Menu

Mode Gelap
Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September Luka Parah Akibat Ledakan Bondet, Maling Motor di Grati Pasuruan Akhirnya Tewas

Berita Pantura · 8 Jun 2020 10:45 WIB

Kisruh BLT DD di Desa Ranon, 2 Kelompok Massa Demo


					Kisruh BLT DD di Desa Ranon, 2 Kelompok Massa Demo Perbesar

PAKUNIRAN-PANTURA7.com, Puluhan warga Desa Ranon, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo melurug kantor desa setempat, Senin (8/6/2020) pagi. Massa protes penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) yang dinilai tidak tepat sasaran.

Suprapto, salah satu warga setempat mengatakan, warga terpaksa ‘menduduki’ kantor desa lantaran pembagian BLT DD mayoritas diterima oleh warga yang memiliki hubungan erat dengan para pemerintah desa.

“Rata-rata penerima BLT adalah keluarga dan kerabat dari perangkat desa. Sedangkan RT dan RW tidak diberi hak untuk melakukan pendataan, perangkat desanya yang mengambil alih pendataan,” katanya.

Namun, unjuk rasa ini mendapatkan aksi tandingan. Puluhan warga yang diduga digerakkan oleh pemerintah desa, tiba-tiba datang ke kantor desa. Bahkan jumlah mereka, dua kali lipat jika dibandingkan dengan warga yang datang sebelumnya.

“Sebenarnya kami hanya ingin musyawarah, kami tidak ingin mencari kegaduhan. Tetapi malah ada pengumpulan massa tandingan, tadi juga terjadi gesekan karena ada kata-kata Pak Kades yang kurang enak,” tuturnya.

Dikonfirmasi terpisah, Camat Pakuniran Hari Pribadi berjanji, pihak kecamatan akan berkoordinasi dengan pemerintah desa, sekiranya warga yang tidak tersentuh BLT DD bisa didata untuk pengajuan bantuan lainnya.

“Karena BLT DD di Desa Ranon kuotanya sudah terpenuhi, sebanyak 262 KK (Kepala Keluarga, red). Sehingga kami coba ajukan bantuan sosial lainnya selain dari BLT DD,” tutur Camat Hari.

Terkait dua kelompok massa yang sama-sama berdemo, menurut Hari, lantaran dipengaruhi atmosfer kian dekatnya Pemilihan Kepala Deaa (Pilkades). Ia menambahkan, khusus penyaluran bantuan, ia sudah meminta pemerintah desa melakukan verifikasi faktual.

“Sudah saya minta kepada pemerintah desa untuk memfilter siapa yang berhak mendapat bantuan, lalu ketemulah 262 KK tersebut. Kedatangan warga yang tidak dapat itu, memang karena kuotanya penuh sehingga kami usulkan agar menerima bansos lainnya,” terang Hari. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 42 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Sidak Pembangunan Gedung Inspektorat, DPRD Kota Probolinggo Pesimis Pengerjaan Tepat Waktu

17 September 2025 - 17:27 WIB

Satpolairud Polres Pasuruan Kota Tempati Gedung Baru di Panggungrejo

16 September 2025 - 18:51 WIB

Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat

16 September 2025 - 14:41 WIB

Pemandu Wisata Ilegal Diblacklist 5 Tahun dari TNBTS

16 September 2025 - 13:11 WIB

Rehabilitasi Alun-alun Lumajang Segera Dimulai, DLH Tunggu Terbitnya Jaminan Pelaksanaan

16 September 2025 - 12:35 WIB

Paralayang di Kawasan Bromo Dilarang, Pelanggar Terancam Sanksi Adat

15 September 2025 - 16:32 WIB

Era Baru Dimulai, Nun Hafid dan Kiai Wasik Pimpin NU Kraksaan

14 September 2025 - 23:02 WIB

AWS dan ARG, Dua Alat Pemantau Cuaca Andalan Baru BPBD Lumajang

14 September 2025 - 12:03 WIB

Jelang Konfercab NU Kraksaan, JIN: Regenerasi Pengurus jadi Kunci, Kembalikan Marwah NU

13 September 2025 - 12:17 WIB

Trending di Regional