Menu

Mode Gelap
Operasi Patuh Semeru Digelar, ini 8 Pelanggaran yang Jadi Target Kepolisian Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Dipantau Langsung Gubernur Khofifah Tiga Korban Perahu Terbalik di Lekok Masih Hilang, Pencarian Dilanjutkan Besok Dua Maling Motor yang Ditembak Polisi di Gending Divonis 11 Bulan dan 1 Tahun 6 Bulan Janda di Pasuruan Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumahnya Pedang Pora Sambut Kedatangan AKBP M. Wahyudin Latif di Polres Probolinggo

Peristiwa · 28 Feb 2021 10:01 WIB

Hujan Deras dan Air Laut Pasang jadi Pemicu Banjir


					Hujan Deras dan Air Laut Pasang jadi Pemicu Banjir Perbesar

DRINGU-PANTURA7.com, Hujan yang mengguyur wilayah Probolinggo sejak Sabtu (27/2/2021) sore hingga malam hari, membuat sungai Kedunggaleng meluap. Akibatnya, ratusan rumah di Desa Dringu, dan Kedungdalem di Kecamatan Dringu terendam.

Informasi yang dihimpun PANTURA7.com, air dari luapan sungai Kedunggaleng ini mulai masuk kerumah warga sejak pukul 21.00 WIB. Air naik dengan cepat membuat sebagian warga tak sempat menyelamatkan barang miliknya.

Warga Desa Kedungdalem, Yuli Indrawati mengatakan, ketinggian air saat datang mencapai 1,5 meter. Debit air yang kian besar, membuatnya dengan sigap, memindahkan sejumlag barang elektronik dan motor ke tempat yang lebih aman.

“Sekitar pukul 21.00, air sudah datang dan beruntung saya dan keluarga sempat menyelamatkan barang elektronik dan motor ke tempat yang tinggi,” ujarnya.

Warga Desa Kedungdalem lainnyya, Nugi mengatakan, sejatinya ia sudah memasang tanggul di depan rumahnya guna mencegah air masuk. “Depan rumah saya sudah saya sekat, namun air tetap masuk ke,” ujarnya.

Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, Tutug Edi Utomo menyebut, banjir terjadi akibat curah hujan tinggi serta air laut pasang.

“Curah hujan sangat deras dan cenderung lama, sehingga air hujan yang mengalir di sungai meluap. Disaat bersamaan, air laut pasang,” tandas Tutug.

Tutug menjelaskan, selain merendam ratusan rumah banjir juga menyebabkan beberapa plengsengan di aliran sungai ambrol. “Air laut tingginya hingga hingga 0.5 meter sehingga sejumlah plengsengan ambrol,” bebernya. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Tiga Korban Perahu Terbalik di Lekok Masih Hilang, Pencarian Dilanjutkan Besok

14 Juli 2025 - 19:30 WIB

Janda di Pasuruan Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumahnya

14 Juli 2025 - 17:56 WIB

Warga Kupang NTT Ditemukan Meninggal di Kamar Hotel Jember, ini Dugaan Penyebabnya

14 Juli 2025 - 16:21 WIB

Belum Ditemukan, Keluarga Korban Perahu Terbalik di Lekok Masih Berharap Korban Selamat

14 Juli 2025 - 15:07 WIB

Pendaki Muda Hilang Setelah Bertingkah Aneh, Ditemukan Lemas di Lereng Gunung Lemongan

14 Juli 2025 - 14:26 WIB

Perahu Rombongan Pemancing Terbalik di Perairan Lekok Pasuruan, Dua Orang Tewas, Tiga Masih Hilang

14 Juli 2025 - 11:59 WIB

Ditinggal Pergi, Rumah Kepala Dusun di Lumajang Terbakar Habis

13 Juli 2025 - 19:12 WIB

Tembok SDN Kalipang 1 Dibobol Tengah Malam, Pencuri Kabur Usai Kepergok Penjaga

13 Juli 2025 - 18:34 WIB

Jenazah Korban KMP Tunu Pratama Jaya Asal Pasuruan Disambut Suasana Haru

12 Juli 2025 - 16:06 WIB

Trending di Peristiwa