Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Tegaskan Lindungi Hak Buruh dan Siap Beri Sanksi Tegas untuk Perusahaan Nakal Amphitheater Ranu Pani Miliaran Rupiah Tak Bermanfaat bagi Lumajang Babul Arifandhie Pimpin PWI Probolinggo Raya, Usung Visi Jos Mantab! Menteri Wihaji Tinjau Langsung Distribusi MBG untuk Bumil dan Balita Non-PAUD di Kota Pasuruan Satumi, Jemaah Haji Tertua Lumajang Mendapat Perhatian Khusus di Pendopo Arya Wiraraja Verdi Pratama Jemaah Haji Termuda dari Lumajang Siap Jalankan Haji Dengan Penuh Rasa Syukur

Ekonomi · 20 Jul 2021 17:42 WIB

Hingga Hari H, Penjualan Kambing Qurban Tetap Lesu


					Hingga Hari H, Penjualan Kambing Qurban Tetap Lesu Perbesar

MAYANGAN,- Penjualan hewan qurban di Kota Probolinggo tahun ini benar-benar tak menguntungkan pedagang. Hingga Hari Raya Idul Adha tiba, penjualan hewan qurban tetap sepi.

Salah satu pedagang hewan qurban di Jl. Hayam Wuruk Kecamatan Mayangan, Bahri menjelaskan, dari total 106 ekor kambing dan domba yang ia jual tahun ini, hanya laku 103 selama 21 hari.

Harga domba yang dijual berada di kisaran Rp2 hingga Rp3,4 juta per ekor. Sementara harga jual kambing, Rp500 ribu hingga Rp1juta lebih lebih mahal daripada harga domba.

“Harga kambing dan domba tahun ini agak meningkat selisih sekitar Rp400 ribu dibandingkan tahun lalu,” kata Bahri, Selasa (20/7/21).

Menurutnya, hewan qurban yang ia jual merupakan piaraan sendiri yang memang dipersiapkan untuk hari raya Idul Adha. Hanya ia tak menyangka jika penjualan kambing dan domba di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat bakal anjlok.

“Penjualan kambing tahun ini menurun dari tahun sebelumnya karena dampak PPKM Darurat,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan pedagang kambing asal Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran, yang berjualan di Jl. Sunan Ampel, Kedopok, Slamet (37). ia mengaku bahwa penjualan hewan qurban tahun ini menurun drastis dari tahun sebelumnya.

Jika pada Idul Adha sebelumnya ia mampu menjual 60 ekor kambing dan domba, namun tahun ini ia hanya mampu menjual 13 ekor kambing saja.

“Turun drastis dari tahun sebelumnya. Kambing yang saya jual tahun ini paling besar Rp5,2 juta dan yang kecil Rp2,5 juta, itupun masih banyak yang nawar,” papar dia.

Meskipun penjualan menurun drastis, namun ia tetap bersyukur dapat tetap berjualan kambing untik kebutuhan qurban. “Meskipun hanya terjual 13 ekor, namum kambing titipan orang yang di jual ini tetap laku” ungkapnya. (*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Serapan Gabah Bulog Jember Capai 100 Persen, Tertinggi di Jawa Timur

4 Mei 2025 - 21:22 WIB

Kisah Yulianto, Petani Lumajang yang Berani Ambil Risiko

25 April 2025 - 13:32 WIB

Pemkot Probolinggo Mulai Persiapkan Koperasi Merah Putih, Optimis Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

22 April 2025 - 17:03 WIB

Program Koperasi Makro Desa Dipenuhi Ketidakpastian, Diskopum Jember Tunggu Arahan

12 April 2025 - 17:57 WIB

Inflasi Jember Meroket, Faktor Tarif Listrik dan Kenaikan Bahan Pokok?

9 April 2025 - 18:07 WIB

Dukung Swasembada Pangan, Bupati Probolinggo Gus Haris Pimpin Panen Raya Padi

7 April 2025 - 18:55 WIB

Pengunjung Pantai Mbah Drajid Membeludak, Omset UMKM Meningkat

7 April 2025 - 18:23 WIB

Lahan Pertanian Padi Meningkat, Kota Probolinggo Hasilkan 8,9 Ton Per Hektar

7 April 2025 - 18:04 WIB

Kebutuhan Melonjak Menjelang Lebaran, Stok LPG di Jember Dipastikan Aman

30 Maret 2025 - 05:45 WIB

Trending di Ekonomi