Menu

Mode Gelap
Wamen: Dulu Instagram Saya Penuh Laporan Pungli Tumpak Sewu, Sekarang Sudah Beres Masuk KEN 2025, Lumajang Dapat Suntikan Dana Even dari Kemenparekraf Segoro Topeng Kaliwungu Masuk Karisma Event Nusantara 2025, Wakil Menteri Pariwisata Beri Apresiasi Tinggi Giliran Kick Boxing Sumbang Emas untuk Kontingen Kabupaten Probolinggo Polres Pasuruan Gerebek Pengedar Sabu di Gempol, Sita 16 Paket Barang Bukti Target Luas Tanam Tembakau di Probolinggo Naik, Diprediksi Tembus 17 Ribu Ton

Pemerintahan · 29 Okt 2019 10:04 WIB

Turun, Lahan Pertanian Diasuransikan di Kabupaten Probolinggo


					Turun, Lahan Pertanian Diasuransikan di Kabupaten Probolinggo Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Kesadaran masyarakat Kabupaten Probolinggo untuk mengasuransikan lahan pertaniannya berkurang. Terbukti, pada tahun 2019 hanya 40,45 hektar lahan yang diasuransikan.

Hal itu disampaikan Kabid Pelaksana Penyuluhan dan Bina Usaha Tani pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Probolinggo, Yahyadi. Jika pada tahun 2018 ada 71,37 hektar lahan yang diasuransikan, sedangkan pada 2019 hanya 40,45 lahan atau berkurang 21,92 hektar lahan.

Asuransi yang dimaksud adalah Asuransi Usaha Tanah Padi (AUTP) yang mana per Oktober 2019 hanya ada delapan desa melakukan AUTP.

Delapan desa tersebut adalah Desa Duren, Nogosaren, Prasi, Wangkal, Kecamatan Gading, untuk Kecamatan Gending hanya Desa Gending. Desa Asembagus untuk Kecamatan Kraksaan, dan Desa Pajarakan Kulon dan Sukokerto di Kecamatan Pajarakan.

“Turunnya lahan yang diasuransikan itu karena para petani menilai tanamannya sudah bagus. Selain itu memang dari kesadaran berasuransi tidak semua petani melakukan itu,” kata Yahyadi, Selasa (29/10).

AUTP ini dilatarbelakangi dari sektor usaha pertanian khususnya usaha tani padi dihadapkan pada risiko ketidakpastian yang cukup tinggi, antara lain kegagalan panen yang disebabkan perubahan iklim seperti banjir, kekeringan, serangan hama dan penyakit/ Organisme Penggangu Tumbuhan atau OPT yang menjadi sebab kerugian usaha petani.

Untuk menghindarkan dari keadaan tersebut pemerintah saat ini memberikan solusi terbaik berupa program AUTP, yang diharapkan dapat memberikan perlindungan terhadap risiko ketidakpastian dengan menjamin petani mendapatkan modal kerja untuk berusaha tani dari klaim asuransi.

“Kami terus mengimbau kepada para petani untuk mengasuransikan lahannya khususnya padi. Harapannya bisa mencegah risiko tersebut,” tandasnya. (*)


Penulis: Rahmad Soleh
Editor: Ikhsan Mahmudi


Artikel ini telah dibaca 19 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ribuan Tenaga Honorer Tidak Lolos Seleksi PPPK, Anggota DPRD Kota Probolinggo ini Beri Solusi Begini

28 Juni 2025 - 19:11 WIB

Gus Fawait Blusukan di Kecamatan Silo, Janji Perjuangkan Pupuk untuk Petani Kopi

28 Juni 2025 - 16:39 WIB

Ngantor di Desa, Bupati Jember Salurkan Pompa Air bagi Petani

28 Juni 2025 - 13:30 WIB

Para Difabel di Kota Probolinggo Digerojok Bantuan Puluhan Juta, Dini Rahmania Beri Pesan Begini

27 Juni 2025 - 14:25 WIB

Percepat Perbaikan Jalan Rusak, Pemkab Probolinggo Ajukan Dana Hibah Rp47 M ke Kementerian PUPR

27 Juni 2025 - 13:50 WIB

Rumah dan Harapan Baru Mbah Buati, Perjuangan Lumajang Tuntaskan Kemiskinan Ekstrem

27 Juni 2025 - 10:36 WIB

1.854 Pelamar PPPK Tahap II Tidak Lulus Seleksi, Wali Kota Probolinggo Janjikan Pengangkatan Paruh Waktu

26 Juni 2025 - 19:35 WIB

Pemkab Jember Perluas Layanan Wadul Gus’e untuk Akses Kesehatan

26 Juni 2025 - 18:07 WIB

GOR A. Yani Kota Probolinggo Dirancang jadi Sentra Kuliner, Libatkan 117 PKL

26 Juni 2025 - 17:45 WIB

Trending di Lingkungan