Menu

Mode Gelap
Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Siswa Ikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Perahu Rombongan Pemancing Terbalik di Perairan Lekok Pasuruan, Dua Orang Tewas, Tiga Masih Hilang Marak Begal, Curanwan, dan Curanmor: Gus Darwis: NU Lumajang Siap Turun ke Gelanggang Soal Sound Horeg, PCNU Lumajang Mengacu pada Keputusan Ulama Tidak Ada yang Dirumahkan, Bupati Lumajang Tegaskan Komitmen untuk Honorer R4 Ditinggal Pergi, Rumah Kepala Dusun di Lumajang Terbakar Habis

Nasional · 3 Okt 2019 01:45 WIB

Pulang Dari Papua, Warga Trauma


					Pulang Dari Papua, Warga Trauma Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Pasca kerusuhan di Wamena Papua, gelombang eksodus warga asal Jawa Timur terus terjadi, tak terkecuali warga asal Kabupaten Probolinggo. Mereka tiba di kampung halamannya, Rabu (3/10) malam.

Puluhan orang ini sebelumnya diterbangkan dari Papua ke Bandara Abdurrahman Saleh Malang, bersama pengungsi lainnya. Mereka lalu menempuh perjalanan darat dan tiba di kantor Kecamatan Dringu, sekitar pukul 20.30 Wib.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Probolinggo, Achmad Arif menjelaskan, ada 31 warga yang dijemput dan dipulangkan. Proses pemulangan itu, kata dia, berdasarkan instruksi Bupati Probolinggo, P Tantriana Sari.

“Proses pemulangan ini atas perintah langsung dari Ibu Bupati yang difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Setelah pendataan, mereka kami antar ke rumahnya masing-masing,” kata Arif.

Arif melanjutkan, pihaknya akan terus memantau proses pemulangan warga asal Kabupaten Probolinggo, yang saat ini masih tertahan di Papua. “Hanya jumlah pastinya belum kami ketahui, tapi akan kami kawal terus,” janjinya.

Pantauan PANTURA7.com, dari 31 pengungsi terdapat dua bocah dan seorang wanita yang tengah hamil tua. Wanita itu diketahui bernama Sri Hariati (26) asal Desa Sumberklidung, Kecamatan Tegalsiwalan.

Sri Hariati menuturkan, ia dan suaminya nyaris dihabisi saat sekelompok orang di Wamena mensweping rumah-rumah yang dihuni perantauan asal Pulau Jawa. Ia selamat setelah warga setempat menyembunyikannya di sela-sela bangunan rumah.

“Bersyukur sekali bisa pulang ke rumah, saat ini situasi di Wamena masih kacau. Saya masih enam bulan disana ikut suami, tapi dengan situasi seperti ini saya tidak ingin kembali lagi,” paparnya. (*)

 

Penulis : Moh. Rochim

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Marak Begal, Curanwan, dan Curanmor: Gus Darwis: NU Lumajang Siap Turun ke Gelanggang

14 Juli 2025 - 11:31 WIB

Soal Sound Horeg, PCNU Lumajang Mengacu pada Keputusan Ulama

14 Juli 2025 - 11:11 WIB

Tidak Ada yang Dirumahkan, Bupati Lumajang Tegaskan Komitmen untuk Honorer R4

14 Juli 2025 - 09:03 WIB

Ada Festival Cerutu di Jember, Diwarnai Gerojokan Bansos bagi 40 Ribu Buruh Tani

13 Juli 2025 - 18:55 WIB

Gandeng UJ, Pemkab Lumajang Operasi Gratis Bibir Sumbing

13 Juli 2025 - 16:27 WIB

Bupati Ikuti Fatwa MUI Soal Sound Horeg: Tidak Dilarang, Tapi Harus Dikendalikan

13 Juli 2025 - 15:30 WIB

Rp7 Miliar Digelontorkan, Ini Rincian Penataan Kawasan Kumuh Senduro

13 Juli 2025 - 14:12 WIB

Menteri P2MI Kunjungi BLKLN Pasuruan, Tekankan Pentingnya Skill dan Prosedur Resmi

12 Juli 2025 - 08:22 WIB

Kapolda Jatim Pimpin Sertijab Kapolres Probolinggo, AKBP M. Wahyudin Latif Resmi Gantikan AKBP Wisnu Wardana

11 Juli 2025 - 23:12 WIB

Trending di Pemerintahan