Menu

Mode Gelap
Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September Luka Parah Akibat Ledakan Bondet, Maling Motor di Grati Pasuruan Akhirnya Tewas

Religi & Pesantren · 5 Apr 2021 15:46 WIB

Di Ponpes Nurul Jadid, Wakil Ketua KPK: Korupsi Tak Bisa Dimusnahkan


					Di Ponpes Nurul Jadid, Wakil Ketua KPK: Korupsi Tak Bisa Dimusnahkan Perbesar

PAITON-PANTURA7.com, Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Jadid, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo kedatangan Wakil Ketua (Waket) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia (RI) Nurul Ghufron, Senin (5/4/2021).

Kedatangan pria kelahiran Kabupaten Sumenep, Madura ini sebagai narasumber dalam kuliah tamu dengan tema “Pendidikan Anti Korupsi Sebagai Solusi Generasi Bersih” di gedung rektorat Ponpes Nurul Jadid, dengan peserta terbatas dari kalangan dosen universitas setempat.

Dalam kuliah tamu tersebut, Ghufron mengatakan, kedatangannya ke salah satu ponpes tertua di Kabupaten Probolinggo tersebut dengan tujuan membentuk generasi bersih. Sebab, korupsi di Indonesia itu sangat mustahil dimusnahkan.

“Oleh karenanya, kedatangan kami ke sini tidak mau memberi sesuatu, tapi kami ingin bersinergi dengan Pesantren Nurul Jadid bagi generasi mudanya untuk bersinergi dengan kami dalam memberantas korupsi di Indonesia,” katanya.

Sebab, menurut komisioner KPK periode 2019-2023 ini ada sembilan karakter atau nilai antikorupsi yang hilang. Yakni, jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, adil, berani, sederhana dan kerja keras. Sehingga, perlu sinergitas dengan pesantren.

“Kami menginginkan terwujudnya bentuk kebersihan, karena ada beberapa perilaku mahasiswa yang menjadi bibit koruptif. Seperti mencontek, titip absen, bolos, proposal palsu, gratifikasi dosen dan lain sebagainya,” ungkapnya.

Oleh karena itu, lanjut dia, pendidikan antikorupsi sangat penting ditanamkan sejak dini. Sasarannya pelajar atau satuan pendidikan, keluarga dan masyarakat. Dimulai dari nilai-nilai luhur antikorupsi sampai berperilaku atau berkarakter.

“Kami harap jebolan atau pun alumni Ponpes Nurul Jadid mampu bersinergi bersama KPK dalam memberantas korupsi. Dan juga diharapkan pesantren ini menjadi pesantren bersih,” tutur mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini. (*)

Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 18 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Berkah MTQ XXXI Jatim, Ekonomi UMKM di Jember Ikut Tumbuh

17 September 2025 - 19:24 WIB

Perjuangan Ahmad Musaddad, Qari Tunanetra Asal Jember yang Tampil Memukau di MTQ XXXI Jatim

17 September 2025 - 15:16 WIB

Fisik Terbatas tak Halangi Para Tunanetra Unjuk Kebolehan di MTQ Jatim XXXI Jember

16 September 2025 - 17:24 WIB

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Meriahnya Pembukaan MTQ XXXI Jatim di Jember, Diwarnai Pertunjukan Drone dan Tari Taksu Ilahi

14 September 2025 - 06:57 WIB

MTQ Jawa Timur XXXI di Jember Resmi Dibuka, Disebut Setara Even Nasional

14 September 2025 - 06:33 WIB

Berkah Even MTQ Jawa Timur 2025, Hunian Hotel di Jember Melonjak

13 September 2025 - 08:48 WIB

Belasan Tahun Berlatih Tilawah, Istiqamah dan Doa Guru Jadi Bekal Herman di Panggung MTQ Jawa Timur 2025

13 September 2025 - 07:29 WIB

Dinkes Jember Siapkan 175 Tim Medis untuk Sukseskan MTQ XXXI Jawa Timur 2025

12 September 2025 - 19:11 WIB

Trending di Pemerintahan