Menu

Mode Gelap
Ratusan Fotografer Serbu Safari Prigen, Buru Momen Satwa Terbaik Portal Jalan Tambakrejo–Lumbang Ditata Ulang, Mobil Damkar Jadi Tolak Ukur Di Kota Probolinggo, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah, Dilengkapi Surat Wasiat Stok BBM di Jember Kini Normal, Mobilitas Masyarakat Kembali Lancar Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan Mengenal Roisatul Muttaqin Alalloh, Dara Cantik asal Jorongan Probolinggo yang Wakili Indonesia di 3 Negara

Regional · 27 Jan 2020 16:08 WIB

Masuki Era Digital, PMII Ketinggalan Zaman


					Masuki Era Digital, PMII Ketinggalan Zaman Perbesar

MARON-PANTURA7.com, Ketua Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA-PMII) Probolinggo, Badruz Zaman menilai PMII ketinggalan zaman. Memasuki era digital, PMII dianggap tak mampu melakukan transisi untuk mengembangkan kapasitas intelektual kader.

Menurut Badruz, satu hal yang membuat PMII terlindas zaman adalah materi pelatihan yang konservatif. Dikatakan Badruz, dari masa penerimaan anggota baru (Mapaba), pelatihan kader dasar (PKD) hingga pelatihan kader lanjut (PKL), materi dan metodologi pelatihan yang ditempakan merupakan paket warisan.

“PMII ketinggalan zaman, materi pelatihannya ketinggalan zaman. Organisasi lain ngomong tentang besok kita harus jadi apa, sementara PMII masih berencana untuk besok,” kata Badruz saat memberi arahan dalam pelantikan PC PMII Probolinggo di GOR Wijaya Maron, Senin (27/2/2020).

Metode pelatihan di PMII, menurut Badruz, harus dirubah mengingat tantangan saat ini sangat beragam. Selama ini Badruz menilai, pelatihan yang disuguhkan hanya mampu melahirkan kader yang berorientasi politik, bukan jiwa enterpreuner.

“Seharusnya PMII menciptakan kader-kader yang visioner. Jangan sampai sekelas ketua cabang, purna tugas justru bingung kemana dia harus pergi. Kalau sudah begini, pasti ada yang salah,” paparnya.

Badruz berharap, kedepan kader PMII tidak lagi terbuai dengan metode peningkatan kapasitas keilmuan yang sekedar gagah-gagahan. Dengan begitu, ulas dia, kader PMII mampu bersaing di era industri 4.0.

“Pelatihan harus dirubah, undang para ahli untuk membantu merancang metode pelatihan yang visioner,” pintanya. (*)


Editor :Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 31 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ratusan Fotografer Serbu Safari Prigen, Buru Momen Satwa Terbaik

2 Agustus 2025 - 22:26 WIB

Sambut HUT RI ke-80, Pemkot Probolinggo Bagikan 6 Ribu Bendera ke Warga

1 Agustus 2025 - 19:01 WIB

Jalur Gumitir Ditutup, Warga Ramai-ramai Naik Kereta Api

29 Juli 2025 - 18:25 WIB

Dari Lumajang ke Jember dan Batu, Parti Libur Siap Ekspansi ke Kota Lain

27 Juli 2025 - 15:12 WIB

Jazz Gunung Bromo 2025 Usung Dua Series, Sal Priadi Pukau Penonton di Hari Pamungkas

27 Juli 2025 - 12:44 WIB

Lomba Dayung di Pesisir Kota Pasuruan Diharapkan Tarik Wisatawan

26 Juli 2025 - 17:18 WIB

MUI Desak Wali Kota Probolinggo Berani Perangi Miras, LGBT dan Sound Horeg

22 Juli 2025 - 12:43 WIB

Ada Festival Nusantara 2025 di Jember, Perkuat Branding Surga Kopi dan Tembakau

17 Juli 2025 - 19:17 WIB

Masih Bingung Tiket Kereta Api untuk Anak? Begini Aturannya

17 Juli 2025 - 11:24 WIB

Trending di Regional