Menu

Mode Gelap
Menikmati Gurihnya Ketan Kratok, Jajanan khas Kota Probolinggo Meski Dilarang Bupati, SMPN 1 Winongan Rencanakan Study Tour ke Bali, Kadisdikbud Akan Beri Sanksi Jika Tidak Patuh Banser Siap Berantas Miras di Probolinggo, Tunggu Perintah Kiai Harjakabpro ke-279, Ada Selametan Bumi di Alun-alun Kraksaan Suami di Pasuruan Aniaya Istri Hingga Tewas di Rumah Kontrakan Razia Miras, Polres Probolinggo Sita Belasan Botol

Pemerintahan · 7 Jun 2021 21:23 WIB

Sempat Menolak Relokasi, Pedagang Umbulan Kini Pasrah


					Sempat Menolak Relokasi, Pedagang Umbulan Kini Pasrah Perbesar

WINONGAN,- Belasan lapak pedagang di Sumber Mata Air Umbulan, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan, dibongkar, Senin (7/6/2021) siang. Sebagai gantinya, pedagang direlokasi ke objek wisata yang baru, Umbulan Park.

Mayoritas pedagang mengaku tak setuju dengan relokasi tersebut. Sebab menurut mereka, lapak yang disiapkan di wisata baru jauh dari kata layak. Selain lapak terlalu sempit, juga pengap sehingga terasa panas.

“Bisa sampean cek mas wisatanya seperti apa, menurut kami tidak layak,” kata salah satu pedagang, Siti Fatimah.

Sejatinya, sambung Fatimah, sejak awal pedagang sudah menolak rencana relokasi pedagang di Sumber Mata Air Umbulan. Penolakan itu juga ditunjukkan saat pedagang menggelar sejumlah pertemuan dengan perwakilan Pemkab Pasuruan di Kecamatan Winongan

“Kami sih menolak keras dengan adanya relokasi ini, tetapi mau gimana lagi kita tidak mempunyai kekuatan hukum,” bebernya.

Dijelaskannya, pedagang menemahami bahwa tujuan relokasi atau penutupan lokasi sumber air karena sterilisasi air yang dialirkan ke 5 kabupaten dan kota di Jawa Timur. Namun yang memicu polemik, tempat pengganti dianggap pedagang kurang layak.

“Memang sekarang dipasang lampu, tapi kami jualannya kan siang hari. Kami memprediksi jualan disana bakal sepi, tapi gak tahu nanti pengelolaannya seperti apa,” ujarnya.

Kepala Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Wilayah Sungai (WS) Welang Pekalen Pasuruan, Novie Andrianie menjelaskan, pedagang yang direlokasi sementara merupakan pedagang yang jualan di kawasan dalam pemandian.

Sebab menurutnya, sumber mata air yang berada di dekat lapak pedagang itu merupakan air baku Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan.

“Seharusnya semua, karena masih ada kesulitan negoisasi dengan pedagang, jadi yang direlokasi pedagang yang di dalam dulu,” papar Novi.

Stan yang disiapkan untuk pedagang di wisata baru, sambung Novi, jumlahnya sekitar 46 stan. Jumlah itu sudah surplus jika dibandingkan dengan jumlah total pedagang di Sumber Mata Air Umbulan, yang hanya 42 pedagang. (*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Lumajang Berpotensi Jadi Motor Swasembada Pangan Nasional, Bisa Gagal karena Buruknya Pengelolaan Dana Desa

9 Mei 2025 - 15:50 WIB

Bupati Lumajang Tekankan Inklusi Sosial dan Transformasi Birokrasi dalam Pembangunan Jangka Menengah

6 Mei 2025 - 16:27 WIB

Pariwisata Lumajang : Janji Regulasi Lama, Realita Masih Berantakan

5 Mei 2025 - 17:25 WIB

Bunda Indah Kenalkan Tagline ‘Ikhlas Melayani Rakyat’ sebagai Budaya Kinerja ASN Lumajang

5 Mei 2025 - 17:04 WIB

Seringnya Kasus Kekerasan Seksual di Lumajang, Indikasi Sistem Perlindungan Anak Gagal

5 Mei 2025 - 16:38 WIB

Digitalisasi Pesantren, Solusi Untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Lumajang

5 Mei 2025 - 13:27 WIB

Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

2 Mei 2025 - 16:57 WIB

Dari Sejarah Ki Hajar Dewantara, Bupati Lumajang Dorong Revitalisasi Pendidikan untuk Tingkatkan SDM

2 Mei 2025 - 16:04 WIB

Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK

1 Mei 2025 - 20:07 WIB

Trending di Pemerintahan