Menu

Mode Gelap
Jalur Gumitir Dibuka Lebih Awal, DPRD Jember Ingatkan Pengguna Jalan Soal Hal ini Satu Pelaku Pembacokan di Jalur Bromo Ditangkap, Aroma Cinta Segitiga Menguap Komplotan Curanmor di Lumajang Bobol Garasi dan Gondol Pick Up Tolak Balapan, Pemuda Lumajang Jadi Korban Kekerasan di Jalan Status WhatsApp Berujung Maut, Dendam Cinta Lama Berakhir Tragis di Lumajang Kabar Baik! Jalur Gumitir Jember-Banyuwangi Bisa Dilintasi Mulai 4 September 2025

Kesehatan · 7 Okt 2020 07:16 WIB

Rumah Sakit Gampang Covidkan Pasien, dr Tina; Tidak Mungkin


					Rumah Sakit Gampang Covidkan Pasien, dr Tina; Tidak Mungkin Perbesar

PASURUAN-PANTURA7.com, Tudingan bahwa rumah sakit rujukan Covid-19 kerapkali mencovidkan pasien yang sejatinya non-covid, terus menguap selama beberapa hari terakhir. Imbasnya, sejumlah rumah sakit rujukan pun pasang badan.

Direktur RSUD R Soedarsono Kota Pasuruan, dr. Tina Soelistiani dengan tegas menyangkal tudingan soal adanya rumah sakit yang sengaja mengcovidkan seluruh pasien yang meninggal untuk mendapatkan anggaran dari pemerintah.

Menurut Tina, potensi konspirasi tersebut tidak mungkin terjadi. Sebab tahapan pemeriksaan terhadap pasien berlipat dan tidak hanya melibatkan satu dua orang saja. Bahkan dokter spesialis juga terlibat.

“Jadi tidak serta-merta menyatakan pasien itu positif Covid-19. Ketat sekali tahapannya, mulai dari screening kemudian pemeriksaan dan melibatkan dokter spesialis,” kata dr. Tina saat ditemui di  RSUD Soedarsono di Jl. Dokter Wahidin Sudiro, Kelurahan Purutrejo, Kecamatan Purworejo, Rabu (07/10/20).

Mengenai anggaran pasien Covid-19, lanjut dr. Tina, istilah anggaran Covid-19 itu sebenarnya tidak ada. Hanya saja, pasien yang dinyatakan positif Covid-19 tersebut malakukan klaim ke Kementrian Kesehatan (Kemenkes).

“Saya coba luruskan, ketika pasien pada tahap pemeriksaan hingga tahap rawat inap ataupun nantinya meninggal, pasien tidak menggunakan BPJS (Kesehatan) dan tidak mengeluarkan biaya tapi diarahkan untuk melakukan klaim pada kemenkes dengan ferifikator BPJS,” terang dia.

Ia juga menjelaskan, dana tersebut tidak langsung dicairkan, akan tetapi melalui ferifikator Badam Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dengan data yang tepat dan lengkap. Jika tidak, maka dana tersebut juga tidak akan cair.

“Jadi tidak ada yang namanya mengcovidkan pasien. Disini kami juga ikut berusaha dan berdoa supaya tidak ada pasiean Covid-19, lah,” harapnya. (*)


Editor : Efendi Muhamad
Publisher : Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 25 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kasus Campak Melonjak di Jember, Pencegahan Terhambat Imunisasi

29 Agustus 2025 - 14:18 WIB

Sebanyak 1.320 Kasus TBC di Lumajang, Anak dan Usia Produktif Paling Rentan

12 Agustus 2025 - 14:42 WIB

RSUD Lumajang Ungkap Fakta Meningkatnya Kasus Gangguan THT

8 Agustus 2025 - 17:23 WIB

Ratusan Warga Jember Ikuti Operasi Katarak Gratis, Lansia Prioritas

5 Agustus 2025 - 22:49 WIB

Waspada! Pasien Sakit Musiman di Jember Melonjak Gara-gara Anomali Cuaca

5 Agustus 2025 - 19:12 WIB

Capaian Cek Kesehatan Gratis Lumajang Baru 12,7 Persen, Tantangan Edukasi Masih Besar

27 Juli 2025 - 11:24 WIB

Gandeng UJ, Pemkab Lumajang Operasi Gratis Bibir Sumbing

13 Juli 2025 - 16:27 WIB

Canangkan Zero Kusta, Pemkab Probolinggo Gandeng Organisasi Pemerhati Kusta Internasional

9 Juli 2025 - 19:37 WIB

Kasus Kusta Indonesia Masuk 3 Besar Dunia, The Nippon Foundation Turun Tangan

9 Juli 2025 - 19:09 WIB

Trending di Internasional