Menu

Mode Gelap
Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

Peristiwa · 31 Agu 2020 09:15 WIB

Harga Jual Murah, Petani Paiton Bakar Tembakau


					Harga Jual Murah, Petani Paiton Bakar Tembakau Perbesar

PAITON-PANTURA7.com, Murahnya harga jual tembakau membuat petani di Dusun Astah, RT 14 RW 3, Desa Petunjungan, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, geram. Mereka pun melampiaskan kekecewaan dengan menebang dan mencabut tanaman tembakau, bahkan membakar tembakau hasil rajang, Senin (31/8/2020).

Awalnya, sekelompok petani mencabuti puluhan tananam tembakau di sawah, yang separuh daunnya sudah dipanen. Tak puas, mereka lalu menggulung tembakau rajang kering yang sedang dijemur, lantas dibakar beramai-ramai

Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes karena harga jual tembakau dinilai sangat tidak masuk akal. Rasa kecewa mereka kian memuncak karena gudang produksi tembakau yang tersebar di Kabupaten Probolinggo, tak kunjung buka untuk membeli tembakau petani.

“Gudang sampai sekarang belum buka, harga tembakau juga tidak sesuai dengan harga pupuk yang tinggi. Sekarang harga tembakau rajang kering Rp 15-20 ribu, kalau tahun sebelumnya Rp 30-35 ribu,” kata Nuruddin, petani tembakau di Desa Petunjungan.

BENTUK PROTES : Warga Desa Petunjungan, Kecamatan Paiton menyaksikan pembakaran tembakau sebagai bentuk protes dari petani. (Foto : Moh. Ahsan Faradies).

Dengan bentuk protes seperti itu, Nuruddin berharap, dalam waktu dekat gudang tembakau buka dan menyerap tembakau hasil panen petani. Jika kondisi ini terus terjadi, imbuhnya, petani sudah pasti akan merugi.

“Jika kondisinya seperti ini terus sampai daun tembakau di sawah habis, petani jelas rugi. Karena selama bercocok tanam, biayanya tinggi terutama harga pupuk, sehingga banyak petani yang hutang ke bank sebagai modal untuk tanam,” keluhny.

Sementara Fadhol, petani tembakau asal Desa Karanganyar, Kecamatan Paiton, meminta pemerintah daerah tegas menyikapi nasib petani. Ia menilai, selama ini petani banyak dirugikan oleh keputusan gudang atau pabrik tembakau saat musim tembakau tiba.

“Biasanya, jika gudang tembakau sudah buka, mereka akan mengambil tembakau dari luar daerah dengan tujuan menekan harga tembaku para petani di Probolinggo. Kami mendukung aksi petani di Desa Petunjungan ini dan siap bergabung jika ada aksi lagi,” papar Fadhol.

Diketahui, memasuki masa panen, para petani tembakau di Kabupaten Probolinggo justru resah. Penyebabnya, harga jual tembakau anjlok, bahkan sebagian hasil panen tidak terjual lantaran belum satupun gudang tembakau yang buka. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 67 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu

2 Mei 2025 - 20:01 WIB

Pesta Miras di Rumah Kades Temenggungan Probolinggo, Dua Warga Meninggal Dunia

1 Mei 2025 - 13:33 WIB

Brakk! KA Ijen Ekspres di Jember Sasak Dump Truk saat Seberangi Perlintasan

30 April 2025 - 23:37 WIB

Kurang Hati-hati, Pelajar Tabrak Pejalan Kaki di Beji Pasuruan

30 April 2025 - 21:11 WIB

Pelajar SMK di Pasuruan Tewas Ditabrak Truk Saat Menuju Sekolah

30 April 2025 - 15:53 WIB

Korban Kecelakaan yang Tercebur ke Sungai Bondoyudo Lumajang Ditemukan Meninggal Dunia

26 April 2025 - 11:40 WIB

Laka Maut di Jalur Pantura Karanggeger, Pengendara Motor Tewas Diseruduk

26 April 2025 - 04:12 WIB

Fenomena Langka, Ada Telur Berlafaz Allah di Jember

25 April 2025 - 18:49 WIB

Motor Tercebur ke Sungai Bondoyudo Lumajang, Korban Belum Ditemukan

25 April 2025 - 17:25 WIB

Trending di Peristiwa