Menu

Mode Gelap
KAI Daop 9 Jember Tawarkan Sensasi Nikmati Keindahan Alam Diatas Kereta Didampingi Gus Haris, Gubernur Khofifah resmikan SMKN Sukapura di Probolinggo Pelaku Tabrak Lari Pelajar SMK di Pasuruan Ditangkap, Mengaku Takut Dimassa Haru Mardijah, Nenek Berusia 104 Tahun di Jember yang Bakal Naik Haji Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu

Budaya · 25 Jan 2020 03:54 WIB

Rayakan Imlek, Warga Probolinggo Padati Klenteng


					Rayakan Imlek, Warga Probolinggo Padati Klenteng Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Meski pernah terbakar, perayaan Tahun Baru Imlek tahun ini di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kota Probolinggo tetap digelar. Diwarnai pertunjukan wayang, TITD atau biasa disebut Klenteng Sumber Naga itu dibanjiri warga.

Klenteng di Jalan W.R. Supratman, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan itu, tengah menyiapkan khusus perayaan imlek. Pernak pernik lampion pun dipasang.

Bahkan untuk menarik perhatian warga, juga diadakan pertunjukan wayang. Praktis, hal ini membuat masyarakat sekitar semakin membanjiri klenteng.

Bahkan Wakil Walikota M. Soufis Subri tampak hadir bersama istrinya, Diah Kristanti Subri. Tak hanya hadir, ia menyebut sebagai bentuk silaturrahim.

“Kedatangan kami sebagai wujud silaturrahim dalam perayaan Imlek. Selain itu bentuk empati kami, mengingat klenteng ini masih suasana duka pasca terbakar,” katanya, Jumat (24/1) malam.

Tepat pada pukul 23.00, ibadah inti dilaksanakan. Puluhan umat Konghucu tampak khusyuk beribadah, sembari doa-doa dipanjatkan.

Ketua TITD Kota Probolinggo, Adi Sutanto Saputro mengatakan, perayaan Imlek kali ini berlangsung sederhana. Itu, karena kondisi klenteng yang masih belum sempurna pasca kebakaran 18 Mei 2019 lalu.

“Imlek kali ini masih dirayakan secara sederhana, tapi tidak mengurangi kekhidmatan beribadah. Yang jelas kami berharap tahun ini lebih baik daripada tahun kemarin,” ucapnya.

Terkait progres restorasi atau renovasi pengembalian bentuk klenteng sesuai aslinya, masih berlangsung. Ketua II TITD menargetkan, selesai satu tahun ke depan.

“Progres terus berkembang. Targetnya setahun. Harapannya ini bisa tercapai,” jelasnya.

Pihaknya memastikan, meski sedikit terganggu dalam peribadatan karena bangunan utama pernah terbakar, ibadah tetap khidmat. Sebab ruangan lainnya juga digunakan sebagai tempat ibadah. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 16 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Perjuangan Nenek Satumi, 95 Tahun, Mewujudkan Impian Haji

2 Mei 2025 - 14:00 WIB

Kontes Domba Lumajang 2025 Diikuti 65 Peserta

24 April 2025 - 16:24 WIB

Umat Hindu Bromo Rayakan Galungan, Begini Kemeriahannya

23 April 2025 - 22:18 WIB

Pantai Mbah Drajid Jadi Jujukan Warga Mandi di Laut saat Lebaran Ketupat

7 April 2025 - 16:24 WIB

Kapolres Pasuruan Kota Terbitkan Edaran Jelang Praonan, Ini Aturannya

5 April 2025 - 16:13 WIB

Sosok Kakek Calang, Pembabat Desa Kamalkuning Probolinggo (2)

5 April 2025 - 12:41 WIB

Sosok Kakek Calang, Pembabat Desa Kamalkuning Probolinggo (1)

4 April 2025 - 20:35 WIB

Momentum Lebaran, Perhiasan Emas Imitasi di Kota Probolinggo Diburu Warga

3 April 2025 - 18:17 WIB

Mengenal Ogoh- ogoh, Tradisi Menjelang Hari Raya Nyepi

29 Maret 2025 - 02:24 WIB

Trending di Budaya