Menu

Mode Gelap
Operasi Patuh Semeru Digelar, ini 8 Pelanggaran yang Jadi Target Kepolisian Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Dipantau Langsung Gubernur Khofifah Tiga Korban Perahu Terbalik di Lekok Masih Hilang, Pencarian Dilanjutkan Besok Dua Maling Motor yang Ditembak Polisi di Gending Divonis 11 Bulan dan 1 Tahun 6 Bulan Janda di Pasuruan Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumahnya Pedang Pora Sambut Kedatangan AKBP M. Wahyudin Latif di Polres Probolinggo

Kesehatan · 5 Jul 2021 20:46 WIB

Berkah Pandemi, Ramuan Empon-empon Produksi Warga Kanigaran Diburu Konsumen


					Berkah Pandemi, Ramuan Empon-empon Produksi Warga Kanigaran Diburu Konsumen Perbesar

KANIGARAN,- Pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak awal tahun lalu, tak hanya membawa malapetaka. Bagi sebagian warga, penyebaran virus korona justru mendatangkan berkah.

Tak percaya? Tanyakan saja ke pasangan suami istri (Pasutri) Tri Joko Waluyo (63) dan Dwi Astutik (48). Berkah Pandemi, penghasilan pasutri yang tinggal di Jl. Gubernur Suryo Gang 1, Kelurahan/Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo ini meningkat drastis.

Keduanya mengolah sejumlah tanaman obat dan empon-empon, menjadi minuman bubuk. Siapa sangka, minuman bubuk yang mereka produksi langsung di rumahnya, kini diburu pembeli.

Minuman bubuk berbahan aneka tanaman obat dan empon-empon, dipercaya mempunyai banyak khasiat. Utamanya untuk menjaga imun tubuh di masa pandemi Covid-19.

Menurut Dwi Astutik, proses pembuatan minuman bubuk ini tidaklah rumit. Pertama-tama, bahan-bahan seperti jahe, kunyit, kunyit asam, temulawak dan sejenisnya, dikupas dan dipotong kecil-kecil.

“Selanjutnya, bahan-bahan tadi dicuci hingga bersih. Kemudian, potongan bahan empon-empon dihaluskan dengan cara diblender,” terang wanita paro baya itu, Senin (5/7/21).

Setelah halus, lanjutnya, bahan-bahan tersebut disangrai dengan tambahan air dan gula secukupnya selama 2 jam. Setelah mengkristal, bahan lalu diangkat dan didinginkan sebelum akhirnya diblender.

“Kita memiliki empat produk minuman empon-empon, mulai dari minuman kunyit asam, jahe merah, temulawak, dan jahe yang semuanya berupa bubuk. Tentunya empat macam minuman itu produknya berbeda rasa,” ujarnya.

Setelah empon-empon dihaluskan hingga menjadi bubuk, sambung Dwi Astutik, lalu dikemas ke botol berukuran 100 gram. Harga per botol Rp12 ribu hingga Rp17 ribu, tergantung rasa.

Sejak diproduksi sejak 2015 lalu, banyak konsumen yang menyukai minuman alamiah itu. Namun diakui Dwi Astutik, jumlah pembeli tak sebanyak saat masa pandemi seperti beberapa bulan terakhir.

“Saya pasarkan melalui media sosial dan di toko-toko sekitar rumah. Banyak juga konsumen yang datang sendiri ke rumah, ada yang saya kirim ke ke Malang, Bekasi hingga Banjarmasin,” ujarnya.

Ramuan empon-empon, dijelaskan Dwi Astutik, amat bermanfaat untuk mencegah kangker dan penyakit lever serta meningkatkan imun tubuh. “Minuman ini cocoknya diseduh dengan air panas,” sarannya. (*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Gandeng UJ, Pemkab Lumajang Operasi Gratis Bibir Sumbing

13 Juli 2025 - 16:27 WIB

Canangkan Zero Kusta, Pemkab Probolinggo Gandeng Organisasi Pemerhati Kusta Internasional

9 Juli 2025 - 19:37 WIB

Kasus Kusta Indonesia Masuk 3 Besar Dunia, The Nippon Foundation Turun Tangan

9 Juli 2025 - 19:09 WIB

Dokter Muter: Harapan Baru Warga Terpencil Dusun Bakah Lumajang

3 Juli 2025 - 18:28 WIB

Ancaman di Balik Genangan Air: Leptospirosis Mengintai Warga Lumajang

2 Juli 2025 - 16:04 WIB

Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional

16 Juni 2025 - 10:58 WIB

Covid-19 Kembali Mengintai, Dinkes Jember Minta Warga Tidak Panik

12 Juni 2025 - 18:01 WIB

Tiga Tahun Mangkrak, Klinik NU Jember Akhirnya Resmi Dibuka

5 Juni 2025 - 18:15 WIB

Bunda Indah: Masker Tetap Wajib, Antisipasi Covid-19 dan Polusi Udara di Lumajang

5 Juni 2025 - 15:40 WIB

Trending di Kesehatan