Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Tegaskan Lindungi Hak Buruh dan Siap Beri Sanksi Tegas untuk Perusahaan Nakal Amphitheater Ranu Pani Miliaran Rupiah Tak Bermanfaat bagi Lumajang Babul Arifandhie Pimpin PWI Probolinggo Raya, Usung Visi Jos Mantab! Menteri Wihaji Tinjau Langsung Distribusi MBG untuk Bumil dan Balita Non-PAUD di Kota Pasuruan Satumi, Jemaah Haji Tertua Lumajang Mendapat Perhatian Khusus di Pendopo Arya Wiraraja Verdi Pratama Jemaah Haji Termuda dari Lumajang Siap Jalankan Haji Dengan Penuh Rasa Syukur

Gaya Hidup · 11 Okt 2020 11:41 WIB

Nikmatnya ‘Lok-lok’ Menggugah Selera


					Nikmatnya ‘Lok-lok’ Menggugah Selera Perbesar

KANIGARAN-PANTURA7.com, Aroma olahan lok-lok begitu menusuk hidung siapa pun tang mendekati gerobak pedagang kaki lima (PKL) penjual makanan di sebelah kiri Kantor Kelurahan Kanigaran Jalan HOS Tjokroaminoto, Kota Probolinggo. Dari baunya, otak-otak saat dibakar itu terasa menggoda selera.

Sebenarnya, lok-lok atau sate lok-lok adalah makanan yang terdiri dari daging dan sayuran yang disajikan dengan tusuk sate. Lok-lok dikenal sebagai makanan jalanan (PKL) di Malaysia, seperti di Penang dan Kuching.

Meskipun demikian, lok-lok juga mudah dijumpai di banyak kota di Indonesia, seperti Malang, Batu, Pontianak, bahkan di Kota Probolinggo. Seperti Minggu sore (11/10/2020), PKL yang menjual lok-lok di Jalan HOS Tjokroaminoto, Kota Probolinggo dikerubuti para pembeli.

Walaupun makanan kelas PKL, lok-lok menyimpan rasa yang gurih dan enak. Apalagi, dimakan bersama sambal kacang.

Jenis makanan yang disediakan di tempat tersebut sekilas mirip tempura. Tampilannya lebih istimewa. “Walau begitu, rasa ikan tengiri itu jauh lebih dominan dibandingkan tempura maupun sejenisnya,” kata Lely, seorang pembeli.

Amir, penjualnya mengatakan, lok-lok bisa digoreng atau dibakar, sama enaknya. Meski begitu, hampir sebagian besar pencinta makanan lebih menyukai yang dibakar.

“Saya di Probolinggo hampir satu tahun berjualan, rata-rata orang lebih menyukai yang bakar. Mungkin karena kalau dibakar lebih hangat dan aromanya lebih kuat jadi banyak yang suka,” ujarnya

Kendati rasa gurih lebih kuat, Amir mengaku sengaja menyamarkan rasa lok-lok, menyesuaikan dengan lidah orang Probolinggo. Yakni, dengan tambahan sedikit garam pada adonannya agar terasa sedap.

“Lidah masyarakat Probolinggo dan Jakarta kan berbeda, makanya saya samarkan rasanya tapi tidak menghilangkan dominasi rasa gurihnya ikan,” ujar Amir.

Seperti halnya otak-otak ikan tengiri, otak-otak ikan tuna juga terasa gurih. Bagi yang tidak begitu menyukai ikan, bau amis otak-otak ikan tuna lebih tajam dibanding otak-otak dari ikan lainnya.

Di penjual lain, rasa ikan tuna dibuat dalam bentuk beku sehingga bisa langsung digoreng.

“Cocok untuk alternatif menu makanan, rasanya juga gurih. Cara penyajiannya juga praktis, tinggal digoreng dan disajikan hangat. Kalau suka pedas bisa ditambahkan saus sambal jadi,” imbuhnya. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 46 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Perjuangan Nenek Satumi, 95 Tahun, Mewujudkan Impian Haji

2 Mei 2025 - 14:00 WIB

Momentum Lebaran, Perhiasan Emas Imitasi di Kota Probolinggo Diburu Warga

3 April 2025 - 18:17 WIB

Bisnis Menggiurkan! Budidaya Ikan Kerapu Keramba Menjamur di Pulau Gili Ketapang

15 Februari 2025 - 20:17 WIB

Bukan Pencitraan, Sebelum Nakhodai DPRD Lumajang, Hobinya Makan Bersama

30 Januari 2025 - 19:10 WIB

Kreatif! Warga Kanigaran Kota Probolinggo Sulap Anggur jadi Aneka Minuman Nikmat

14 Desember 2024 - 19:49 WIB

Xuping, Perhiasan Emas Imitasi yang Kini Digandrungi Warga Kota Probolinggo

26 Oktober 2024 - 12:37 WIB

Pangkas Rambut Tradisional di Kota Probolinggo Masih Bertahan Ditengah Gempuran Barbershop

8 Oktober 2024 - 18:25 WIB

Kreatif! Warga Ketapang Kota Probolinggo Sulap Galon Bekas jadi Hiasan Bunga Estetik

28 September 2024 - 15:55 WIB

Menabung Lima Tahun, Pasutri Ini Beli Motor dengan Uang Koin

21 Agustus 2024 - 19:58 WIB

Trending di Gaya Hidup