SIDOARJO-PANTURA7.com, Karsam nampak canggung ketika diminta untuk menempelkan dagunya di atas refractometer yang tersedia di klinik Lapas Kelas I Surabaya, Kamis (27/2/2020). Dibimbing Kasi Perawatan Narapidana Prayogo Mubarak, perlahan dia mulai merasa nyaman. Dua menit kemudian, hasil refraksinya telah keluar.
Ya, Karsam sedang mengikuti screening penyakit mata gratis yang disediakan Lapas Kelas I Surabaya, bersama 60 warga binaan lainnya. Dalam kegiatan ini, pihak lapas menggandeng salah satu Klinik Mata EDC yang beralamat di Sepanjang, Sidoajo.
Pria 63 tahun itu sebelumnya mengeluh mata kanannya tidak bisa lagi melihat dengan jelas. “Gejala itu saya rasakan selama satu tahun terakhir. Hanya bagian kanan saja yang sakit, yang kiri tidak,” urainya.
Setelah didiagnosa oleh tenaga medis, di mata kanan Karsam ternyata terjangkit katarak parah, hingga ke lapisan mata yang paling luar. Meski begitu, Karsam bisa sedikit bersyukur, pasalnya pihak Lapas berencana mengambil tindakan selanjutnya.
“Hari ini memang khusus screening saja, untuk pasien yang membutuhkan tindakan lanjutan, kami sudah mengagendakan pada bulan April nanti,” tutur Kabid Pembinaan Lapas Porong Hero Sulistyono.
Hero menjelaskan, screening ini sekaligus untuk mengetahui kondisi warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang memiliki masalah kesehatan mata. Pihaknya pun sedang mengupayakan kerjasama dengan para stakeholder untuk pembiayaan hasil screening.
“Kami membuka diri kepada pihak swasta, lembaga atau siapa saja yang memiliki program CSR agar bisa digunakan untuk membiayai operasi katarak maupun untuk membelikan kacamata,” tandas dia. (*)
Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Rizal Wahyudi
