Menu

Mode Gelap
Warga 4 Desa Bergotong Royong Bangun Akses Baru di Senduro Lumajang Jembatan Beton Rp3,5 Miliar Gantikan Jembatan Bambu yang Ambruk Kreatif! Warga Kota Probolinggo Sulap Sayuran jadi Es Krim Favorit Bocil Tragis! Emak-emak Terlindas Truk di Jalur Pantura usai Antar Anak Bekerja Jelang Musim Hujan, 7 Wilayah KAI Daops 9 Jember Rawan Terdampak Bencana Alam Cegah Penyakit Sejak Dini, 52 Siswa MI Tarbiyatul Mubtadiin Terima Vaksin MR dan HPV

Pendidikan · 21 Mei 2021 19:58 WIB

Senangnya Siswa di Pasuruan Bisa Belajar Tatap Muka


					Senangnya Siswa di Pasuruan Bisa Belajar Tatap Muka Perbesar

PASURUAN,- Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan melakukan uji coba sekolah tatap muka atau Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sejak Kamis (20/5/21) kemarin. Uji coba digelar serentak di seluruh SD dan SMP, baik negeri maupun swasta.

Sejumlah siswa di SDN Kebonagung, Kota Pasuruan yang mengikuti uji coba sekolah tatap muka mengaku lebih antusias belajar langsung ketimbang dengan sistem pembelajaran jarak jauh yang dilaksanakan dalam jaringan (daring).

“Kalau sekolah di rumah itu kesepian karena tidak ada teman. Jadi saya lebih suka belajar di sekolah,” kata Firias, siswi kelas 6 SDN Gentong ditemui PANTURA7.com, Jumat (21/5/21).

Siswa lainnya, Fariz, juga merasakan hal yang sama. Menurutnya, belajar di sekolah lebih mudah jika dibandingkan saat belajar di rumah. Tak heran ia senang bukan kepalang selama mengikuti uji coba tatap muka.

“Lebih enak di sekolah bisa ketemu guru dan belajarnya lebih mudah. Saya kepingin belajar di sekolah ini berlanjut terus,” harap bocah ini.

Kepala SDN Kebonagung, Hamidah mengatakan, pada hari ini kelas 1 dipulangkan pukul 08.30 WIB. 15 menit berikutnya kelas 2 dan 5. Lalu 15 menit berikutnya kelas 3 sehingga kelas 1, 2 dan 3 tuntas di jam 09.00 WIB.

Sementata untuk kelas 6, karena kegiatan efektif kelas 6 sudah selesai, guru kelas hanya menambah pengayaan, sehingga jam 10.00 WIB, pembelajaran siswa kelas 6 sudah bisa diakhiri.

“Sedangkan kelas 4, idiakhiri pada pukul 10.15 WIB dan untuk kelas 5 diakhiri pada pukul 10.30 WIB. Dengan cara ini, diharapkan tidak terjadi penumpukan,” beber Hamidah.

Ditanya apakah ia yakin uji coba ini tidak menjadi klaster baru penyebaran virus korona, Hamidah optimis ketakutan itu tidak akan menjadi kenyataan. Sebab prokes ketat sudah diterapkan oleh sekolah.

“Kemarin, ketika keliling ke semua kelas, ada sekitar 9 sampai 10 anak, ternyata di salah satu kelas ada yang 8 anak. Mudah-mudahan tidak ada masalah disini,” tukasnya. (*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Dulu Hanya Makan Sekali Sehari, Kini Siswa SD Ini Bisa Makan Dua Kali Berkat Program MBG

29 Agustus 2025 - 18:50 WIB

Polinema Jadi Harapan Baru Lumajang Cetak SDM Berdaya Saing Global

28 Agustus 2025 - 16:34 WIB

Tanpa Tunggu Tahun Ajaran Baru, Sekolah Rakyat di Jember Terima Siswa Sepanjang Tahun

1 Agustus 2025 - 16:59 WIB

Demi Sekolah, Siswi SD di Lumajang Terjatuh Saat Digendong Ayahnya Seberangi Lahar Semeru

1 Agustus 2025 - 16:31 WIB

Kurang Diminati, Pemkab Probolingggo Bakal Tutup SDN Warujinggo 2

18 Juli 2025 - 16:06 WIB

Miris! SDN Warujinggo 2 Probolinggo 2 Tahun Gagal Dapatkan Siswa Baru

17 Juli 2025 - 09:29 WIB

Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Dipantau Langsung Gubernur Khofifah

14 Juli 2025 - 19:54 WIB

Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Siswa Ikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah

14 Juli 2025 - 12:49 WIB

Sekolah Rakyat Segera Dimulai, Asrama dan Ruang Kelas Dikenalkan

11 Juli 2025 - 04:47 WIB

Trending di Pendidikan