

15 Februari 2025 - 20:17 WIB

Bukan Pencitraan, Sebelum Nakhodai DPRD Lumajang, Hobinya Makan Bersama

30 Januari 2025 - 19:10 WIB

Kreatif! Warga Kanigaran Kota Probolinggo Sulap Anggur jadi Aneka Minuman Nikmat

14 Desember 2024 - 19:49 WIB

Xuping, Perhiasan Emas Imitasi yang Kini Digandrungi Warga Kota Probolinggo

26 Oktober 2024 - 12:37 WIB

Pangkas Rambut Tradisional di Kota Probolinggo Masih Bertahan Ditengah Gempuran Barbershop

8 Oktober 2024 - 18:25 WIB

Trending di Gaya Hidup