Menu

Mode Gelap
Batu Badar Besi Semeru, Ikon Langka dari Lumajang Miris! Jalan Rusak di Plalangan Jember Baru Diperbaiki setelah 20 Tahun Fenomena Penahanan Ijazah Karyawan, Disperinaker: Zero Kasus di Kota Probolinggo Bupati Jember Ajukan Bantuan Listrik Gratis untuk 7 Ribu Warga Miskin, ini Kata PLN Dituding Sebarkan Ujaran Kebencian disertai Intimidasi, Warga Probolinggo Dipolisikan Kecelakaan Beruntun di Semambung, Dump Truck Seruduk Motor di Lampu Merah

Kesehatan · 5 Jul 2021 20:46 WIB

Berkah Pandemi, Ramuan Empon-empon Produksi Warga Kanigaran Diburu Konsumen


					Berkah Pandemi, Ramuan Empon-empon Produksi Warga Kanigaran Diburu Konsumen Perbesar

KANIGARAN,- Pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak awal tahun lalu, tak hanya membawa malapetaka. Bagi sebagian warga, penyebaran virus korona justru mendatangkan berkah.

Tak percaya? Tanyakan saja ke pasangan suami istri (Pasutri) Tri Joko Waluyo (63) dan Dwi Astutik (48). Berkah Pandemi, penghasilan pasutri yang tinggal di Jl. Gubernur Suryo Gang 1, Kelurahan/Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo ini meningkat drastis.

Keduanya mengolah sejumlah tanaman obat dan empon-empon, menjadi minuman bubuk. Siapa sangka, minuman bubuk yang mereka produksi langsung di rumahnya, kini diburu pembeli.

Minuman bubuk berbahan aneka tanaman obat dan empon-empon, dipercaya mempunyai banyak khasiat. Utamanya untuk menjaga imun tubuh di masa pandemi Covid-19.

Menurut Dwi Astutik, proses pembuatan minuman bubuk ini tidaklah rumit. Pertama-tama, bahan-bahan seperti jahe, kunyit, kunyit asam, temulawak dan sejenisnya, dikupas dan dipotong kecil-kecil.

“Selanjutnya, bahan-bahan tadi dicuci hingga bersih. Kemudian, potongan bahan empon-empon dihaluskan dengan cara diblender,” terang wanita paro baya itu, Senin (5/7/21).

Setelah halus, lanjutnya, bahan-bahan tersebut disangrai dengan tambahan air dan gula secukupnya selama 2 jam. Setelah mengkristal, bahan lalu diangkat dan didinginkan sebelum akhirnya diblender.

“Kita memiliki empat produk minuman empon-empon, mulai dari minuman kunyit asam, jahe merah, temulawak, dan jahe yang semuanya berupa bubuk. Tentunya empat macam minuman itu produknya berbeda rasa,” ujarnya.

Setelah empon-empon dihaluskan hingga menjadi bubuk, sambung Dwi Astutik, lalu dikemas ke botol berukuran 100 gram. Harga per botol Rp12 ribu hingga Rp17 ribu, tergantung rasa.

Sejak diproduksi sejak 2015 lalu, banyak konsumen yang menyukai minuman alamiah itu. Namun diakui Dwi Astutik, jumlah pembeli tak sebanyak saat masa pandemi seperti beberapa bulan terakhir.

“Saya pasarkan melalui media sosial dan di toko-toko sekitar rumah. Banyak juga konsumen yang datang sendiri ke rumah, ada yang saya kirim ke ke Malang, Bekasi hingga Banjarmasin,” ujarnya.

Ramuan empon-empon, dijelaskan Dwi Astutik, amat bermanfaat untuk mencegah kangker dan penyakit lever serta meningkatkan imun tubuh. “Minuman ini cocoknya diseduh dengan air panas,” sarannya. (*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kisah Haru Siti Aminah, Balita 3 Tahun di Lumajang, Berjuang Melawan Penyakit Berat

7 Mei 2025 - 20:13 WIB

Jelang Idul Adha, DPKPP Kota Probolinggo Dapat Tambahan 1.400 Dosis Vaksin PMK

6 Mei 2025 - 18:10 WIB

Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh

2 Mei 2025 - 19:10 WIB

Penderita TBC di Lumajang Menurun, Dinkes Lumajang Klaim Upaya Pencegahan Efektif

28 April 2025 - 14:47 WIB

Pasien dan Keluarga Keluhkan Pelayanan RSUD dr. Haryoto Lumajang

28 April 2025 - 12:33 WIB

Tiga Bulan, Pemkot Probolinggo Vaksin 3 Ribu Ekor Sapi

18 April 2025 - 18:40 WIB

Pemkab Jember Luncurkan UHC Prioritas, Seluruh Warga Kini Bisa Berobat Gratis

10 April 2025 - 22:31 WIB

Jaga Tubuh Tetap Bugar, ini Tips Memilih Makanan saat Lebaran

30 Maret 2025 - 14:35 WIB

Tips Sehat Selama Ramadan, ini Cara Menjaga Pola Makan saat Buka Puasa

15 Maret 2025 - 07:23 WIB

Trending di Kesehatan