Menu

Mode Gelap
Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

Berita Pantura · 21 Des 2020 11:52 WIB

Warga Terdampak Tambang di Gempol Menolak Relokasi


					Warga Terdampak Tambang di Gempol Menolak Relokasi Perbesar

GEMPOL-PANTURA7.com, Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) rencananya akan merelokasi pemukiman 34 Kepala Keluarga (KK) di Desa Bulusari, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan.

Sebab pemukiman itu berada di tengah-tengah lokasi bekas tambang dengan tebing yang hampir tegak lurus 90°. Lokasi tersebut dinilai rawan bencana alam, khususnya longsor, sehingga dapat membahayakan penduduk yang tinggal di sekitarnya. 

Namun, warga di RT 03 RW 18 Dusun Jurang Pelen 1, Desa Bulusari, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, yang terdampak bekas tambang, nyatanya menolak relokasi. Dalihnya, tanah yang mereka tinggali merupakan tanah kelahiran.

“Warga tidak mau direlokasi, saya sendiri sudah sejak kecil di sini. Pada saat tambang masih beroperasi saja kami tidak mau ditawari pindah tidak mau, apalagi tambang sudah tutup, ya malah tidak mau,” kata ketua RT Dusun Jurang Pelen 1, Hartono, Senin (21/12/2020).

Hartono mengatakan bahwa warga sudah merasa nyaman tinggal di lokasi tersebut. Merelokasi penduduk, imbuhnya, tidak mudah. Sebab tidak hanya memindahkan rumah saja, melainkan juga kebiasaan dan mata pencahariannya.

“Di sini enak mas, kalau tidak punya lauk bisa ambil sayur yang ditanam di belakang rumah. Kalau butuh uang besar tinggal jual ternak, karena tiap rumah punya sapi 5 ekor belum kambing dan ternak lain,” tandasnya.

Jumlah warga yang terdampak tambang di wilayah Desa Bulusari, menurut Hartono, berjumlah 26 KK yang menempati sebanyak 25 unit rumah. 

Hartono tidak risau dengan resiko tinggal di atas lahan bekas tambang yang berpotensi longsor.

“Kalau longsor semoga tidak, tanah di sini tidak mudah longsor. Ya sudah pasrah kalau memang terjadi longsor, yang penting kami tidak pindah,” tegas Hartono.

Hal senada diungkapkan Harti, (42) warga lainnya. Ia juga enggan direlokasi dengan alasan apapun. Alasannya sama dengan Hartono, bahwa sejak kecil ia sudah lahir di tanah tersebut, bahkan saat  wilayah hanya ditempati 2 rumah.

“Saya lahir di sini, sudah puluhan tahun tinggal di sini, tidak mau dipindah,” papar Harti.

Harti juga merasa nyaman tinggal di Dusun Jurang Pelen 1. Alasannya, jalan menuju pemukiman sudah diperbaiki dengan paving dan air bersih sudah tersedia. 

“Kalau longsor yang itu sudah takdir mas, semoga saja tidak,” pungkas Harti menyudahi. (*)


Editor : Efendi Muhamad

Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kedapatan Mencuri di Bus, Pria Asal Jember Diamankan Penumpang Bus di Pasuruan

23 Maret 2025 - 22:10 WIB

Tanaman Ganja Dilarang tapi Tumbuh Subur di Lumajang

23 Maret 2025 - 17:05 WIB

Penemuan Ribuan Koin Kuno di Pasuruan Segera Diteliti

28 Januari 2025 - 16:44 WIB

Target PAD Lumajang Melalui Pajak Sebesar Rp170 Miliar

3 Januari 2025 - 11:03 WIB

Pendapatan PBB-P2 Belum Maksimal, BPRD Lumajang Akan Grebeg Desa yang Capaiannya Rendah

2 Januari 2025 - 16:13 WIB

Antisipasi Lonjakan Penumpang saat Nataru, KAI Daop 9 Jember Operasikan Satu KA Tambahan

25 Desember 2024 - 13:27 WIB

Balos Tampilkan Karakteristik Batik Khas Lumajang

22 Desember 2024 - 15:50 WIB

Diguyur Hujan Deras, Gelora Merdeka Kraksaan Banjir

16 Desember 2024 - 18:19 WIB

Banjir Tahunan Resahkan Warga Pasuruan, Dewan Desak Pemprov Jatim Segera Normalisasi Sungai

16 Desember 2024 - 13:20 WIB

Trending di Berita Pantura