Menu

Mode Gelap
Jawa Timur Puncaki Kasus Influenza, Kota Probolinggo 568 Kasus selama Dua Pekan Gempur Rokok Ilegal, Peran Aktif Masyarakat jadi Penentu Keberhasilan Bikin Heboh! Bus Karyawan di Kota Probolinggo Terobos Palang Pintu Perlintasan KA Hadapi Musim Penghujan, Bupati Probolinggo Tinjau Infrastruktur yang Baru Dipulihkan pasca Bencana Penumpang Kereta Api di Daop 9 Naik 13 Persen, Stasiun Jember Paling Padat Heboh Program Xpose Uncercored Dinilai Lecehkan Pesantren, MUI-NU Kompak Layangkan Kecaman

Nasional · 3 Okt 2019 01:45 WIB

Pulang Dari Papua, Warga Trauma


					Pulang Dari Papua, Warga Trauma Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Pasca kerusuhan di Wamena Papua, gelombang eksodus warga asal Jawa Timur terus terjadi, tak terkecuali warga asal Kabupaten Probolinggo. Mereka tiba di kampung halamannya, Rabu (3/10) malam.

Puluhan orang ini sebelumnya diterbangkan dari Papua ke Bandara Abdurrahman Saleh Malang, bersama pengungsi lainnya. Mereka lalu menempuh perjalanan darat dan tiba di kantor Kecamatan Dringu, sekitar pukul 20.30 Wib.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Probolinggo, Achmad Arif menjelaskan, ada 31 warga yang dijemput dan dipulangkan. Proses pemulangan itu, kata dia, berdasarkan instruksi Bupati Probolinggo, P Tantriana Sari.

“Proses pemulangan ini atas perintah langsung dari Ibu Bupati yang difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Setelah pendataan, mereka kami antar ke rumahnya masing-masing,” kata Arif.

Arif melanjutkan, pihaknya akan terus memantau proses pemulangan warga asal Kabupaten Probolinggo, yang saat ini masih tertahan di Papua. “Hanya jumlah pastinya belum kami ketahui, tapi akan kami kawal terus,” janjinya.

Pantauan PANTURA7.com, dari 31 pengungsi terdapat dua bocah dan seorang wanita yang tengah hamil tua. Wanita itu diketahui bernama Sri Hariati (26) asal Desa Sumberklidung, Kecamatan Tegalsiwalan.

Sri Hariati menuturkan, ia dan suaminya nyaris dihabisi saat sekelompok orang di Wamena mensweping rumah-rumah yang dihuni perantauan asal Pulau Jawa. Ia selamat setelah warga setempat menyembunyikannya di sela-sela bangunan rumah.

“Bersyukur sekali bisa pulang ke rumah, saat ini situasi di Wamena masih kacau. Saya masih enam bulan disana ikut suami, tapi dengan situasi seperti ini saya tidak ingin kembali lagi,” paparnya. (*)

 

Penulis : Moh. Rochim

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Gempur Rokok Ilegal, Peran Aktif Masyarakat jadi Penentu Keberhasilan

14 Oktober 2025 - 21:31 WIB

Hadapi Musim Penghujan, Bupati Probolinggo Tinjau Infrastruktur yang Baru Dipulihkan pasca Bencana

14 Oktober 2025 - 20:27 WIB

Karangan Bunga Misterius Dikirim ke Polres Lumajang dari ‘Korban Maling Sapi’

14 Oktober 2025 - 15:03 WIB

Gedung Direhabilitasi, Dispendukcapil Jember Alihkan Layanan ke Kecamatan dan Aplikasi Online

13 Oktober 2025 - 20:07 WIB

Gerakan Sosial, Jurnalis Santuni Bocah Penderita Sindrom Proteus di Bago Probolinggo

13 Oktober 2025 - 19:09 WIB

Ribuan Pencari Kerja Serbu Job Fair Selokambang, 20 Perusahaan Tawarkan Ratusan Lowongan

11 Oktober 2025 - 16:47 WIB

Lumajang Targetkan Penurunan Kemiskinan hingga 6,86% pada 2026

10 Oktober 2025 - 17:48 WIB

Perubahan Perda Menyuburkan Tumbuhnya Tempat Hiburan Malam di Kota Probolinggo, Polemik Bermunculan

10 Oktober 2025 - 14:23 WIB

Menuju 2026, Lumajang Fokus pada Lima Prioritas Strategis Pembangunan

10 Oktober 2025 - 13:16 WIB

Trending di Pemerintahan