Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember Futsal Gagal Melenggang, KONI Kota Probolinggo Sisakan 32 Cabor di Porprov Jatim 2025 Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

Gaya Hidup · 26 Sep 2020 10:38 WIB

Enggan Mengemis, Kakek ini Pilih Jual Mainan


					Enggan Mengemis, Kakek ini Pilih Jual Mainan Perbesar

LEKOK-PANTURA7.com, Usia boleh senja, tapi semangat untuk mencari nafkah masih menggelora. Itulah sepintas pujian yang pantas disematkan kepada Salim (86), penghuni gubuk reot di pinggir jalan raya pantura, Desa Rowogempol, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan.

Meski sudah tua renta, ia tetap semangat berjualan. Barang dagangannya adalah mainan anak kecil dan sebagian perabotan rumah tangga. Barang jualan itu ia dapat dari kulakan di pasar lalu dijual kembali.

Tidak banyak warga yang membeli dagangannya. Lokasi pasar yang dekat dari tempat Salim melapak, membuat warga lebih memilih membeli di pasar langsung.

Namun hal itu tak menyurutkan semangatnya, sebaliknya ia kian termotivasi untuk mengais rejeki yang menurutnya sudah diatur Ilahi.

“Jualan disini tidak dimarahi, malah kadang-kadang saya diberi uang buat beli rokok sama warga atau pak polisi,” curhatnya saat ditemui PANTURA7.com, Sabtu (26/9/2020).

PENJUAL MAINAN : Kakek salim memegang barang jualannya. Meski sudah tua renta, ia tetap semangat mencari rezeki. (Foto : Suhada Doni Kamilio).

Di sisi lain, banyak juga orang yang iseng pada lelaki asal Madura ini. Barang dagangan hingga ponselnya, hilang saat ditinggal istirahat di gubuk yang terletak Tempat Pemakaman Umum (TPU), tak jauh dari ia melapak.

“Saya berasal dari Madura dan sudah delapan tahun ini merantau ke Pasuruan,” tandas Salim.

Dulu ia tinggal di Desa Rowogempol, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan bersama istrinya. Setelah istrinya meninggal dunia, ia memilih hidup sendiri di gubuk kecil di salah satu TPU di Kecamatan Lekok.

Dikatakan Salim, ia sering pulang ke Madura. “Kalau ingin pulang ya pulang. Kadang sebulan sekali saya pulang ke Madura,” papar dia.

Salim memiliki 7 orang anak yang sudah berkeluarga dan hidup dengan ekonomi berkecukupan. Meski demikian, ia enggan berpangku tangan dan bergantung pada anak-anaknya sehingga Salim memilih merantau ke Pasuruan.

“Saya kalau di Madura itu merasa bosan karena disuruh diam saja sama anak-anak. Kalau diam saja kan malah banyak pikiran, jadinya tidak sehat,” kelakarnya.

“Kita harus usaha. Tidak perlu malu, dari pada mencuri milik orang lain kan itu yang memalukan,” tutur Salim saat dimintai pendapatnya terkait banyaknya masyarakat yang masih menjadi pengangguran. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 48 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Momentum Lebaran, Perhiasan Emas Imitasi di Kota Probolinggo Diburu Warga

3 April 2025 - 18:17 WIB

Bisnis Menggiurkan! Budidaya Ikan Kerapu Keramba Menjamur di Pulau Gili Ketapang

15 Februari 2025 - 20:17 WIB

Bukan Pencitraan, Sebelum Nakhodai DPRD Lumajang, Hobinya Makan Bersama

30 Januari 2025 - 19:10 WIB

Kreatif! Warga Kanigaran Kota Probolinggo Sulap Anggur jadi Aneka Minuman Nikmat

14 Desember 2024 - 19:49 WIB

Xuping, Perhiasan Emas Imitasi yang Kini Digandrungi Warga Kota Probolinggo

26 Oktober 2024 - 12:37 WIB

Pangkas Rambut Tradisional di Kota Probolinggo Masih Bertahan Ditengah Gempuran Barbershop

8 Oktober 2024 - 18:25 WIB

Kreatif! Warga Ketapang Kota Probolinggo Sulap Galon Bekas jadi Hiasan Bunga Estetik

28 September 2024 - 15:55 WIB

Menabung Lima Tahun, Pasutri Ini Beli Motor dengan Uang Koin

21 Agustus 2024 - 19:58 WIB

Jazz Gunung Bromo 2024, Elfa’s Singers hingga Ndaru Ndarboy Hangatkan Penonton dalam Balutan Bediding Bromo

20 Juli 2024 - 15:27 WIB

Trending di Gaya Hidup