Menu

Mode Gelap
Sidak Pembangunan Gedung Inspektorat, DPRD Kota Probolinggo Pesimis Pengerjaan Tepat Waktu Dana Sosialisasi Raperda DPRD Jember Bermasalah, Kejaksaan Sita Rekening Rekanan Tak Hanya Belanja, Gubernur Khofifah Bagikan Sembako untuk Pedagang Pasar Kemarau Basah Picu Risiko Banjir Lahar Semeru, Enam Kecamatan Masuk Zona Rawan Upaya Pencurian Motor di Pasuruan Gagal, Pelaku Terluka Akibat Bondet Meledak Perjuangan Ahmad Musaddad, Qari Tunanetra Asal Jember yang Tampil Memukau di MTQ XXXI Jatim

Peristiwa · 31 Agu 2020 09:15 WIB

Harga Jual Murah, Petani Paiton Bakar Tembakau


					Harga Jual Murah, Petani Paiton Bakar Tembakau Perbesar

PAITON-PANTURA7.com, Murahnya harga jual tembakau membuat petani di Dusun Astah, RT 14 RW 3, Desa Petunjungan, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, geram. Mereka pun melampiaskan kekecewaan dengan menebang dan mencabut tanaman tembakau, bahkan membakar tembakau hasil rajang, Senin (31/8/2020).

Awalnya, sekelompok petani mencabuti puluhan tananam tembakau di sawah, yang separuh daunnya sudah dipanen. Tak puas, mereka lalu menggulung tembakau rajang kering yang sedang dijemur, lantas dibakar beramai-ramai

Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes karena harga jual tembakau dinilai sangat tidak masuk akal. Rasa kecewa mereka kian memuncak karena gudang produksi tembakau yang tersebar di Kabupaten Probolinggo, tak kunjung buka untuk membeli tembakau petani.

“Gudang sampai sekarang belum buka, harga tembakau juga tidak sesuai dengan harga pupuk yang tinggi. Sekarang harga tembakau rajang kering Rp 15-20 ribu, kalau tahun sebelumnya Rp 30-35 ribu,” kata Nuruddin, petani tembakau di Desa Petunjungan.

BENTUK PROTES : Warga Desa Petunjungan, Kecamatan Paiton menyaksikan pembakaran tembakau sebagai bentuk protes dari petani. (Foto : Moh. Ahsan Faradies).

Dengan bentuk protes seperti itu, Nuruddin berharap, dalam waktu dekat gudang tembakau buka dan menyerap tembakau hasil panen petani. Jika kondisi ini terus terjadi, imbuhnya, petani sudah pasti akan merugi.

“Jika kondisinya seperti ini terus sampai daun tembakau di sawah habis, petani jelas rugi. Karena selama bercocok tanam, biayanya tinggi terutama harga pupuk, sehingga banyak petani yang hutang ke bank sebagai modal untuk tanam,” keluhny.

Sementara Fadhol, petani tembakau asal Desa Karanganyar, Kecamatan Paiton, meminta pemerintah daerah tegas menyikapi nasib petani. Ia menilai, selama ini petani banyak dirugikan oleh keputusan gudang atau pabrik tembakau saat musim tembakau tiba.

“Biasanya, jika gudang tembakau sudah buka, mereka akan mengambil tembakau dari luar daerah dengan tujuan menekan harga tembaku para petani di Probolinggo. Kami mendukung aksi petani di Desa Petunjungan ini dan siap bergabung jika ada aksi lagi,” papar Fadhol.

Diketahui, memasuki masa panen, para petani tembakau di Kabupaten Probolinggo justru resah. Penyebabnya, harga jual tembakau anjlok, bahkan sebagian hasil panen tidak terjual lantaran belum satupun gudang tembakau yang buka. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 93 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

16 September 2025 - 13:21 WIB

Cidera Parah, 9 Korban Kecelakaan Bus di Jalur Bromo Dioperasi

15 September 2025 - 21:26 WIB

Takziah ke Rumah Duka Laka Bus Bromo, Gubernur Khofifah Janjikan Beasiswa

15 September 2025 - 20:48 WIB

Lengkapi Pemeriksaan, Giliran Korlantas Polri Olah TKP Laka Bus di Jalur Bromo

15 September 2025 - 14:04 WIB

Kapolres Probolinggo Jamin Penanganan Laka Bus di Jalur Bromo Maksimal

15 September 2025 - 11:57 WIB

Laka Maut di Jalur Bromo Tewaskan 8 Orang, ini Pengakuan Sopir Bus

14 September 2025 - 23:28 WIB

Tunggu Kedatangan Jenazah, Keluarga Korban Laka Maut Jalur Bromo Sesaki RS Bina Sehat Jember

14 September 2025 - 22:45 WIB

Delapan Orang Meninggal Pasca Laka Bus Wisata di Jalur Bromo, ini Identitasnya Korban

14 September 2025 - 22:33 WIB

Polda Jatim Olah TKP Laka Maut Rombongan Nakes di Jalur Bromo, Gunakan 3D Scanner

14 September 2025 - 19:36 WIB

Trending di Peristiwa