Menu

Mode Gelap
Dinkes Lumajang Edukasi Bahaya Sound Horeg, Bukan Sekadar Berisik, Bisa Mematikan BPN Lumajang: Kami Punya Dasar Yuridis dan Fisik yang Kuat Cegah Peredaran Bendera One Piece, Polisi di Kota Probolinggo Bagikan Bendera Merah Putih ke Pengguna Jalan Tumpang Tindih Dokumen Tata Ruang di Lumajang, Perda 2013 vs Perda 2023 Polisi Tak Lanjutkan Kasus Kematian Anik Mutmainah, Keluarga Menolak Penuntutan Diduga Gelapkan 3 Mobil, Kades Karangpandan Ditangkap Saat Tidur di Masjid

Berita Pantura · 2 Des 2019 09:19 WIB

Begini Cara Komunitas K3 Antisipasi HIV/AIDS


					Begini Cara Komunitas K3 Antisipasi HIV/AIDS Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Pekerja Industri di Kota Probolinggo termasuk rawan terjangkit HIV/AIDS. Guna antisipasi dini, Komunitas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Probolinggo bersama kepolisian, menggelar aksi damai dengan membagikan stiker dan bunga.

Acara di perempatan Brak Jalan Raya Panglima Sudirman Senin (2/12) tersebut, sekaligus memperingati hari AIDS sedunia, yang jatuh pada 1 Desember lalu. Sejumlah perangkat disiapkan seperti stiker, bunga dan juga pesan-pesan tentang bahaya HIV/AIDS.

Menurut Pengawas Ketenagakerjaan Disnakertrans Provinsi Jatim, Daya Wijaya aksi tersebut bagian dari kepedulian akan bahaya HIV/AIDS. “Ini bentuk kepedulian kami, terhadap bahaya HIV/AIDS. Namun demikian, bukan berarti harus menjauhi penderitanya. Melainkan sama-sama memerangi penyakitnya,” jelasnya.

Terkait jumlah pengidap HIV/AIDS, Jawa Timur berada di posisi kedua setelah Jakarta. Dan itu juga dialami oleh pekerja sektor industri. 

Di Probolinggo sendiri, ada sekitar 300 kasus HIV/AIDS. Dengan kematian mencapai 100 orang.

“Melalui ini juga, diharapkan menjadi antisipasi sekaligus meningatkan pada masyarakat betapa bahayanya HIV/AIDS,” tambahnya. 

Tak hanya itu, Komunitas K3 juga memberikan pesan kepada masyarakat agar lebih bijak dalam menyikapi HIV/AIDS termasuk para penderitanya. Sebab selama ini penderita HIV/AIDS kerap dipandang sebelah mata.

Bahkan mereka jiga memberikan jargon yang dipakai dalam aksi damai. Di antaranya mengajak masyarakat untuk bijak. Agar tidak menjauhi penderitanya, melainkan memerangi penyakitnya. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Cetak Pendakwah Andal, LDNU Kraksaan Bakal Gelar Festival Da’i Muda 2025

5 Agustus 2025 - 09:30 WIB

Ratusan Fotografer Serbu Safari Prigen, Buru Momen Satwa Terbaik

2 Agustus 2025 - 22:26 WIB

Sambut HUT RI ke-80, Pemkot Probolinggo Bagikan 6 Ribu Bendera ke Warga

1 Agustus 2025 - 19:01 WIB

Jalur Gumitir Ditutup, Warga Ramai-ramai Naik Kereta Api

29 Juli 2025 - 18:25 WIB

Dari Lumajang ke Jember dan Batu, Parti Libur Siap Ekspansi ke Kota Lain

27 Juli 2025 - 15:12 WIB

Jazz Gunung Bromo 2025 Usung Dua Series, Sal Priadi Pukau Penonton di Hari Pamungkas

27 Juli 2025 - 12:44 WIB

Capaian Cek Kesehatan Gratis Lumajang Baru 12,7 Persen, Tantangan Edukasi Masih Besar

27 Juli 2025 - 11:24 WIB

Lomba Dayung di Pesisir Kota Pasuruan Diharapkan Tarik Wisatawan

26 Juli 2025 - 17:18 WIB

MUI Desak Wali Kota Probolinggo Berani Perangi Miras, LGBT dan Sound Horeg

22 Juli 2025 - 12:43 WIB

Trending di Regional