Menu

Mode Gelap
Infrastruktur Belum Siap, Lumajang Absen dari Peluncuran Serentak Sekolah Rakyat Belum Ditemukan, Keluarga Korban Perahu Terbalik di Lekok Masih Berharap Korban Selamat Pendaki Muda Hilang Setelah Bertingkah Aneh, Ditemukan Lemas di Lereng Gunung Lemongan Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Siswa Ikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Perahu Rombongan Pemancing Terbalik di Perairan Lekok Pasuruan, Dua Orang Tewas, Tiga Masih Hilang Marak Begal, Curanwan, dan Curanmor: Gus Darwis: NU Lumajang Siap Turun ke Gelanggang

Kesehatan · 7 Okt 2020 07:16 WIB

Rumah Sakit Gampang Covidkan Pasien, dr Tina; Tidak Mungkin


					Rumah Sakit Gampang Covidkan Pasien, dr Tina; Tidak Mungkin Perbesar

PASURUAN-PANTURA7.com, Tudingan bahwa rumah sakit rujukan Covid-19 kerapkali mencovidkan pasien yang sejatinya non-covid, terus menguap selama beberapa hari terakhir. Imbasnya, sejumlah rumah sakit rujukan pun pasang badan.

Direktur RSUD R Soedarsono Kota Pasuruan, dr. Tina Soelistiani dengan tegas menyangkal tudingan soal adanya rumah sakit yang sengaja mengcovidkan seluruh pasien yang meninggal untuk mendapatkan anggaran dari pemerintah.

Menurut Tina, potensi konspirasi tersebut tidak mungkin terjadi. Sebab tahapan pemeriksaan terhadap pasien berlipat dan tidak hanya melibatkan satu dua orang saja. Bahkan dokter spesialis juga terlibat.

“Jadi tidak serta-merta menyatakan pasien itu positif Covid-19. Ketat sekali tahapannya, mulai dari screening kemudian pemeriksaan dan melibatkan dokter spesialis,” kata dr. Tina saat ditemui di  RSUD Soedarsono di Jl. Dokter Wahidin Sudiro, Kelurahan Purutrejo, Kecamatan Purworejo, Rabu (07/10/20).

Mengenai anggaran pasien Covid-19, lanjut dr. Tina, istilah anggaran Covid-19 itu sebenarnya tidak ada. Hanya saja, pasien yang dinyatakan positif Covid-19 tersebut malakukan klaim ke Kementrian Kesehatan (Kemenkes).

“Saya coba luruskan, ketika pasien pada tahap pemeriksaan hingga tahap rawat inap ataupun nantinya meninggal, pasien tidak menggunakan BPJS (Kesehatan) dan tidak mengeluarkan biaya tapi diarahkan untuk melakukan klaim pada kemenkes dengan ferifikator BPJS,” terang dia.

Ia juga menjelaskan, dana tersebut tidak langsung dicairkan, akan tetapi melalui ferifikator Badam Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dengan data yang tepat dan lengkap. Jika tidak, maka dana tersebut juga tidak akan cair.

“Jadi tidak ada yang namanya mengcovidkan pasien. Disini kami juga ikut berusaha dan berdoa supaya tidak ada pasiean Covid-19, lah,” harapnya. (*)


Editor : Efendi Muhamad
Publisher : Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 24 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Gandeng UJ, Pemkab Lumajang Operasi Gratis Bibir Sumbing

13 Juli 2025 - 16:27 WIB

Canangkan Zero Kusta, Pemkab Probolinggo Gandeng Organisasi Pemerhati Kusta Internasional

9 Juli 2025 - 19:37 WIB

Kasus Kusta Indonesia Masuk 3 Besar Dunia, The Nippon Foundation Turun Tangan

9 Juli 2025 - 19:09 WIB

Dokter Muter: Harapan Baru Warga Terpencil Dusun Bakah Lumajang

3 Juli 2025 - 18:28 WIB

Ancaman di Balik Genangan Air: Leptospirosis Mengintai Warga Lumajang

2 Juli 2025 - 16:04 WIB

Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional

16 Juni 2025 - 10:58 WIB

Covid-19 Kembali Mengintai, Dinkes Jember Minta Warga Tidak Panik

12 Juni 2025 - 18:01 WIB

Tiga Tahun Mangkrak, Klinik NU Jember Akhirnya Resmi Dibuka

5 Juni 2025 - 18:15 WIB

Bunda Indah: Masker Tetap Wajib, Antisipasi Covid-19 dan Polusi Udara di Lumajang

5 Juni 2025 - 15:40 WIB

Trending di Kesehatan