Menu

Mode Gelap
Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

Religi & Pesantren · 5 Apr 2021 15:46 WIB

Di Ponpes Nurul Jadid, Wakil Ketua KPK: Korupsi Tak Bisa Dimusnahkan


					Di Ponpes Nurul Jadid, Wakil Ketua KPK: Korupsi Tak Bisa Dimusnahkan Perbesar

PAITON-PANTURA7.com, Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Jadid, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo kedatangan Wakil Ketua (Waket) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia (RI) Nurul Ghufron, Senin (5/4/2021).

Kedatangan pria kelahiran Kabupaten Sumenep, Madura ini sebagai narasumber dalam kuliah tamu dengan tema “Pendidikan Anti Korupsi Sebagai Solusi Generasi Bersih” di gedung rektorat Ponpes Nurul Jadid, dengan peserta terbatas dari kalangan dosen universitas setempat.

Dalam kuliah tamu tersebut, Ghufron mengatakan, kedatangannya ke salah satu ponpes tertua di Kabupaten Probolinggo tersebut dengan tujuan membentuk generasi bersih. Sebab, korupsi di Indonesia itu sangat mustahil dimusnahkan.

“Oleh karenanya, kedatangan kami ke sini tidak mau memberi sesuatu, tapi kami ingin bersinergi dengan Pesantren Nurul Jadid bagi generasi mudanya untuk bersinergi dengan kami dalam memberantas korupsi di Indonesia,” katanya.

Sebab, menurut komisioner KPK periode 2019-2023 ini ada sembilan karakter atau nilai antikorupsi yang hilang. Yakni, jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, adil, berani, sederhana dan kerja keras. Sehingga, perlu sinergitas dengan pesantren.

“Kami menginginkan terwujudnya bentuk kebersihan, karena ada beberapa perilaku mahasiswa yang menjadi bibit koruptif. Seperti mencontek, titip absen, bolos, proposal palsu, gratifikasi dosen dan lain sebagainya,” ungkapnya.

Oleh karena itu, lanjut dia, pendidikan antikorupsi sangat penting ditanamkan sejak dini. Sasarannya pelajar atau satuan pendidikan, keluarga dan masyarakat. Dimulai dari nilai-nilai luhur antikorupsi sampai berperilaku atau berkarakter.

“Kami harap jebolan atau pun alumni Ponpes Nurul Jadid mampu bersinergi bersama KPK dalam memberantas korupsi. Dan juga diharapkan pesantren ini menjadi pesantren bersih,” tutur mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini. (*)

Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kiai Hasan Genggong, Ulama Sejuta Karomah dengan Jejak Spiritual Mendalam

10 April 2025 - 22:15 WIB

Berburu Barokah, Ribuan Jemaah Hadiri Haul Kiai Hasan Genggong ke-72

10 April 2025 - 16:48 WIB

TP PKK Lumajang Tebar Ilmu Perkuat Iman dengan Kajian Tafsir dan Tahsin Al-Qur’an

27 Maret 2025 - 15:41 WIB

NU Lumajang Beberkan Lima Keistimewaan yang Perlu Diketahui Saat Bulan Ramadhan

6 Maret 2025 - 11:54 WIB

Tentukan Awal Ramadhan, NU Kota Probolinggo Tunggu Sidang Isbat

26 Februari 2025 - 09:28 WIB

Perluas Dakwah, NU Krejengan Probolinggo Gelar Pelatihan Digital

10 Februari 2025 - 15:43 WIB

Mengenal Sofia, Aktivis asal Leces yang Kini Menakhodai Fatayat NU Kabupaten Probolinggo

27 Januari 2025 - 13:04 WIB

Kreatif! Ponpes Azidan Barokatu Zainil Hasan Gelar Lomba Kreasi Tumpeng Sambut Hari Ibu

16 Desember 2024 - 19:43 WIB

Era Baru NU Kota Probolinggo Dimulai, Tiga Pilar jadi Spirit Gerakan

27 Oktober 2024 - 19:22 WIB

Trending di Religi & Pesantren