Menu

Mode Gelap
Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

Kesehatan · 17 Okt 2019 10:02 WIB

22 Kementerian ‘Turun Gunung’ Atasi Stunting di Kabupaten Probolinggo


					22 Kementerian ‘Turun Gunung’ Atasi Stunting di Kabupaten Probolinggo Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Jumlah kasus stunting (Penyakit yang menyebabkan tubuh anak pendek) di Kabupaten Probolinggo masih terbilang cukup tinggi. Bahkan menjadi salah satu dari 160 Kota/Kabupaten yang menjadi perhatian pemerintah pusat.

Kasubdit Informasi dan Komunikasi Sosial Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI, Sarjono mengungkapkan, stunting menjadi isu nasional, yang mana angka stunting nasional pada tahun 2013 mencapai 37%.

“Pada tahun 2018 angka stunting menurun menjadi 30 persen. Untuk penanganan dan pencegahannya, ada 22 kementerian yang terlibat di dalamnya,” kata Sarjono, Kamis (17/10) saat menjadi pemateri forum dialog ‘Cegah Stunting Itu Perlu’ di Ruang Tengger Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo.

Di Kabupaten Probolinggo, lanjut Sarjono, stunting tahun 2013 mencapai 49,9%. Pada tahun 2018 menjadi 39,9%. Sementara di tingkat Provinsi Jawa Timur, pada tahun 2013 mencapai 35% dan turun pada tahun 2018 menjadi 32%.

“Di Kabupaten Probolinggo kami melihat bahwa stunting cukup tinggi. Hanya, saya melihat ada kontradiktif di sini. Dimana stunting tinggi, tapi kemiskinan rendah. Faktor penyebabnya, itu nanti akan kami cari,” ujar Sarjono.

Sarjono mengungkapkan, banyak faktor yang menyebabkan stunting. Seperti pernikahan dibawah umur, akses sanitasi, kekurangan gizi, akses kesehatan dan faktor lainnya.

Persoalan ini, menurut Sarjono, terdapat pada 8 Kota/Kabupaten di Jawa Timur yang menjadi skala prioritas pencegahan pertumbuhan pada anak. Yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.

“Ada Bondowoso, Probolinggo, Nganjuk, Lamongan, Bangkalan, Sampang, Sumenep dan Pamekasan yang sudah masuk dalam daftar catatan daerah yang jadi prioritas stunting,” ucapnya.

Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Probolinggo, Yulius Christian mengatakan, pihaknya akan terus berupaya melakukan penanganan dan pencegahan stunting dengan terus menerus berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait,

“Misalnya program sertifikasi ibu hamil, kemudian juga penanganan untuk anak balita dan juga anak tumbuh dewasa. Kami akan berupaya maksimal untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Probolinggo,” mantan Camat Sukapura ini menjelaskan. (*)


Penulis : Moh Ahsan Faradies
Editor : Efendi Muhammad


Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh

2 Mei 2025 - 19:10 WIB

Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

2 Mei 2025 - 16:57 WIB

Dari Sejarah Ki Hajar Dewantara, Bupati Lumajang Dorong Revitalisasi Pendidikan untuk Tingkatkan SDM

2 Mei 2025 - 16:04 WIB

Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK

1 Mei 2025 - 20:07 WIB

Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur

1 Mei 2025 - 19:37 WIB

Komisi A DPRD Lumajang Apresiasi Kinerja Damkar, Dorong Peningkatan Sarana dan Prasarana

30 April 2025 - 10:21 WIB

DPRD Lumajang Gelar Uji Publik Raperda Fasilitasi Pengembangan Pesantren

30 April 2025 - 09:17 WIB

Hanya Dijatah Anggaran Rp 150 juta Setahun, MUI Probolinggo Protes

30 April 2025 - 03:53 WIB

Tujuh Formasi CPNS di Lumajang Belum Terisi, Pemkab Lumajang Tetap Fokus Kualitas Pelayanan

28 April 2025 - 17:51 WIB

Trending di Pemerintahan