Menu

Mode Gelap
Sungai Diubah Jadi Daratan, Lahan Negara 9.600 Meter Persegi di Lumajang Hilang Gudang Produksi Mebel di Pasuruan Terbakar, Penyebab Belum Diketahui Karnaval Berujung Maut, Bupati Lumajang Akan Evaluasi Sound Horeg Viral! Video Detik-Detik Warga Lumajang Tersungkur Saat Karnaval Sound Horeg Marsda Anumerta Fajar Adriyanto Dimakamkan di Probolinggo KPK Mulai Gerah! Bakal Jemput Paksa 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim

Kesehatan · 26 Mar 2020 08:06 WIB

Masker dan Hand Sanitizer Langka, Rutan Kraksaan Andalkan Desinfektan


					Masker dan Hand Sanitizer Langka, Rutan Kraksaan Andalkan Desinfektan Perbesar

KRAKSAAN-PANTURA7.com, Merebaknya virus corona atau Covid-19, membuat Rumah Tahanan (Rutan) kelas 2B di Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, kelabakan. Pasalnya, masker dan hand sanitizer yang akan diberikan kepada warga binaan maupun pengunjung sulit didapatkan.

Padahal, warga binaan di Rutan Kraksaan jumlahnya mencapai 453 orang. Alhasil, untuk mencegah penularan virus corona di kawasan di sekitar warga binaan, pihak rutan hanya mengandalkan cairan desinfektan.

Kepala Rutan Kelas 2B Kraksaan, Muhammad Kafi mengatakan, akibat kelangaan masker dan hand sanitizer, warga binaan terpaksa menggunakan cara sederhana untuk menjaga kesehatannya. Yaitu rutin menggunakan sabun yang disediakan Rutan.

“Total ada 453 warga binaan, dimana setiap kamar dihuni 60 sampai 70 orang. Kami masih belum mendapatkan hand sanitizer dan masker, meski sudah pesan dengan harga mahal, tapi belum dapat juga,” kata Kafi, Kamis (26/3/2020).

Langkah awal agar lingkungan dan warga binaan tetap bersih, sambung Kafi, pihaknya melakukan penyemprotan desinfektan di kamar-kamar para penghuni rutan. Penyemprotan dilakukan secara berkala oleh petugas.

“Jadi solusi awal ya, hanya menyemprotkan desinfektan saja di kamar warga binaan. Sebab masker ataupun hand sanitizer, kami tidak ada stok. Petugas saja, banyak yang tidak memakainya,” jelas dia.

Selain penyemprotan desinfektan, lanjut pria asal Pamekasan Madura ini, ikhtiyar batin juga dilakukan melalui doa. Langkah ini, imbuh dia, bukan berarti pihak rutan tidak mau mengindahkan aturan pemerintah.

“Sudah tidak ada lagi yang bisa kami lakukan. Makanya saya perintahkan setiap selesai sholat Maghrib, membaca istighosah bersama. Karena alat-alat kesehatan lain selain desinfektan, kami tidak ada,” tutur Kafi. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Marsda Anumerta Fajar Adriyanto Dimakamkan di Probolinggo

4 Agustus 2025 - 09:54 WIB

KPK Mulai Gerah! Bakal Jemput Paksa 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim

3 Agustus 2025 - 17:04 WIB

Pesawat Latih Jatuh di Bogor, Tewaskan Eks Kadispen TNI AU

3 Agustus 2025 - 16:41 WIB

Portal Jalan Tambakrejo–Lumbang Ditata Ulang, Mobil Damkar Jadi Tolak Ukur

2 Agustus 2025 - 18:04 WIB

Mengenal Roisatul Muttaqin Alalloh, Dara Cantik asal Jorongan Probolinggo yang Wakili Indonesia di 3 Negara

1 Agustus 2025 - 20:50 WIB

Jalur Lumajang-Malang via Piket Nol Tertutup Longsor di Enam Titik

31 Juli 2025 - 19:36 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Lumajang Imbau Penambang Waspada Banjir di Aliran Sungai Semeru

31 Juli 2025 - 16:05 WIB

Beredar Video KA Angkut BBM ke Jember, KAI: Itu Hoaks

30 Juli 2025 - 19:50 WIB

Pasokan BBM Bertambah, Antrean SPBU di Jember Berangsur Normal

30 Juli 2025 - 19:30 WIB

Trending di Nasional