Menu

Mode Gelap
Tertibkan Truk ODOL, Dishub Kabupaten Probolinggo Segera Pasang Portal Jalan di Tongas KONI Desak Pemkot Probolinggo Segera Cairkan Bonus Atlet Peraih Medali PON Pemkab Lumajang Siapkan Rp36 Juta untuk Asuransi Pertanian 1.000 Hektare Ancaman di Balik Genangan Air: Leptospirosis Mengintai Warga Lumajang Jelang Pindah, AKBP Wisnu Pimpin Upacara Kenaikan Pangkat Puluhan Anggota Polres Probolinggo Ibu Rumah Tangga di Jember Disekap Suami, Korban Disiksa dan Kaki Dirantai

Pemerintahan · 2 Mei 2021 16:32 WIB

Pilkades, Diduga Ada Cakades Sebarkan Uang Rp500 Ribu tapi Kalah


					Pilkades, Diduga Ada Cakades Sebarkan Uang Rp500 Ribu tapi Kalah Perbesar

BESUK,- Politik uang (money politics) sudah tidak asing lagi di Kabupaten Probolinggo. Bahkan, money politics dinilai sudah mengakar atau membudaya di berbagai kalangan, terlebih di setiap perhelatan pemilihan kepala desa (pilkades).

Termasuk saat pilkades di sebuah desa di Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo. PANTURA7.com menduga ada praktik politik uang saat serangan fajar. Tak tanggung-tanggung, per kepala sampai menerima Rp500 ribu.

Namun sayangnya, tebar uang berujung sia-sia. Sebab, masyarakat lebih percaya dan memilih calon lain meskipun juga melakukan praktik money politics.

“Ada yang sampai Rp500 ribu dan tetap kalah. Kalau calon yang lainnya ada yang ngasih uang Rp100 ribu sama sarung ada juga uang Rp250 ribu sama beras 25 kilogram,” ungkap salah seorang narasumber yang namanya enggan disebut.

Terpisah, menanggapi hal ini, Koordinator Satuan Tugas Pengamanan Pilkades Serentak Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto mengatakan, praktik money politics sudah bukan hal baru bagi masyarakat Kabupaten Probolinggo.

“Hal itu sudah menjadi budaya. Kalau dari kami terutama Ibu Bupati dan panitia pilkades di kabupaten memang berharap tidak ada money politics. Tapi itu tidak bisa, karena kalau ada calon pelit ya tidak bakal dipilih,” tutur Ugas saat dikonfirmasi.

Akan tetapi, jika ada cakades menyebar uang hingga Rp500 ribu tapi masih belum dipilih oleh masyarakat. Ugas memastikan, selain cakades tersebut tidak dikehendaki masyarakat juga memang bukan nasibnya menduduki kursi kepala desa.

“Kalau ada yang seperti itu, berarti jadi rezekinya yang menerima dan apesnya yang memberi, jadi mau gimana lagi selain harus diikhlaskan. Karena kalau sudah begitu sedekahnya belum diterima,” tutur pria yang juga Kepala Bakesbangpol Kabupaten Probolinggo ini.

Diketahui sebelumnya, di Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo terdapat dua desa yang menggelar pilkades serentak. Yaitu, Besuk Kidul dengan tiga cakades dan Sindetanyar, dengan dua cakades yang tak lain adalah pasangan suami istri (pasutri). (*)

 

Editor : Ikhsan Mahmudi

Publisher : A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pemkab Lumajang Siapkan Rp36 Juta untuk Asuransi Pertanian 1.000 Hektare

2 Juli 2025 - 16:18 WIB

Jelang Pindah, AKBP Wisnu Pimpin Upacara Kenaikan Pangkat Puluhan Anggota Polres Probolinggo

2 Juli 2025 - 14:58 WIB

Jaga Keamanan Lumajang Perlu Sinergi Masyarakat dan Aparat

1 Juli 2025 - 16:48 WIB

Rapat Paripurna DPRD Lumajang Bahas Raperda RPJMD dan Perubahan APBD 2025

30 Juni 2025 - 17:29 WIB

Ribuan Tenaga Honorer Tidak Lolos Seleksi PPPK, Anggota DPRD Kota Probolinggo ini Beri Solusi Begini

28 Juni 2025 - 19:11 WIB

Gus Fawait Blusukan di Kecamatan Silo, Janji Perjuangkan Pupuk untuk Petani Kopi

28 Juni 2025 - 16:39 WIB

Ngantor di Desa, Bupati Jember Salurkan Pompa Air bagi Petani

28 Juni 2025 - 13:30 WIB

Alun-alun Bakal Dipercantik, Pemkot Probolinggo Segera Relokasi PKL

27 Juni 2025 - 20:47 WIB

Para Difabel di Kota Probolinggo Digerojok Bantuan Puluhan Juta, Dini Rahmania Beri Pesan Begini

27 Juni 2025 - 14:25 WIB

Trending di Pemerintahan